Story Own By M.Karaaa
***
"Terima kasih Tuan!" Suara pelayan kasir di sampingnya hanya bisa Ia tanggapi datar. Lelaki tegap itu mendesah panjang.
Siapa yang mengira kalau dia bisa mengantuk seperti ini, tadi hampir saja mobilnya menabrak tiang jalan.
Demi menghindari kejadian-kejadian aneh lain, dia lebih memilih memarkirkan mobil ke supermarket terdekat dan membeli tiga kaleng kopi hangat untuk menemani perjalanan pulangnya.
"Hh, merepotkan." desah laki-laki itu. Setidaknya sekaleng kopi hangat yang baru saja Ia minum dengan cepat mampu mengembalikan kesadarannya.
***
Membelah suasana malam, deru mobil sport yang baru saja Ia beli terdengar memenuhi jalanan. Tidak ada pemandangan yang menarik, kendaraan tidak terlalu banyak berlalu lalang. Lampu-lampu jalan temaram, dan seorang wanita nampak berjalan sendirian di depan sana.
Tunggu dulu, tadi dia bilang apa? Seorang wanita?
Menajamkan penglihatannya, dari ciri-ciri fisik yang Ia perhatikan. Sosok itu berjalan sendiri dengan menggunakan celana jeans dan jaket tebalnya. Rambut pirang terikat pony tail,
Pirang? Sepertinya warna rambut itu familiar sekali di matanya. Tengah malam seperti ini kenapa ada wanita berkeliaran sendiri? Tidak mungkin 'kan dia hantu?
Mengindahkan pikiran-pikiran aneh tadi, Cain lebih memilih mendekatkan posisi mereka. Setidaknya Ia harus memastikan siapa wanita itu.
***
Mengusap air mata yang sejak tadi mengalir terus menerus, tubuhnya sudah menggigil kedinginan terkena angin malam, ditambah lagi,
"Masih jauh," gumam wanita itu pelan, jarak rumahnya masih sangat jauh. Ia merasa sedikit beruntung karena Cassa tidak menghentikan mobilnya di dekat bukit tempat mereka syuting tadi. Ini hanya jalanan yang sepi dan masih ada beberapa supermarket yang buka.
Walaupun aman, Selena akui dia sedikit takut. Berharap kalau tidak ada orang aneh-aneh yang datang menghampirinya.
'Aku tidak mungkin menghubungi dia,' Memikirkan bagaimana Ia sudah meminta sahabatnya untuk mengantarkan anak kecil bernama Idris ke rumahnya tadi. Jadi mana mungkin dia minta sosok itu untuk balik lagi ke sini.
Tiba-tiba suara mobil sport datang dari belakangnya, bulu kuduk Selena merinding. Wanita itu terpekik kaget, tubuhnya menegang cepat. Pikiran mulai melayang kemana-mana.
"Ja-jangan bilang kalau tebakanku benar," ujar wanita itu takut, apa ada orang aneh yang menghampirinya?!
Oh, Tuhan tolong dia! Pemilik mobil sport itu pasti anak ugal-ugalan yang suka berkeliaran di malam hari. Apa mereka ingin menggodanya?! Astaga!!
Keringat mengucur, tanpa basa-basi lagi kedua kaki jenjang itu mempercepat langkah. Suara mobil di belakangnya malah semakin dekat,
Gya!! Tolong dia!! "Ya Tuhan, tolong jaga aku!" bisik Selena takut, kedua lengannya mengeratkan jaket yang Ia kenakan. Berjalan makin cepat. Sampai suara mobil itu terdengar berhenti, pintu kendaraan seolah terbuka dan menutup kembali.
Apa orang-orang itu ingin mengejarnya sekarang?!! Astaga!!! "Ayah, ibu, tolong aku!" teriaknya memanggil ibu dan sang ayah, tubuh Selena terlalu lelah hanya untuk berlari sekuat tenaga. Alhasil,
"Oi!!"
"Ya Tuhan, dia memanggilku!!" Selena makin panik, Ia mempercepat langkah berusaha kabur,
Suara langkah kaki mengejarnya dari belakang, mereka berlarian sesaat, sebelum akhirnya tenaga Selena lebih dulu habis. Membuat sang pengejar berhasil menyusul, atau lebih tepatnya berteriak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Behind The Scene
Romance[Warn : 18 + ] [Content : Action, Abuse, Love Triangle] Dalam cerita Cinderella yang sering kalian tonton atau baca. Cinderella, akan selalu menjadi gadis paling menderita dalam cerita. Tapi bagaimana kalau sekarang kita melihat sang pemeran utama w...