Menyesal

2.4K 323 23
                                    

Sorry banget baru bisa update sekarang😔









Hari sudah terbilang larut, namun Mark masih setia duduk di balkon dengan penampilan yang cukup mengkhawatirkan. Dia masih memakai setelan kantornya, tanpa jas yang kini tergeletak di lantai, kancing kemejanya yang terbuka dua, dan juga letak dasinya yang sudah tak karuan. Dia masih sibuk menyesap rokoknya, tak lupa juga sebotol alkohol yang dia genggam di tangan kirinya. Tak lama dia melirik pnselnya yang dia letakkan di meja. Mungkin sudah puluhan kali ponselnya berdering, entah dari orang tuanya ataupun Lia. Namun dia sama sekali tak berniat menjawabnya. Laki-laki itu menghembuskan nafasnya dengan berat, dia hanya menatap langit yang tampak gelap sekarang. Sudah sekitar dua jam lalu, dia menghadiri acara makan malam keluarga namun sesampainya disana ternyata menjadi acara pertemuan keluarga. Ya, Lia beserta kedua orang tuanya juga hadir disana. Saat disana mereka sibuk membicarakan pernikahan antara dia dengan Lia. Alhasil, diputuskanlah tiga bulan lagi pernikahan mereka akan diselenggarakan. Mark langsung tak setuju dengan keputusan itu. Bahkan banyak alasan yang dia berikan untuk membatalkan rencana itu. Namun sepertinya dia kalah jumlah. Bahkan Lia yang biasanya sependapat dengannya berbalik menyetujui rencana tersebut. Karena itu tanpa pikir panjang dia langsung pergi meninggalkan mereka. Entahlah, bukankah seharusnya dia senang? Namun entah kenapa dia merasa tidak menyukainya. Dia tidak mengelak jika kedatangan Giselle di hidupnya sangat mempengaruhinya. Bahkan sampai menggoyahkan keputusannya.

"Gue kira ada maling. Ternyata lo disini!" seru seseorang memecah lamunan Mark

"Lo udah pulang Cas?" tanya Mark pada laki-laki itu

Lucas, sepupu Mark yang seumuran dengannya itu menghampirinya dan duduk di kursi kosong di depan Mark.

"Gue denger lo kabur"

Mark sedikit tertawa, "Udah nyampe aja kabarnya"

"Tapi gak di apartemen gue juga kaburnya bro" kesal Lucas

Mereka twdiam cukup lama, kemudian Mark menoleh ke arah Lucas, "Gue jadi gak yakin sama Lia" ujarnya

Lucas menghembuskan napasnya pelan, "Gue bilang juga apa. Jadi anak jangan terlalu nurut. Nyesel kan lo!"

Ya, dibandingkan Mark, Lucas memang terkenal susah diatur. Bahkan dia dengan berani melawan keputusan keluarganya saat itu yang menyuruhnya kuliah bisnis. Namun karena dia merasa tidak cocok, berakhirlah dia kabur dari rumah dan memilih berkuliah di jurusan olahraga. Dan sekarang dia juga sudah menjadi salah satu pemain basket yang terkenal.

"Kalo gue kabur kaya lo, gue takut kak Wendy yang jadi sasarannya"

Lucas menepuk pundak Mark, "Terus besok gimana lo?"

"Besok pagi gue ke Jepang"

"Kaburnya jauh banget bro!"

"Gue ada urusan kerjaan disana"

Lucas mengangguk paham, "Yaudah kalo gitu gue ke kamar dulu. Lo kalo mau tidur ke kamar biasa aja" ucapnya setelah itu beranjak pergi meninggalkan Mark








Sudah sekitar dua jam Giselle dan Jaemin berada do mall menemani Prince berjalan-jalan. Sejak kejadian di sekolah waktu itu, Prince dan Jaemin kini menjadi dekat.

"Ternyata capek juga ya nemenin anak main" keluh Jaemin

Giselle tersenyum, "Baru tau lo!"

Mereka bertiga kini masuk ke sebuah restoran Jepang untuk makan siang.

"Lo gak kesusahan makannya? Kalo gak Prince sama gue dulu aja" tawar Jaemin yang melihat Giselle kesulitan untuk makan karena Prince yang tertidur di pangkuannya

Love Again- Mark Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang