HUJAN_

9 1 0
                                    

suara hujan yg deras disertai angin di siang hari
Suasana kota yang sedang macet parah.
Orang - orang pergi berkumpul ditempat teduh ,
Andai saja mereka bisa "membantu" satu sama lain.

Waktu terus berjalan hingga adzan ashar berkumandang, para pekerja kantoran yang ingin pulang lebih awal di halangi hujan deras sedari siang. Hujan sudah tak begitu deras. Tiba - tiba datang seorang anak yg memakai baju biasa dan celana panjang lari menuju salah satu tempat berteduh dari orang - orang kantor."permisi mas , mbak bisa saya ikut berteduh disini?" Ucap anak itu dengan keadaan basah kuyup.
"HEI!! SIAPA KAMU MASUK DI TEMPAT ORANG!
INI TEMPAT BUAT KERJA BUKAN BUAT MULUNG PAHAM!!". Suara lantang dari salah satu satpam yg kebetulan jaga di tempat itu. Dengan ekspresi wajah yang panik , anak itu hanya bisa mengatakan satu - dua kata
"M-mm-maaf pak saya hanya ingin ikut berteduh , saya kedinginan jadi tolong saya....ijinkan saya ikut berteduh"
Capek dan takut yang dirasakan anak itu semakin meningkat.
Para pekerja kantor berteriak
"Pergi sana jangan ganggu kami!!"
Tiba- tiba pikiran anak itu berubah seketika.
"Kapan aku mengganggu mereka? Aku kan cuman datang untung berteduh??". Bingung serta menahan dingin , anak itu berjalan menjauh mencari tempat lain untuk berteduh. Kali ini dia berjalan karena menahan dingin nya hujan dan rasa lapar.



===============REZEKI=================

Pagi hari setelah seharian hujan deras di kota.
Sekitar perempatan di salah satu kota. Seorang anak laki-laki berjalan kesana kemari dengan semangatnya.
Ia berjalan dari toko , taman dan pinggiran jalan hanya untuk mencari botol plastik. Arul, nama yg biasa terdengar dari masyarakat sekitar. Arul adalah seorang anak yang ditinggal orang tuanya bersama dua adiknya.

Pagi itu Arul pergi ke suatu tempat yang biasa dia menyetor botol plastik bekas dan kaleng.
"Ini pak hasil kemarin, sempat basah soalnya hujan" Arul dengan lemah lembut. wajar bocah SD kelas 6 itu belum mengerti apa - apa.

"Nih bagian kamu , oh ya tunggu bentar yah ".
Ucap bapak pemilik tempat itu.
Arul hanya menunggu sembari bermain pasir di depan rumah bapak itu.
Tiba - tiba suara memanggil nama orang terdengar jelas.
"Arul, ini ada rezeki lebih bisa buat makan dirumah nanti".
Wajah yg terlihat biasa sekarang berubah menjadi senang.
"Terimakasih banyak pak"
"Ini banyak sekali pak , apa tidak kelebihan?"
Ucap Arul sembari menerima sebuah kardus berisi kebutuhan dan makanan untuk anak ini.
Suara klakson di serta suara knalpot motor dan truk
Mengiringi perjalanan pulang Arul. Setidaknya Arul bisa membuatkan sarapan untuk adik adiknya.
"Assalamualaikum!! Ni? , Nina!?"
Seru Arul memanggil adiknya. "Dari mana kak? Kok banyak banget?" . Ucap si Nina penuh kebingungan.
Arul pun menceritakan yang sebenarnya nya Terjadi.
"Cepat buatkan mie itu untuk adik mu, kakak mau pergi sebentar" Arul dengan terburu-buru ingin pergi
"Lah?? Mau kemana kak? Ga mau sarapan dulu?" Simona yg tambah kebingungan.

"Nggak dulu kakak nanti aja!!".
Suatu tempat , tanah datar disitu Arul berteriak keras memanggil sekumpulan anak muda yang ingin bermain.
Ternyata mereka adalah teman sekelas Arul . Kebetulan hari Sabtu ini mereka libur dengan alasan guru mereka.
Sepanjang permainan hingga suara kumandang adzan dhuhur.
"Hei aku udah dulu ya!?, Aku mau pulang"
Saut Arul menyela permainan.
Salah satu teman Arul berkata
" Oke tidak apa-apa, kamu mau cari uang saku kan buat besok Senin?"

"Iya sekalian mau beli nasi "
Kata Arul sambil berlari menjauh dari tempat berkumpulnya anak anak itu.





Terima kasih yg udh baca:)






SORE TUGU PANCORANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang