chapter 5 (the sign of Jimin)

1.2K 23 1
                                    

mereka masih pada posisi yang sama sambil berpelukan.
Yuna terus saja menari di atas Jimin
sambil mendesah ganas
dan memasukkan jemarinya kemulut

"Ceeplook...cplokk..ceplook..
ceplookk...!!"
bunyi gesekan itu sangat estetik
dan Yuna semakin menari dahsyat
diatas Jimin.

"Aah..aahh..aah...ahh..
eeuhhm..
sshh...shh...
hm...argh.ah..ah..ah.ah..ah..
hmm...
jiminahh...
cukup.,..cukup..
haaargghhkkkk....!"
Yuna berteriak

"aahh...sedikit lagi Yuna sayang...
sedikit lagi ...
aarrgghkkk...!"
desis Jimin dalam sambil
memegang kedua lengan Yuna agar
adiknya semakin masuk.

"aauuhm..
ddadd....
plissh...
ootsshh...
oh my God....
fuckk....
aaarrghkk..fuck..!"
Yuna semakin naik nafsu.

sejenak setelah cairan putih itu
keluar lagi Jimin lalu
berhenti dan ia memeluk istrinya itu

"so fantastic princess...
it's nice ..!"
bisik Jimin hangat

"haarghhkk..
eeuhmmm..
mmuahhhkkk...!"
sekali lagi Yuna mengejar mulut sexi Jimin dan menarik kedua sisi bibirnya dengan puas

"lagiihh ..!"
ucap Yuna yg kian terlena akan hasrat yg semakin menaik ini

"sayang...
kamu sedang hamil muda
aku takut nanti bayimu...!!"
ucap Jimin terpotong karena
Yuna langsung saja menjepit bibir nya dgn telunjuk

"hhh...sst..
aku yg minta kok!!
aku sangat membutuhkannya
aku haus sayang...
aku haus...
ayoo...!!! layani aku lagi
hhmm...hh!"
Yuna bertingkah semanja-manjanya.

yang membuat Jimin tersenyum nakal
seraya emut-emut pipi istrinya itu

"Pokk...pookk..ppokk..!"
suara pipi Yuna di hisap Jimin.

"eeum.mmm..
i want again ddaady...
i want again do it for me..!"
ucap Yuna sambil menempel terus

dan lagi Jimin mendudukkan Yuna di atas pahanya dan di cupang nya leher Yuna sampai memerah dan bertanda

"aaargh...!"
desah yuna menyukai aksi itu

Jimin terus melakukannya berulang-ulang sampai Yuna merasa puas. Semua kini lehernya lebam-lebam baik dari sisi mana pun habis di cupang oleh suaminya itu.

yg satu payudara nya di jilat
dan yg satu di remas-remas

"haarghhkk..
astaga...jiminahh...
eeuuhhmmm...
Yyaahh...!"
Yuna menarik rambut Jimin dgn lembut sangkin kenikmatan itu telah menusuk sampai ke ulu hatinya.

"yunaahh...!?"
Sebut Jimin di menit terakhir

"yess..ddady??
Whatt?"
jawab Yuna lembut

"pegang lah Yuna dan gerakkan jemari mu naik turun
aarggh...cepat Yuna..!"
Jimin membuka celananya.

Lalu Yuna memegangi
adik Jimin dgn lembut dan menggerakkan jemarinya naik turun
sesekali ia buat keluar masuk ke mulutnya bergantian

"aargggllll...aarghll..arghl...
hah..hahh..hah..
aarghl..
Euuhhmm..aarghhmm!'
desah yuna manja

di tarik Jimin lalu dia dan langsung
Di aduknya degn cepat namun hati-hati

"aahhhmmmm...
Hhmm..hmm..hmm..hmm.
aaiishhh...jiminaa..aa.hhhm..
jiminahh....!"
Yuna berteriak keras sampai bola matanya naik
dan lidahnya memelet-melet keluar
hingga air liurnya mengalir dan Jimin
dgn cepat mengecap mulut Yuna
sambil terus menggoyangkan pinggulnya maju mundur

"Plokk....plok...plok..plok..plokkk..
plok.plk...!"

"aashhh..sshh..ahhs..shh..ahhss...
Shhh...!"
Jimin menggertak kedua sisi giginya.

4 jam berlalu..
Jimin dan Yuna masih sama-sama lelah dan peluh memenuhi tubuh mereka
Jimin mencium perut mungil istrinya itu dan tersenyum

"mama mu hebat sekali nak..!"
ujarnya.

Yuna tertawa kecil seraya
elus-elus kepala suaminya itu

"aku tidak akan kenapa-kenapa kan sayang?"
tanya Yuna pelan

"tidak..!"
jawab Jimin.

"aku ingin kamu di sisiku untuk beberapa waktu ini apa boleh ?"
rengut Yuna manja.

"apapun untuk mu
wanita ku yg mungil!!"
jawab Jimin tersenyum.

"hheemm...
terimakasih...!"

"oh iya tadi mama telfon
katanya besok dia mau berkunjung kemari "
Lanjut Yuna

"it"s ok besok aku pyoyeknya dari rumah aja biar q pantau dari laptop ku !"
balas Jimin.

"sayang tolong matikan AC nya !"
pinta Yuna.

"Kenapa?
nanti kamu kepanasan?"
sentak Jimin namun ia tetap raih remote AC nya.

"udah dingin kok suhunya
aku gk pakai baju
nanti masuk angin!"
lanjut Yuna.

Jimin tersenyum mendengarnya
dan ia segera matikan AC.
meraih tubuh Yuna dan memeluknya sambil berbaring dari arah samping

pelan-pelan Jimin masih kecup-kecup
tubuh Yuna yg mulus itu

Yuna pun berbalik sehingga kini wajahnya dan wajah Jimin sudah sejajar Yuna kembali memeluk Jimin
dan bersuara manja-manja.

"sayangku..!"
panggil Yuna.

"Ya ..
ada apa Yuna?"
jawab Jimin.

"aku pikir dokter kandungan itu bilang lubang di puting payudara ku kecil..!"ucap Yuna.

"lalu dokter udah kasih obatnya ?"
tanya Jimin lagi.

"enggak!!
kata Bu dokter itu harus sering di hisap suami supaya bayi nya gk susah menyusui nanti !"
balas Yuna.

"yunaaa..??"
cetus Jimin sambil menatap Yuna.

"iyahh sayang...
aku serius..kan kalau sering begitu
lubang nya akan semakin besar
nanti bayi kita gk kesulitan !"
bujuk Yuna lembut.

selesai dgn katanya
Jimin masih terus pandangi Yuna

"jimina??
kenapa ?? kenapa lihat aku begitu ?"
sentak Yuna pelan

"eehhm..tidak tidak
tidak apa-apa tidurlah ..
aku akan memelukmu begini sampai pagi !"
Jimin merangkul Yuna.

2 jam kemudian mereka sama-sama terbangun dan pergi ke kamar mandi
berguyur dia sower
dgn busa yg bergelimpahan

"siapa yg mandi tengah malam begini ?"
Mulai Yuna seraya menggosok punggung Jimin dgn cairan sabun dgn wewangian bunga.

"kalau bukan kita siapa lagi !"
jawab Jimin.

mereka pun sama-sama tertawa

"hehhh..sst..
nanti tetangga sebelah terbangun
kasihan dia yg sudah bermimpi!"
lelucun Jimin lagi.

"Ehhemmmm.
aku sangat mencintaimu sayang..!"
tetiba Yuna memeluk Jimin dan meletakkan kepala nya di punggung suaminya itu.

TO BE CONTINUE...

In The Middle Of NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang