Sebulir embun, Seribu kereta
-
Sebulir embun fajar sadik
Melukis indah hatimu yang bening
Darinya kutemukan kau terperangkap
Di dalam kobaran api-api merah,
dan lewat sebulir embun fajar sadik
Aku melihatmu di padang luas
Melarikan diri dari hiruk-pikuk
Kejemawaan yang bisingKakimu tunggang-langgang menerobos jumantara subuh yang dingin
Berbekal seribu kereta dan seribu cangkul
Kau luluhlantahkan pohon serta tunas kejemawaan
Sebelum sorot mentari menembus kaca dan membuatnya pecah retak serta menguburnya dalam-dalam dengan seribu kereta yang mengangkut tanah merah-
-Kacika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Bangku Senja
Poetry-Sebuah kolaborasi- "Tak tik tak tik Bunyi yang terngiang-ngiang Kini,giliranmu bergegas ke tempat ini Ayolah, tunggu apa lagi?" -Kacika. "Tik tok tik tok, mempercepat kebiasaan yang tak seharusnya Entah perlukah kita memakluminya? Oleh karena kita...