Happy Reading!!!
Kalau agak explicit itu cuma kebutuhan cerita ya
****
Jennie kini sedang berada di toilet, didepan cermin besar didekat westafel yang dilapisi marmer untuk memperbaiki sedikit make up nya. Setelah dirasa semuanya selesai wanita itu segera keluar dari sana karena memang sepertinya dia sudah agak lama berada di toilet.
Saat baru saja melewati pintu toilet tiba-tiba sebuah tangan mencekal tangan wanita itu membuat langkah Jennie terhenti seketika. Déjà vu, Jennie seperti pernah mengalami ini sebelumnya. Wanita itu masih belum menengok untuk sekedar mengecek siapa pemilik tangan yang sedang mencekal lengannya itu.
Jennie tidak yakin hingga sebuah suara berat menginterupsi, "Jennie," Ya, dugaan Jennie tidak meleset. Itu adalah tangan milik Lee Taeyong. Terasa begitu dingin membungkus tangan Jennie yang hangat.
Flashback (9 years ago)
Jennie baru saja keluar dari kamarnya setelah beberapa saat menghabiskan waktu untuk sekedar membersihkan diri setelah wanita itu mengakhiri aktivitasnya hari ini. Jennie tinggal sendirian di apartemen mewahnya, ah tidak selalu sendirian sebenarnya.
Sudah sejak 1 tahun lalu memang wanita itu memilih tinggal lebih sering di apartemennya sendiri walaupun terkadang masih sering pulang ke rumahnya. Alasannya adalah ingin belajar mandiri dan tidak dipungkiri dirinya juga ingin mencari sedikit kebebasan. Berbeda dengan Rosé yang sampai saat ini masih tinggal di rumah orangtua mereka.
Kalau kalian ingin tau maka karakter antara Jennie dan Rosé sangat berbeda satu sama lain walaupun jarak usia mereka hanya terpaut 1 tahun. Jennie adalah tipe wanita yang sangat menyukai kebebasan, tidak pernah bergantung pada siapapun, selalu menyukai hal-hal yang berbeda dengan orang lain, independent, dominan dan sedikit sulit diatur namun dia adalah wanita yang sangat cerdas, baddas, serta berkharisma.
Sedangkan Rosé adalah wanita cerdas yang sedikit manja karena memang dia adalah bungsu, Rosé juga bisa menjadi seseorang yang independent, keras, dan sedikit kejam elegan terhadap orang-orang yang mengganggunya. Rosé cenderung menghindari hal-hal yang menyimpang sehingga dia dapat menjadi pengontrol untuk Jennie jika kakaknya itu keluar terlalu jauh dari jalan yang seharusnya.
Kembali lagi pada Jennie. Wanita itu keluar dari kamarnya ingin mengambil air putih karena rasanya tenggorokannya benar-benar kering setelah hampir setengah jam berendam di air mawar.
Saat sudah sampai di kitchen bar, ternyata sudah ada seseorang disana yang sedang sibuk mengeluarkan sebuah pizza dan menuangkan wine ke dua gelas. Walaupun begitu Jennie tetap berjalan melewati seseorang itu tanpa menyapanya membuat seseorang itu mau tidak mau menyapa Jennie lebih dulu.
Tidak kaget karena memang selalu seperti itu. Dia sangat paham kalau Jennie memang wanita yang sedikit dingin, terkadang.
"Hai," Sapa seseorang itu yang masih sibuk menuangkan wine ke gelas terakhir.
"Kau sudah sampai ternyata" Jawab Jennie dengan segelas air putih ditangannya yang masih tersisa setengah. Ada senyuman tipis disana menandakan kalau Jennie memang senang dengan kehadiran seseorang yang sekarang sudah berada didepannya.
Perlahan orang itu mendekat dan mengambil gelas yang berisi air putih ditangan Jennie kemudian menggantinya dengan gelas wine yang dia tuang tadi membuat Jennie melontarkan protes kecil.
"Ya Lee Taeyong!" Ada kekehan ditengah lontaran protes yang Jennie berikan. Dan seseorang itu adalah Lee Taeyong yang menerobos masuk kedalam apartemen milik Jennie. Ah, tidak menerobos masuk sebenarnya karena memang terkadang pria itu juga tinggal disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXILE - [ Taeyong x Jennie ]
FanfictionI think I've seen this film before, and I didn't like the ending. You're not my homeland anymore, so what am i defending now? #4 jenyong