Senyum tergambar di wajah dua orang dewasa sambil memeluk gadis kecil di hadapannya.
"Mikasa mulai saat ini kamu tinggal dengan kami ya nak, mau kan?" sang wanita berucap sambil mengusap tengkuk belakangnya.
Gadis kecil itu menatap orang yang satu lagi, terlihat wajah pria dewasa yang menatapnya dengan senyuman.
"Mikasa, kamu boleh menganggap kami keluarga mu sekarang. Panggil kami dengan sebutan ayah dan bunda yaa" Ujar pria dewasa itu.
Berbanding terbalik dengan kedua orang tuanya yang senang dengan kehadiran Mikasa, terlihat wajah masam dari seorang bocah laki laki yang sedari tadi menatap Mikasa tajam.
"Aku ke kamar" Ujar bocah itu.
"Eren, beri sambutan buat Mikasa dulu"
"Gamau biar bunda sama ayah aja, Eren ngantuk" Ucap bocah itu lalu pergi.
"Maafkan Eren yaa, Mikasa. Dia memang seperti itu saat bertemu orang baru"
Mikasa hanya diam mendengarkan dua orang dewasa yang berbicara dengannya. Pikirannya saat ini masih kacau karena hal buruk yang baru menimpa nya.
Orang tuanya terbunuh di depan matanya, sang ibu yang sedang mengandung tersayat pisau dibagian leher, sedangkan sang ayah ditikam dibagian perut oleh pembunuh itu.
Mikasa sendiri sempat ingin dibunuh oleh si pelaku, namun semua terhenti saat Paman Kenny datang menyelamatkannya.
Paman Kenny adalah rekan kerja ayahnya sekaligus kerabat jauh dari keluarga Mikasa.
Mereka memiliki marga yang sama yaitu Ackerman. Mikasa tidak terlalu tau tentang clannya itu, tetapi satu hal yang ia sering dengar dari beberapa percakapan orang tuanya, bahwa clan Ackerman sering diburu untuk dibunuh.
Itulah yang menyebabkan Mikasa dan keluarganya menjadi target pembunuhan kali ini, dan sayangnya menewaskan kedua orang tuanya.
Saat sedang evakuasi jenazah orang tuanya, datanglah sepasang suami istri yang ternyata merupakan sahabat orang tua Mikasa.
Melihat Mikasa yang sendirian membuat mereka ingin mengadopsi Mikasa sebagai anak angkat mereka.
Hal ini juga disetujui oleh Kenny, mengingat ia tidak ingin jika Mikasa berada dalam bahaya keluarga Ackerman.
Akhirnya atas kesepakatan Grisha dan Kenny, Mikasa pun akan tinggal sementara bersama keluarga Yeager.
Hanya untuk sementara.
"Mikasa, tinggal lah bersama keluarga Yeager. Hanya sementara sampai aku menjemput mu kembali"
Itulah yang dikatakan paman Kenny kepadanya.
Melihat keluarga Yeager yang menyambutnya dengan tulus membuat Mikasa akhirnya luluh dan menyetujui nya.
Walau sebenarnya tidak semua, ada satu orang yang sangat benci ketika melihatnya.
Anak itu.
Eren Yeager.
Eren menganggap nya layaknya musuh yang ingin merebut orang tuanya, tatapan itu jelas terlihat dari awal pertemuan mereka.
Mikasa yang melihat itu sebenarnya tidak enak kepada Eren, namun mengingat ia yang tidak punya siapa siapa lagi akhirnya memutuskan untuk berada dikeluarga Yeager, walau Eren akan membencinya.
TBC
Mulai dari chapter ini bakalan flashback yaa, biar alurnya bisa maju.
Btw makasih atas antusias nyaa, buat yang vote dan komen kemarin.
Oh iya mau nanya nih, kalian lebih suka satu chapter alurnya panjang atau engga?
Soalnya kalau kepanjangan takut kalian bosen, makanya aku buat dikit. Tolong di jawab yaa.
Terakhir jangan lupa vote dan komen, 25 vote bakalan lanjut chapter selanjutnya.
- 3/04/22 -
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKASA
Fiksi PenggemarEren melihat sosok Mikasa adalah pengganggu dalam hidupnya. Mulai dari merebut perhatian orangtuanya, saudaranya, bahkan teman - temannya sendiri. Mikasa adalah sosok yang paling dibenci oleh Eren Yeager, dia bersumpah akan membuat Mikasa menyesal t...