𓆩+8𓆪 : Kawah Kepemimpinan Pelajar (II)

527 270 405
                                    

KASUR yang disediakan untuk kami sangat empuk. Nyaman. Dan tiada tandingan. Fasilitas hotel ini memang yang terbaik.

Ya, setidaknya untuk mempersiapkan kami menghadapi kegiatan enam hari kedepan.

Yang akan menjadi sebuah medan perang untukku.

"Kenapa? Kenapa harus aku?!" Ingin sekali kuprotes ia begitu.

Tapi, saat waktu ice breaking tiba, cowok kulkas misterius itu langsung membanjiriku dengan tugas-tugas menumpuk menggunakan alibi 'sebagai wakil ketua yang mendampinginya.'

Sama sekali tidak memberiku kesempatan berbicara.

Kling!

Sebuah notifikasi mengganggu waktu tenangku melepas penat setelah menghadapi Night. Dengan malas kuraih ponsel, membukanya.

Mataku melotot hampir mau keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mataku melotot hampir mau keluar. You know like, hah?! Apa maksudnya ini tiba-tiba?!

Oke, maafkan ke-sok-jakselanku. Kan ceritanya, bakal jadi anak Jakarta enam hari, hehe.

Dengan tangan gemetar, kubalas chat-nya pelan-pelan.

Dengan tangan gemetar, kubalas chat-nya pelan-pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengerutkan alis heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengerutkan alis heran. Sialan si Night itu, siapa yang mengajarinya begitu? Kembalikan detik deg-degan-ku yang berharga!

 Sialan si Night itu, siapa yang mengajarinya begitu? Kembalikan detik deg-degan-ku yang berharga!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LumiNight [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang