Hai, Amories. Kembali lagi di VINALE UNIVERS!!!
Apa kabar kalian? Puasanya gimana? Lancar?
SIAPA YANG KANGEN SAMA VINALE DAN YANG LAIN?
Malam ini ada sedikit SIDE STORY couple paling bucin SE-UNIVERS VINALE SERIES. Selamat membaca dan jangan lupa vote yaa!!
✰✰✰
Mengerjakan tugas fisika di malam hari yang dingin sesungguhnya bukanlah hal yang baik. Alea sampai kelaparan lantaran memikirkan jawaban dari rentetan pertanyaan fisika yang menurutnya menyebalkan.
Meletakkan kepala diatas tumpukan buku di meja belajar pun Alea lakukan sambil tangannya mengusap perut. "Gue laper banget!!!"
"Kalau nyari makanan di dapur gak enak sama Tante Sinta," gumam Alea. "Masa udah dikasih makan tiga kali sehari gratis mau nambah lagi."
Alea menghembuskan napas kecewa. "Tapi gimana, dong. Gue laper banget."
Alea melihat keluar jendela, tersenyum menatap rintik-rintik sisa hujan menetes di daun hijau. "Gimana, ya, Hujan? Gue nyari makanan di dapur atau tunggu pagi aja?"
"Tapi kalo nahan-nahan laper ntar gue sakit maag. Malah makin ngerepotin Tante Sinta. Ntar yang marah-marah Si Malvin gila," monolog Alea.
Alea menarik napas cukup dalam kemudian mengepalkan tangan. "Lo harus cari makanan di dapur, Alea. Anggap aja lo utang, ntar kalo udah gede, udah bisa dapet duit sendiri lo bayar deh sama Tante Sinta."
"Oke, gitu aja." Alea berdiri, menutup buku tulisnya kemudian berlari keluar kamar. "Makanan, I'm coming!!!"
Diujung tangga, Alea menghentikan aksi larinya lantaran keterbatasan penerangan. Lampu di ruang tengah menuju dapur memang selalu dimatikan jika malam hari, pun dengan ruangan yang jarang didatangi. Hitung-hitung menghemat tagihan listrik.
Alea membuka pintu dapur dengan hati-hati. Matanya menyipit melihat pantulan cahaya putih. "Apaan, tuh."
Semakin masuk ke dalam, Alea baru menyadari bahwasanya ada sosok manusia lain yang sedang duduk di pantry sambil menunduk memainkan ponsel.
Alea menghidupkan lampu dapur, membuat cowok itu sedikit terusik hingga melempar tatapan permusuhan padanya. "Lo ngapain gelap-gelapan? Gue kira hantu, tau gak?"
Tidak peduli dengan pertanyaan Alea, cowok itu kembali fokus pada ponselnya, mengetik sangat cepat diatas keyboard.
Alea pun tak ingin mengambil pusing. Memang sudah tabiat cowok itu menyebalkan. Lebih baik ia mengambil sebungkus mie instan untuk dimasak agar bisa cepat-cepat pergi.
"Ngapain?"
Alea menoleh. "Nanya gue?"
"Hantu di sebelah lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN SIDE STORY
Teen Fictionwelcome di SIDE STORY VINALE series!!! Ini buat seru-seruan aja, ya. PART YANG TIDAK DICERITAKAN DI VINALE SERIES.