Why..?

273 35 4
                                    

Jimin dan Jungkook pun kembali kerumah pukul 9 malam dan bergegas untuk membersihkan diri setelah seharian bermain di amusement park. Hari yang melelahkan bagi mereka berdua, namun juga merupakan hari yang menyenangkan karena dapat menghabiskan waktu kencan bersama. Walaupun Jimin diam-diam masih memikirkan ucapan teman-teman Jungkook tadi, tapi dia berusaha menepis pikiran itu dan mencoba untuk selalu tersenyum di depan Jungkook.

"Ayo kita tidur Kookie, aku sangat mengantuk" ucap Jimin terlebih dahulu kepada Jungkook sambil menarik selimut dan menyamankan posisi bantalnya.

"Kajja. Aku tau kau sangat Lelah seharian ini bukan?" tanya Jungkook yang ikut membenarkan posisi bantalnya agar pas untuk dia tiduri nantinya.

"Benar Kookie, tapi dibandingkan dengan Lelah aku lebih bahagia. Aku senang dapat menghabiskan waktu bersamamu" Jimin tersenyum lucu memandang kearah Jungkook.

"Aku juga senang kalau kau senang sayang" Jungkook mengacak surai JImin gemas. karena saat ini Jimin terlihat sangat imut dengan senyum sabitnya itu.

"Jangan lupa menciumku sebelum tidur Kookie"

Seperti biasa, Jimin akan selalu meminta terlebih dahulu kepada Jungkook. Dalam sehari, Jimin tidak lupa selalu meminta ciuman dari Jungkook. Saat bangun pagi, saat Jungkook akan bekerja, dan saat malam hari sebelum mereka tidur. Ciuman yang Jungkook berikan pun hanya sekedar kecupan kasih sayang kepada Jimin.

Namun entah setan darimana, kali ini Jungkook berani memainkan bibirnya. Bukan salah Jungkook sebenarnya, Jimin yang memulai terlebih dahulu. Jungkook yang awalnya terkejut karena Jimin menggerakkan bibirnya, namun dia akhirnya menikmati dan bahkan menuntut lebih dalam ciuman itu.

Hingga akhirnya Jungkook sadar, kemudian buru-buru melepaskan tautan kedua labium itu sebelum dia benar-benar kehilangan akal. Dia mencoba mendorong bahu sempit Jimin, dan akhirnya tautan itu benar-benar terlepas.

"Jimin, katakan padaku siapa yang mengajarimu berciuman seperti tadi?" tanya Jungkook pelan. Ia mencoba berpikir positif saat ini, mungkin saja Jimin penasaran atau Jimin tidak sengaja melihat adegan ciuman seperti tadi dan akhirnya mencoba untuk mempraktekannya bersama dengan Jungkook.

"Seorang namja" jawab Jimin

Hilang sudah pikiran positif Jungkook, dia tidak menyangka bahwa Jimin akan menjawab seperti itu. Namja mana yang berani mencium Jimin seperti itu tadi?! Jungkook merasakan hawa panas dan juga marah dalam dirinya.

"Kau berciuman dengan namja lain Jimin?!!" Jungkook meremas bahu Jimin dan juga meninggikan nada bicaranya kepada Jimin, Jungkook terlalu shock dan marah saat ia tahu Jimin berani berciuman dengan seseorang selain dirinya.

"A-a-aku berciuman dengan kau Kookie. K-Kau namja yang aku maksud tadi" Jimin menjawab dengan nada bergetar, ini pertama kalinya Jungkook meninggikan suaranya saat berbicara dengannya. Belum lagi bahu yang diremas oleh Jungkook sedikitnya membuat Jimin nyeri.

"A-apa? Aku? Kapan aku melakukannya?" Jungkook yang menyadari Jimin meringis kesakitan dan juga takut padanya segera melembutkan lagi ucapannya dan mengelus bahu yang ia remas tadi.

"Di mimpiku. Aku bermimpi kau menciumku seperti tadi. Maafkan aku ya Kookie, aku janji tidak akan mengulanginya lagi" Jimin masih menundukkan kepalanya, jujur saja Jimin takut pada Jungkook. Jimin kira Jungkook akan senang jika dia melakukan hal tadi, persis seperti di mimpinya. Dalam mimpinya, Jungkook mengatakan bahwa ia harus menggerakkan bibirnya, dan pada saat Jimin menggerakkan bibirnya, Jungkook tersenyum senang. Tapi Jimin sadar, mimpi dan kenyataan sungguh berbeda.

Jungkook lega saat mendengar penjelasan Jimin. Tentu saja ia percaya dengan apa yang Jimin katakan, karena Jungkook tau istrinya itu sungguh polos, jadi mana mungkin jika ia mempelajarinya dari namja lain yang bukan dirinya kan? Dalam hati Jungkook tertawa terbahak-bahak, menyadari kekonyolannya yang berpikiran Jimin selingkuh dari dirinya.

Lagi-lagi hati Jungkook berdesir saat mengetahui ada yang aneh dengan dirinya. Jika tidak mencintai Jimin, kenapa ia harus marah saat mengetahui Jimin berciuman dengan pria lain? Kenapa juga ia harus marah pada saat sahabatnya Yoongi, mengatakan padanya untuk menceraikan Jimin? Kenapa?

Ada yang tau kenapaaa?

Bantu Kookie menemukan jawabannya ya yeorobun.

Jangan lupa Vommment

See you next chap

What if ...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang