kerja bakti

4 1 0
                                    

Enjoy story'🤗😋😉
Note: INI HANYA FIKSI.


"Perhatian tapi secara gak langsung
is another level of bucin"
°KaraCrass°




CRAS POV

"Gak boleh"

"Pinjem bentaran doang"

"Ntar gak dibalikin"

"Gue balikin,pinjam bentar pelit banget Lo"

Gue menatap antusias perdebatan Diva dan Raska. Raska dan Diva lagi rebutan sapu. Seharusnya setiap siswa membawa peralatan masing-masing. Besti gue yang rajin dan pinter,Diva dia bawa sapu padahal rumahnya lumayan jauh mana tadi dia naik angkot. Beda lagi sama Raska,si raja bokev. Cuma tahu link ini link itu,nyampe sekolah minjam sana minjam sini. Mending juga kayak gue bawa koran.

"Cras bantuin gue dong"

Diva melirik gue dan melirik sapu nya yang sudah diambil Raska.

"Raska! Balikin sapu Diva"

"Ntar gue pake bentar"

"Gue hitung nyampe 10 balikin sapu Diva atau gak gue kasih link" gue mengeluarkan smirk ngancam Raska.

Raska itu males banget, harus nya kan yang laki-laki bertugas angkat bangku atau meja. Tapi dia datang terlambat jadi ikutan bersih-bersih,eh malah gak bawa apa-apa.

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

"Empat"

"Lima"

"Enam"

"Tujuh" gue mengetuk-ngetuk kaki di lantai.

"Lapan"

"Sembilan"

"Sep..."

"Nih sapunya"

Sapu ditangan Raska beralih ke Diva. Diva tersenyum sumringah dan meluk gue. Biasa Diva itu rada manja dia juga feminim banget.

"Gue gak dipeluk Div"

Raska merentangkan tangannya berdiri disebelah Diva.

"Gak, Lo kan cabul"

"Hahahaha mampus Lo"

Asli gue ngakak banget. Bisa-bisanya Diva ngomong gitu.

"Yeeuhh temen Lo tuh ke lebih cabul, otak gue kan ternodai gara-gara Cras" ujar Raska menyebar kan fitnah. Padahal dia yang dulu nanya ke gue.

"Cras Lo tau film gitu-gitu?"

"Kenapa?"

"Minta linknya dong, kalau gue dapetnya yang jelek mulu"

"Ntar gue kasih"

"Handphone Cras itu bersih,gue pernah pake buat telpon ortu gue,gak kayak MacBook Lo yang buat presentasi,ppt kok ada suara desahan"
Diva bersedekap mengingat presentasi kelompok Raska dan Diva yang batal karena ulah Raska.

"Yaudah deh maaf" Raska tersenyum memberikan peace.

"Gue duluan mau lap jendela"

Siwa laki-laki pergi ke kantin karena sudah bekerja keras katanya. Gue berjalan sambil mengangkat bangku ke jendela pojok bagian luar.

"Kotor banget"

Gue membasahi koran dengan air keran dan mulai membersihkan jendela dari bagian bawah lalu keatas. Begitu seterusnya. Hingga jendela ke lima. Gue berusaha berjinjit karena jendela ini sedikit lebih tinggi. Gue tergelincir karena sepatu gue licin kena air. Gue menutup mata siap-siap menahan rasa malu dan sakit di pantat.

My CrassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang