6.

4.4K 165 5
                                    

Jeno tersenyum saat melihat Jaemin yang tengah memandangi dirinya di depan kaca.

"Cantik." ucapnya sambil memeluk pinggang Jaemin. "Selalu cantik."

"Jaemin, mulai sekarang jika kau perlu berbelanja untuk mempercantik dirimu, katakan berapapun ya, sayang." ucap Jeno, sembari mengecup kening milik Jaemin.

"Aku bisa gila jika memiliki pengantin yang cantik sepertimu, Na."

"Aku juga bisa gila memiliki pacar yang obsesi sepertimu." Jaemin berucap tanpa memandang balik Jeno dari depan kaca.

"Lebih baik kau gila daripada harus berpaling dariku, aku kan sudah berjanji akan semati. Bahkan aku rela mengubah orientasi seksualku demi kau yang dulunya adalah laki-laki kan?" Jeno menarik lengan Jaemin dan membawanya pergi untuk berkencan.



"Na, kau tidak ingin bermain dengan Haechan?"

"Boleh?"

"Boleh, Haechan juga tidak mungkin menyukaimu, apalagi sekarang kau perempuan. Oh ya, aku hampir lupa ini ponselmu." Jeno memberikan ponsel pada Jaemin.

Jaemin mengecek dan melihat notifikasi chat pada handphonenya, tapi nihil. Semua kontaknya kini hilang.

"Jeno, kenapa kontak di ponsel milikku hilang semua? Kau menghapusnya?"

Jeno yang tadinya tersenyum kini mulai bertanya dengan nada yang serius. "Kau mau menghubungi siapa? Jika kau mau menghubungi aku, kontak milikku masih ada di ponselmu. Oh, aku lupa Haechan ya? Dia juga masih ada lihatlah."

"Mana nomor Hyunjin?" tanya Jaemin dan membuat Jeno menghentikan mobil milikknya. Jeno terdiam beberapa saat hingga akhirnya menjambak rambut milik Jaemin. "Wanita brengsek aku membuatmu menjadi cantik bukan karena untuk menjadi jalang, bajingan."

Jaemin menangis, "Sakit, Jeno sakit sudah." ucapnya sambil memegang tangan milik Jeno yang menjambaknya. Jeno kemudian mengelus rambut milik Jaemin dan kemudian mengecup bibir miliknya.

"Maaf sayang, rambutmu jadi berantakan ya. Maafkan aku ya cantik." ucap Jeno kemudian melanjutkan mobil miliknya.

Jaemin menghembuskan nafasnya pelan. Ia bagaikan tersihir dengan perlakuan Jeno yang terkadang jahat tapi juga memiliki rasa sayang padanya melebihi apapun. Bahkan Jeno tidak pernah mengobrol dengan lawan jenis ataupun lelaki cantik lainnya jika tidak penting.

Him | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang