[FOLLOW YAAAAA]
Sinopsis:
Semua orang ingin menjadi dia. Dia selalu mendapatkan apa yang dia mau. Dia yang paling sempurna. Dia mempunyai banyak teman. Semua tentang dia.
Dia, Mervani Prima Indah, biasa dipanggil Vani. Dia orang yang selalu membuat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAIILLO
CHAPTER 01🤩
HEHE
VOTE+KOMENNYA QAQ
LET'S GO 💚
♤♤
Empat orang laki-laki dan satu orang perempuan, duduk dimeja kantin yang sering mereka pakai. Vani dan keempat sahabatnya, memutuskan untuk ke kantin karena mereka lapar.
Didepan mereka sudah ada makanan dan minuman yang mereka pesan. Tidak ingin berlama-lama. Mereka segera menyantap makanan mereka masing-masing.
Selang waktu, satu persatu mereka selesai makan.
Haren meletakkan sendok dan garpu diatas piring. Lalu, meraih minuman dan meminumnya. “Huh, akhirnya perut gue ke isi.” Haren menepuk perutnya yang sudah terisi makanan.
Melihat kelakuan random Haren membuat mereka terkekeh.
Sepertinya bel akan berbunyi terlambat, sampai saat ini belum juga ada tanda-tanda bel berbunyi. “Gess... Main game yok, mumpung belom bunyi belnya,” ajak Rahen seraya memasukkan ponsel ke saku celana.
“Game apaan. Nggak usah ngada-ngada!! Gue kagak mau lagi ikut main polisi-maling pas sama ponakan lo. Bukannya menghibur, malah buat gue kena tekanan batin.” Kevin masih ingat jelas dengan itu. Vani Mengangguk setuju dengan perkataan Kevin. “Betul, nggak lagi gue.” Katanya.
Minggu lalu, mereka berkumpul di rumah Rahen, bermaksud hanya berkumpul saja dan mengerjakan tugas. Ternyata dirumah Rahen terdapat 3 keponakannya yang dititipkan ke Rahen. Salah satu keponakan laki-laki Rahen mengajukan agar bermain permainan polisi-maling.
Kevin, Vani dan Rahen menjadi polisi. Sedangkan ketiga keponakan Rahen menjadi maling bersama Zenith dan Farhan.
Kevin, Vani dan Rahen. Sudah berpisah mencari lima maling itu. Bahkan mereka sampai berlarian untuk menemukan mereka.
Saat ketiga polisi itu sudah lelah untuk menemukan maling-malingnya. Dan kalian tau? Kelima maling itu sedang jajan es cendol yang berhenti didepan gerbang masuk komplek perumahan Rahen.
Mengingat hal itu, Zenith, Farhan dan juga Rahen tertawa bersama. Sangat mengenaskan sekali melihat mereka berlarian menemukan maling-malingnya.
Rahen menghentikan ketawanya, lalu berucap. “Nggak enggak, kita main ToD aja. Gimana?” Keempatnya berfikir sejenak, kemudian mengangguk setuju.
“Oke, siapa dulu nih?” Semuanya kompak menunjuk Rahen. “Yang tanya gue yak.” Vani mengajukan dirinya yang menanyakan ke Rahen.
