1

10.2K 443 28
                                    

Jaemin meringis, selangkangannya sakit. Semalam Jeno melakukan lagi dengan kasar, bahkan beberapa kissmark terpampang jelas di leher putih miliknya.

Ia kini menggunakan Dress putih, celana dalam wanita dengan kaus kaki panjang dan taburan make up di wajah nya.

"Shh.. agh.."

Jaemin mendasah pelan, membuat sang kekasihnya, Jeno bangun dari tidurnya. Pria yang semalaman terus menyebut bahwa Jaemin mutlak miliknya.

"Kenapa?" tanya nya.

"S-sakit, Sakit." ujar Jaemin.

"Itu tidak akan terjadi jika kau tidak dekat dengan Tzuyu, sayang."

Kemarin sore Tzuyu mengajaknya bertemu. Tzuyu mengatakan bahwa ia merindukan Jaemin, setelah berbulan - bulan lamanya di Taiwan ia begitu merindukan pria berkebangsaan korea tersebut.

Jaemin pergi tanpa memberi tahu Jeno. Inilah kesalahan besar nya. Bahkan ia tak segan segan untuk mencium pipi kanan wanita berdarah Taiwan itu.

Jeno tentu marah dan langsung menampar Tzuyu tanpa peduli bahwa Tzuyu adalah perempuan, ia tahu karena Lucas sang sahabat memotret momen mereka berdua, kemudian Jeno membawa Jaemin ke rumah dan melakukan hal gila tersebut.

Seperti biasa, Jaemin harus memakai pakaian wanita lalu mendesah layaknya jalang diluar sana.

"Jeno, kumohon, aku laki - laki bukan perempuan."

Jaemin menangis kali ini, ia benar benar lemah.

"Hmm? Apa katakan sekali lagi." ucap Jeno dengan nada mendominasi.

"A-aku pria Jeno, bukan wanita yang harus berpakaian seperti ini."

Bodohnya Jaemin, berkata seperti itu.

"Sayang.." Jeno tersenyum lalu mendekatkan dirinya lebih dekat dengan Jaemin

Tapi sungguh, senyuman Jeno kini luntur digantikan dengan tatapan yang Jaemin takuti.

"Bukankah bagus jika seperti ini? Tzuyu tidak akan mungkin memiliki pacar seorang wanita kan?"

"J-jeno.."

"Kenapa sayang? Apa aku perlu mengubah alat kelamin mu? Sehingga kau dapat sepenuhnya menjadi perempuan?" ucap Jeno kini sambil mengelus rambut milik Jaemin.

"J-jangan jeno, maaf." ucap Jaemin menunduk.

"Kalau begitu menurutlah, kau mutlak milik Lee Jeno, Na Jaemin."

"I-iya."

"Coba katakan kata katanya sayang."

"Na Jaemin mutlak milik Lee Jeno baik susah maupun senang, sakit dan sehat, serta hidup atau mati

Jeno tersenyum, kini tangan nakalnya mulai menaikan dress putih milik Jaemin hingga tubuh sang submisif dapat terlihat jelas di mata Jeno.

Bagai singa lapar yang ingin memangsa makanannya, Jeno kini mulai menjilati nipple milik Jaemin.

"Shh.. Jeno." desahnya.

~~

Kantin, tepatnya disini Jaemin sekarang menunggu Haechan yang sedang pergi ke toilet, dengan posisi menunduk dan sibuk memainkan jari - jarinya.

Sesekali ia mendapati Hyunjin tersenyum ke arahnya dan menanyakan 'Jaemin apa kau baik?' dan dibalas anggukan oleh Jaemin.

Him | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang