2

593 83 5
                                    

(Sorry kalau nemu typo)
Sebelum baca Follow dulu, jangan lupa tinggalin Jejak kalian anak baik.

Selamat membaca....

















"Gadiss ya Tuhaaaannn." Teriak Sheisa panik, jus buah naga yang baru aja 30 detik yang lalu di pegang merosot terjun dengan bebas ke lantai,

Mau tau gak apa penyebabnya? Yaaa sekarang Gadis lagi lari ninggalin Sheisa yang rasanya mau ngacak-ngacak kantin.

Gadis lari karna lihat adek kelas yang kemarin confess ke dia, baru kemarin banget.

Terus kenapa Gadis lari? Gadis nolak, dan berakhir dengan dia terus-terusan di teror. Baru kemarin tapi nerornya tuh aduuhh, bikin gak nyaman.

Soalnya, "Gakpapa lo gak terima gue sekarang, tapi gue juga gak akan berhenti untuk suka sama lo." Gitu.

Mana pagi tadi di lokernya ada buket bunga sama susu coklat sama coklat nya juga.

Stress Gadis makanya dia milih kabur aja,

"Astaga yang, ini kayak bekas TKP pembunuhan tauk." Seru Arjuna nyamperin Sheisa yang nyoba bersihin tapi cuma dia timbun pake tissu sebanyak-banyaknya.

"Gak gitu,," Kata Arjuna, dia milih jongkok dan ambil tissu dan bersihin sampai bersih.

Soalnya ya gak ada yang mau bersihin, kalau ketahuan sama anak Osis bisa-bisa kena hukuman, padahal mereka udah kelas 3 tetap aja Osis suka banget nyari gara-gara.

"Si Gadis kenapa kabur?" Tanya Arjuna ambil alih minuman yang di pegang pacarnya, soalnya Sheisa lagi ribet 2 tangannya penuh.

"Hahah kocak sih sebenarnya, si adek kelas tuh aduh sapa sih namanya aku lupa, si Adam nembak dia." Seru Sheisa.

"Adam anak musik bukan?" Sheisa nganguk,

"Gadis di chat mulu, tau sendiri kan kamu dia tuh gampang ilfeel, jadi dia milih kabur." Arjuna ketawa, dia sih ketawa karna dua hal, yang pertama karna Sheisa tentunya cerita sambil ketawa tapi mulutnya penuh dan tentunya yaa ngetawain Gadis.

"Kenapa sih si Jio gak nembak-nembak Gadis?" Tanya Sheisa mereka udah duduk di kursi depan kelas.

"Gak tahu tuh, padahal kalau aku lihat gadis juga suka deh sama Jio," seru Arjuna ikutan nyomot chiki punya Sheisa.

Sheisa nganguk, "Kalau aku lihat sih iya,"

"Lu berdua dulunya pacaran jalur ghibah ya nyet?" Zio yang baru aja di omongin dateng duduk di samping Arjuna.

"Iyaa, ghibahin elu!" Balas Sheisa galak.

"Kenapa sih Jun? Pacar lo galak mulu ke gue."

"Ya lo gantungin temen gue, ya gue galak!" Makin ngegass.

"Istigfar Sa istigfar!" Kata Zio, Arjuna mah diem aja.

"Gue kristen!

"Ya udah sama."

"Lo kenapa deh gak nembak sih Gadis?"  Tanya Arjuna sangat to the point banget.

"Yaa belum aja,"

"Gak usah sok ganteng lu," seru Sheisa benetan sewot banget deh,

"Emang ganteng ya nyet,"

"Kalau suka tembak sih, udah lama juga deketnya." Saran Arjuna, Sheisa nganguk.

"Emang Gadis cerita apa ke elo?" Malah nanya ke Sheisa.

"Gak sih dia tipikal gak cerita kalau soal ginian, tapi kelihatan tahu kalau dia juga suka sama lo."

Dear You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang