Typo bertebaran ~
____________________________________
Saat ini seorang bocah berusia 8 tahun memakai topeng tengah memarahi 2 remaja yang tengah tertunduk lesu. Ketiganya sangat asik di dunia mereka sendiri tanpa menyadari ada beberapa pasang mata yang menatap mereka dengan penasaran.
(Ilustrasi marahnya ada di atas beserta pakaiannya, bedanya cuman Yuu makai jubah dan topeng tanpa ada kacamata. Plus ilustrasi visual Yuu. Anggap aja matanya berwarna biru keperakan. )
"Kimitachi ... tahu kesalahan kalian dimana?!" Teriak Yuu penuh penekanan dan kesal. Tentunya ada nada amarah di dalamnya namun tidak kentara. Sementara kedua remaja yang dimarahi Yuu hanya bisa tertunduk lesu sesekali menggeleng atau mengangguk. Kedua terlalu lemas untuk menjawabnya, mereka tak ingin membangunkan iblis di depannya lebih jauh lagi.
"Mattaku, gara-gara kalian aku tidak bisa menyusul-nya. Jadinya aku tak tahu kapan mereka berangkat. Kalau saja kalian tidak memperlambat laju perahu kita dan berhenti untuk memelihara kucing laut itu mungkin kita bisa bertemu mereka saat ini. " Yuu terus menggerutu tentu saja mengundang perhatian beberapa pasang mata yang sedari tadi menatap mereka penasaran.
"Oy Luffy! Cepatlah, kita harus bergegas."
Mendengar teriakan itu membuat Yuu dan kedua remaja itu menoleh ke arah suara itu. Ketiganya nampak terkejut sesaat sebelum menetralkan ekspresinya. Tampak kedua remaja yang diomeli Yuu menghela nafas lega, untung saja belum terlambat mengejar mereka. Ya, mereka yang dimaksud ialah Mugiwara no Ichimi (Kru Mugiwara) yang sangat ingin Yuu masuki, kini berada di hadapan mereka. Sehingga sesi ini harus dihentikan dan nyawa keduanya selamat.
"Oy kalian bertiga, jadilah nakamaku!" Teriak Luffy membuat siapapun pasti menutup telinganya. Tentu saja hal ini membuat krunya sontak kaget bukan kepalang terlebih kakak dari kapten bajak laut itu.
"HEEEEE!"
"Oy, Luffy yang benar saja!"
"Ja-jangan bercanda Luffy, kita tidak tahu siapa mereka."
"Benar apa yang dikatakan oleh Baka Marimo dan Ussop. Kau jangan seenaknya luffy!"
"Apa katamu tadi, Ero-cook!"
"Apa? Ngajak berantem? Hah!"
BUGH!
"Diamlah kalian! Oy, Luffy seperti yang dikatakan oleh Sanji, Ussop dan Zoro kau jangan seenaknya."
"Sialan itu sakit!"
"Pukulan cinta Nami-swaaan~"
Sedangkan yang dibicarakan hanya tersenyum lebar dengan tawa khasnya. Ia mendekati Yuu dan menyamakan tingginya, topi jeraminya menutupi wajahnya hingga matanya tak terlihat, kemudian ia berkata hingga membuat krunya terkejut dengan perkataannya.
"Apa kau menerima tawaranku kali ini?" Tanya Luffy dengan nada serius membuat krunya yang tadinya ribut kini terdiam bahkan penumpang di kapal mereka tertegun. Bagaimana tidak? Luffy tiba-tiba menjadi serius membuat mereka merinding.
"Oy, Luffy kau ok?" Melihat gelagat tak beres dari adiknya sang kakak turun dan mendekatinya.
"Ya, Ace." Balasan singkat dari Luffy membuat alis Ace terangkat satu. Ia mulai tertarik, khususnya kepada bocah di hadapan Luffy.
"Baiklah, kuterima tawaranmu." Mendengar perkataan Yuu membuat Luffy tersenyum.
"Shishisisisi...."
"KENAPA KAU MENERIMANYA SEAKAN KAMI JUGA MENERIMANYA?!" Teriak kedua remaja laki-laki itu garang siapa lagi kalau buka Zero dan Dazai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE PIECE - AFTER RENCARNATION
FanfictionSemua terjadi secara tiba-tiba. Sebuah Asteroid menabrak sebuah warung makan yang tengah dihuni oleh beberapa mahasiswa yang tengah makan siang. "Fufufu, kisah yang menarik." "Hoi kalian bertiga, jadilah nakamaku!" "Baiklah." "KENAPA KAU MENERIMA...