Tragedi Cinta (pov Delisa)

45 14 18
                                    

'Akhir pekan yang menyenangkan' pikir ku sambil meneguk secangkir teh hangat dengan menikmati pemandangan laut yang selalu bergelombang.

"Coba saja cece ikut berlibur bersama ku... Pasti seru." Ucapku lirih. Cece itu sebutan kakak perempuan dalam tata bahasa sunda. Belakangan ini aku mulai terbiasa dengan kata itu. Maklum lah ini kali pertama ku berada di tengah adat sunda.

"Eli tolong bantu mamah nak..." Panggil mamahku. Memintaku untuk membantunya merapihkan pakaian dari dalam koper.

"Iya mah... Eli bantu." Sahutku, sambil beranjak menghampiri mamah.

"Ini kamu taruh di lemari kamar mu ya... Btw tadi teman mu telfon, tanya kamu jadi pergi ke pemandian air panas bersama atau tidak?" Tanya mamah.

"Terus mamah bilang apa?"

"Mamah bilang aja iya tapi lebih baik besok saja karna hari ini mamah mau kamu istirahat dulu di vila ini, sekalian temani mamah sebelum zera datang."

"Memang kapan dia sampai?"

"Mungkin malam ini sudah sampai. Jadi tolong kamu jangan kemana mana dulu ya hari ini. Okay ?"

"Okay mah."

Aku segera meraih ponsel ku dan membuka chat grup di wa

Aku segera meraih ponsel ku dan membuka chat grup di wa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

####
Tin...tin..... Klakson mobil berbunyi,
'mungkin itu zera' pikirku dalam hati. Aku langsung menuruni anak tangga dan langsung membuka pintu utama vila.

"Assalamu'alaikum." Ucap pria tinggi seraya menutup mobil nya. Bruukk.

"Wa'alaikumussalam, eh aa rafli." Jawabku sambil ku cium punggung telapak tangannya.

"Eh cewek genit." Ucap salah seorang perempuan di belakang a rafli.

'ih kok baru dateng udah nyebelin omongan nya' bisik ku dalam hati.

"Eli, kenalin ini pacar aa yang waktu itu pernah ketemu kamu juga di rumah omah."

"Oh iya a, yang namanya kak sela itu ya?" Sahut ku.

"Iya.."

"Eli suruh mereka masuk, ayook kita makan malam bersama." Pinta mamah ku.

"Iya mah." Sahut ku. "Ayo a, kak sela dan ce zera kita masuk, mamah sudah siapkan makan malam." Ajak ku.

"Iya eli.. yuuuk a." Jawab ce zera

Kami langsung masuk ke dalam vila dan menuju ruang makan. Di sana mamah sudah menunggu.


"Hallo tante ata." Sapa ce zera dengan wajah penuh senyum.

"Hai zeraaa... Apa kabarmu?" Mamah memeluk ce zera. Seperti orang yang lama tak berjumpa. Memang ce zera itu dari dulu sangat akrab dengan mamahku. Karena dari kecil ce zera di asuh oleh mamah dan juga papah.

"Tante aku senang sekali bisa menyusul kalian ke sini. Jadi bisa berlibur bersama tante dan eli." Senyum nya semakin tampak bahagia.

"Iya ce zer, untung cece ke sini kalau tidak aku tak bisa main dengan teman-temanku." Sambungku.

"Kok gitu?" Tanya ce zera.

"Iya lah mamah kan dari dulu g pernah mau ditinggal sendiri." Sahutku dengan sedikit nada sebal "huh."

"Hahaha ... Tante g pernah berubah ya? Udah tua masih takut sendirian." Tawa nya geli

Ku lirik a rafli yang ternyata sedari tadi menatapku dengan sorot mata yang penuh arti. Namun, aku langsung memalingkan wajaha darinya. Sebab, aku merasa tak enak dengan kak seli. Apalagi sejak pertama kami bertemu kak seli sering berkata cetus padaku.

"Makan yang banyak ya anak-anak... Mamah mau cuci piring dulu." Ucap mamah

"Iya tante, masakan tante enakkkk." Sanjung a rafli.

Aku pun segera menghabiskan makanan dan langsung ke kamar bersama ce zera.

"Eli... Aku mau bicara sesuatu ke kamu." Ucap ce zera tiba-tiba.

"Ada apa ce?" Tanyaku penasaran. Langsung ku pasang wajah serius dan duduk di tepi ranjang.

"Se..." Kata ce zera terhenti.

"Ada apa si ce?" Rasa penasaranku pun makin menjadi.

"Sudahlah tak apa. Sudah malam sana pergi tidur!" Mendorong punggungku hingga kelur pintu kamar.

"Oh ya, satu lagi.. kalau bertemu kak sela suruh dia ke sini untuk istirahat." Sambung ce zera.

"Baiklah." Sambil berlalu.

'sebenarnya apa si yang ingin ce zera katakan'
Penasaranku dalam hati.

Plakkk..

'OMG' aku terkejut melihat kak sela di tampar oleh a rafli. Aku tak ingin ikut campur. Aku pun bergegas melewati lorong.

'ah iya aku lupa di nyuruh kak sela temui ce zera' bisik ku.

Ku matikan lampu dan ku tarik selimut lalu segera ku pejami mata.

###

Tepatnya jam 2 biasa aku melilir. Aku merasa haus hingga ingin bangun dan mengambil air minum. Tetapi kok rasa nya tubuh ku berat dan seperti ada yang memeluk. Mata ku langsung terkejut ketika melihat ada tangan yang melingkar di perutku.

"ASTAGAAA..!!!!" Teriak ku terkejut. Langsung ku lepas tangan nya dan aku menjauh, seketika ku perhatikan dia. 'oh tidak, mungkinkah...'

"Kau a rafli?" Tanya ku.

"Eli... A... Aku merindukan mu sayang." Ucap nya lembut dan sedikit bergairah.

"A...PAA?" Tanya ku masih belum habis pikir.

"Kemarilah eli..... Biar malam ini aku berada di dekatmu" pinta nya sambil menghampiriku.

(Berlanjut)

- Terima kasih kk yang sudah mampir dan membaca. Mohon tinggalkan masukan yang banyal yaaa, supaya aku bisa mengoreksi. Maklum baru memulai menulis lagi dan masih banyak belajar -

Thankssss youuuu :)

Istri PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang