02. membuat

3 1 1
                                    

Waktu akan cepat berlalu saat kita mulai merasa bahagia..

" Stefy "

Pria itu membangunkannya dengan menepuk tangannya perlahan. " Kamu ngapain tidur di ruang tamu? "

Matanya perlahan terbuka " Kak satria ! "

Kakaknya duduk di samping sofa sambil melihatnya.
" Gimana kesehatan mu bulan ini? "

" Baik kak jangan khawatir "

Satria memegang telapak tangan stefy dan menempelkannya di pipinya. Tangan yang sangat kecil dan hangat ini, ia ingin menjaganya agar tetap seperti ini selamanya " Maaf ya, kakak ga bisa temanin kamu kemarin "

" Gapapa kak, kan kakak juga sibuk!! "

.

.

.

Vino dan yang lainnya sedang makan siang di kantin, hanya mereka berempat di satu meja.

" Ki, " Panggil dylan.

" Napa? " Jawab riki sambil menyuapi dirinya.

" Tuh ada cewek-cewek berjalan mendekat kearah kita "

Semuanya melihat ketempat dylan menunjuk dan memang benar bahwa mereka datang ketempat empat pria yang sedang makan ini.

Ketiga gadis perempuan ini malu-malu saat di depan mereka " Siang kak! "

Riki menyambut mereka dengan sangat baik " Iya kenapa adek-adek?! " Inilah cara kerja buaya.

" Maaf kak, aku mau ngomong sama kak arvino!! "

Sontak membuat dylan menertawai riki.
" Kalo kayak gini gak bakal bisa jadi mangsa lu bro"

Arvino menggeleng melihat kelakuan Teman-temannya, ia lalu menghadap ke arah gadis-gadis yang berada di depannya.

" Kenapa ?" Tanya arvino kepada gadis yang mencarinya.

Gadis itu memberikan kotak kecil yang di ikat pita, gadis itu menyerahkannya " Untuk kakak " Tertunduk.

Arvino mengambil dari tangan gadis itu " Makasih "

Teman gadis itupun tersenyum sambil berbisik kepada teman satunya lagi.

" Apa tuh!!?, surat cinta ya? " Basa basi dylan yang tidak penting.

" Sebenarnya aku suka sama kak vino dari dulu! "

Pernyataan gadis itu membuat arvino terus melihatnya. Jangan menebak ini pertama kali karena mustahil pria ganteng + sempurna tidak mungkin tidak pernah mengalami hal yang seprti ini.

Mata riki berlarian melihat ke Teman-temannya " WOW, apakah akan di terima! "

Arvino berdiri dari tempat duduknya. " Maaf " Lalu mengembalikan barang tersebut dan meninggalkan mereka semua.

Penolakan yang cukup cepat.

Riki, naufal dan dylan pun menyusul arvino ke ruangan mereka, di sekolah ini ada satu tempat yang di sediakan bagi mereka. Khusus hanya untuk B'four

" Bro " Panggil riki ke arvino.

Arvino fokus memainkan game di HP nya " Hmp"

" Kenapa lu nolak cewek tadi? " Tanya riki yang duduk di sebelah arvino.

" Kalo lu mau yah ambil aja!! "

Tidak ada yang menjawab hanya saling memandang satu sama lain. Tapi dylan dan riki tidak mungkin kehabisan pembicaraan.

Riki melipat kakinya dan tangan kanannya berjalan mengelus turun pundak arvino. Arvino menjadi kaku dan langsung berhenti memainkan HP nya.

Ia melihat ke riki dan riki tersenyum kepadanya " Masih lurus gak? "

Mendengar itu arvino menjadi geli, dan reflek memukul kepala riki menggunakan bantal sofa.

" Woii GiLa yA Lo!! " Ngegas arvino.

Naufal dan dylan terkekeh melihat keduanya.

Riki kembali ke posisi semula " Ya habis lu ga pernah nerima tembakan cewek, trus lu cuma ngumpul sama kita doang. Ya mana tau kan "

Arvino lagi berdiri pun menjelaskannya. " Gue kasih tau ya, gue itu masih sehat dari jiwa dan raga. Gue itu ga pernah nerima perasaan cewek karena gue ga tertarik aja gitu "

" Yaudah sih, santai aja " Riki tidak peduli dengan penjelasan yang arvino katakan.

Arvino duduk lagi tapi ia membuat jarak sedikit jauh dari Riki dan Riki menggodanya kembali " Ih a'ak jauh banget sih " Dengan suara yang di mirip-miripkan dengan perempuan.

" Apa sih nyett !  Gak lucu "

Di tengah keramaian Dylan menoleh ke naufal " Eh fal kemarin papa lu keluar negeri ya? "

" Iya " Naufal memang tidak banyak berbicara. Bahkan mereka bertiga juga kadang suka heran.

" Gua denger papa lu bakal di luar negeri selama tiga tahun lebih, emang ga pulang sesekali? " Dylan, riki dan arvino menunggu jawaban naufal.

Cukup lama baru ia menjawabnya. " Sepertinya enggak "

Dylan tersenyum dan merangkul naufal " Kan ada kita, yah kan friend? "Tanya Dylan kepada yang lain.

Riki dan arvino menyadari kalo Dylan sedang menghibur naufal. " Yoii bro, kan ada kita. lu ga bakal sendirian!! " Ucap Riki.

Timpal arvino " Kami bertiga bakal ada buat lu selama seribu hari kedepan!! "

Persahabatan mereka sangat erat, saling memahami ialah kelebihan dari hubungan persahabatan ini..








.

..

...

Chapter kali ini ceritanya sedikit lebih pendek ya !!
Mimin 🐌 lagi banyak tugas jadi ga bisa up dengan cerita yang panjang😥.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love but lostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang