1

1K 89 81
                                    

"My name is Gulf and i am your sunflower."

Aku hanya bisa tersenyum perih mengingat kalimat pertama yang kau ucapkan saat pertemuan pertama kita tiga tahun yang lalu. Padahal hari itu aku sempat berpikir orang aneh seperti apa yang punya rasa percaya diri sebesar itu? Jawabannya adalah kamu, my sunflower.

Mengapa setiap mengingat mu selalu saja ada rasa sedih yang tertinggal? Membuat ku tidak ingin mendengar lagu yang berbau menyedihkan lagi. Sebab, setiap kali aku memilih untuk tidur, dada ku berdetak sakit memikirkan mu. Padahal kau adalah sosok berisik yang selalu mampu membuat ku tetawa hingga sakit perut. Kau adalah sosok bersinar yang setiap hari tak kenal lelah mengikuti ku.

Kau menarik, kau indah dan kau secerah bunga matahari. Kini aku tahu kenapa kau sangat percaya diri hari itu.

"Hahhhh~" Helaan nafas berat ku hembuskan saat lagi-lagi aku berakhir duduk bersandar di ambang jendela kamar kita. Ditemani gitar pemberian mu dan lagi aku bernyanyi. Lagu kesukaan mu. Lagu jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Kenapa waktunya sangat tepat?"

Alam sepertinya tahu akan perasaan ku hingga dia menurunkan hujan untuk mengejek air mata ku yang sudah kering untuk mu. Anehnya entah kenapa rasa sedih ini tak mau pergi. Bahkan aku sudah muak mencari cara untuk menghibur hati ku ini.

"Phi Mew."

"Nong Gulf..." Lagi-lagi aku menyahuti suara hati ku yang terdengar seperti mu. Bahkan wujud mu terlihat menemani ku. Duduk di hadapan ku sambil memeluk kedua kaki mu yang ditekuk ke dada.

"Ayo nyanyikan lagi. Aku ingin mendengarnya"

"Kalau begitu tersenyumlah untuk ku," pinta ku melempar senyum terbaik ku walau akhirnya kau hanya akan tersenyum sedih sambil menatapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau begitu tersenyumlah untuk ku," pinta ku melempar senyum terbaik ku walau akhirnya kau hanya akan tersenyum sedih sambil menatapku.

"Jangan membuat ku mengingat hari itu, Nong," ucap ku bernada tak suka kini.

"Maaf," balas mu lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf," balas mu lirih. Membuat ku menyesal hingga tanpa sadar suara ku tercekat di tenggorokan. Tubuh ku berakhir bergetar dan tersadar aku kembali menangisi mu walau air mata tak ikut jatuh.

Ku buang jauh tatapan ku. Pergi ke rintik hujan yang datang semakin deras. Kucoba tidak melihat wajah mu yang menyakiti ku, tapi aku gagal Nong. Phi tidak bisa melupakan hari itu.

"Phi Mew ... Jangan seperti ini terus, Nong mohon."

"Kau harus berhenti menyiksa diri mu. Jangan bersedih karena Nong lagi na?"

"Ma-maaf..." Aku menggeleng kuat menolak permintaan itu. Karena semua cara yang ku lakukan akhirnya akan tetap membawa ku pada malam panjang untuk merindukan mu. Jika seandainya malam tak pernah datang, mungkin aku bisa mewujudkannya. Mungkin aku tidak akan tersiksa seperti ini.

"Ka-kau salah, aku bukan matahari mu. Aku bahkan tidak bisa menyinari diri ku sendiri, bagaimana bisa kau panggil aku dengan sebutan itu, Gulf?"

"Phi~" Aku mengangkat wajah tertunduk ku. Memperlihatkan wajah sembab bukan karena air mata. Lalu kudengar sebuah mobil melintasi di depan rumah kita dengan radionya yang memutar musik kesukaan mu. Ku rasakan kau ikut bernyanyi hingga suara itu menjauh dan menghilang. Membuat ku semakin sedih.

"Nong Gu-gulf, jangan pergi dulu," ucap ku sedikit panik saat bayangan mu memudar lebih cepat dari yang biasanya.

"Gulf!" panggil ku dengan niat menghentikan kepergian mu. Akan tetapi aku tidak akan berbuat nekat seperti bulan lalu dengan memaksa memeluk mu lalu berakhir membentur dinding. Aku akan nikmati malam seperti ini. Saat hujan datang lalu pergi membawakan kerinduan ku pada mu.

Tak apa, esok pagi aku akan kembali mengumpulkan semuanya agar malamnya kita bisa bertemu lagi. Semoga saja hujannya datang lebih lama besok. Kalau pun tidak, setelah hujan reda aku akan pergi mencari mu. Akan ku temukan diri mu sehingga setiap mengingat mu, hanya ada senyum bahagia yang ku ukir di wajah ku.

"Tuntun aku untuk bersama mu, setelah hujan malam ini berlalu."
.

.

.

.

.

.

.

.
T
B
C
.

.

.
Sawadee kha~
Jangan kaget
Karena kangen ngobrol sama kalian semua
Dan nulis cerita yang sedih2
Lee sengaja buat cerita ini 😅🙏
Singkat banget, jadi jangan berharap lebih na
Selamat bersedih ria 🤭
Salam dari Phi-nya TanaponKana
Leekapalhoseok
3 April 2022

LOST WITH THE RAIN [MewGulf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang