Aku tidak akan pernah melupakan, apa yang terjadi di libur musim panas saat itu.
Saat itu aku, pergi ke rumah nenek ku di desa, untuk persiapan ku dalam menjalani operasi.
Kata dokter, aku tidak boleh berada di tempat yang terlalu berisik, berpolusi, dan berasap. Itu tidak baik untuk kesehatanku.
Di rumah nenek hanya ada aku, nenek, dan pembantu nenek. Bi ina.
Bi ina sedang mengemasi barang barang ku ke dalam rumah nenek. Nenek mengajakku untuk ikut masuk juga ke dalam, karena diluar hujan.
Kesan pertama ku pada rumah nenek adalah 'Klasik' rumahnya begitu nyaman, seperti rumah Belanda di jaman dulu.
?¿?¿?¿?
Hujan telah berhenti, kini aku berada di kamar ku di rumah nenek yang sudah di bersihkan bi ina tadi.Aku duduk di atas ranjang ku, sambil menatap ke arah jendela. Pemandangannya menakjubkan.
Terlihat danau kecil, kebun bunga. Juga ada ladang yang lumayan luasMungkin ini akan jadi spot favorit ku di rumah nenek.Batinku.
Tak sengaja, dua retina mata ku menangkap seseorang menatap jendela kamar ku. Aku menghampiri nya.
"Hei?" Ucapku
Dia terbengong beberapa detik. Lalu langsung pergi begitu saja.
Aku mengikuti nya, tapi dia tidak terlihat dimana mana.
Saat itu aku berpikir dia hanyalah anak tetangga. Sampai aku bertanya pada nenek saat makan malam bersama.
"Nek, nenek tau rumah tetangga di dekat sini gak?" Tanya ku.
"Loh den, bukannya aden sudah tau kalau disini itu rumah nyonya sendiri. Gak ada tetangga." Itu bukan Nenek yang berbicara, melainkan bi Ina
Nenek menyeruput teh hitam nya. Menatap ke arah ku sambil tersenyum.
"Samuel" ucapnya lembut.
"Iya nek." Jawab ku
"Habiskan makanannya dulu."
Setelah mengatakan itu, nenek pergi ke arah kamarnya.
Kini di ruang makan hanya ada aku dan bi ina.
KAMU SEDANG MEMBACA
CrAZy ABsTraCt🙄💃
RandomSegabut apa sih kalian, sampe nge klik cerita ini🗿 Sebelumnya sy mau ngasih tau. Kalau cerita ini berisi curhatan curhatan dan ketidakjelasan saya sendiri😇 Jadi mending gausah klik deh🙄 Sy baik loh😫 Tujuan sy agar kalian tidak membuang waktu ber...