Graduate

331 34 3
                                    

Mereka lulus, dan setelah ini akan terpisah satu sama lain demi mengejar cita-cita masing-masing.

Sebuah keharusan untuk membuat album memori, mempotret dengan kamera dan mencetaknya menjadi sebuah gambar kenang-kenangan.

Iwaizumi memperhatikan brunette itu dari kejauhan, sifat narsis sahabatnya yang mengajak setiap siswa foto satu-satu dengannya benar-benar membuat Iwaizumi lelah, brunette itu terlalu ceria. Setidaknya, Ia harus menunggu sampai brunette itu selesai karena meski sudah lulus, mereka tetap pulang bersama.

Ia duduk dibawah pohon sakura bersama dengan Hanamaki dan Matsukawa karena mereka sudah foto bersama Oikawa dari paling pertama, makanya sekarang tinggal bersantai.

"Minna, selamat atas kelulusannya." Tiba-tiba Hanamaki berucap, Ia menjulurkan tangan yang mengepal kepada Iwaizumi dan Matsukawa, mereka tos ala bro.

"Kau juga, selamat." Sahut Iwaizumi.

Hanamaki tersenyum lalu mengangguk. Tak menyangka waktu berjalan secepat ini. 3 tahun berlalu begitu saja dengan kenangan bagaikan serpih-serpih kaca retak.

"Terimakasih atas 3 tahunnya."

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

"Totalnya jadi 300 yen."

Uang diberi dengan kembalian 200 yen. Beli dua buah bakpau ayam tidaklah buruk, apalagi jika salah satunya diniatkan untuk berbagi dengan sahabat sendiri.

"Terimakasih, selamat datang kembali."

Oikawa menoleh ketika mendengar bunyi ting tanda pintu supermarket dibuka, orang yang Ia tunggu keluar dari sana membawa dua buah bakpau hangat.

Asap mengepul dari makanan kukus itu, Iwaizumi memberikan salah satunya untuk Oikawa. Sempat bingung tapi Ia langsung mengerti maksud Iwaizumi adalah mentraktirnya.

"Makasih, Iwa-chan."

"Iya."

Iwaizumi berpikir, setelah ini mereka akan berpisah ke jalan yang berbeda. Apakah Iwaizumi akan sanggup hidup jauh dari sahabatnya? Biasanya mereka bersama, bertengkar, bercerita, menghabiskan waktu, selalu bersama.

Dan kini, mereka harus berpisah. Apakah sanggup? Apakah berpisah merupakan hal mustahil saking sulitnya untuk dilakukan?

"Iwa-chan, mau ke pantai dulu gak? Aku mau ambil foto yang bagus."

Brunette itu membuyarkan pikirannya, dengan otomatis Iwaizumi menganggukkan kepala.

'Iwa-chan.'

Apakah panggilan itu akan Ia dengar lagi? Kapan? Besok? Dua hari lagi? Seminggu lagi? Atau mungkin tidak akan pernah lagi? Iwaizumi tidak tahu, Ia tak ingin memikirkannya.

Tapi Iwaizumi yakin, Ia pasti akan merindukan panggilan itu. Meski pada awalnya itu merupakan sebuah ejekan, tapi kini panggilan itu sudah melekat di pikirannya seperti kaset rusak.

Mereka makan sambil jalan, menghabiskan waktu menatap langit senja. Pasir pantai sudah mulai terlihat, di depan mereka sudah ada desiran ombak dingin dengan samudranya berwarna biru.

Oikawa melangkahkan kakinya kesana, membiarkan seretan arus ombak menerpa hingga mata kakinya. Ia menatap senja yang kosong, diikuti Iwaizumi dari belakangnya.

After Graduation [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang