6

405 46 77
                                    

Request by Leekapalhoseok
RM - Forever rain
.

.

.

Semalam hujan, begitu juga hari ini dan mungkin saja besok masih sama. Ku pun berharap hujan akan turun sepanjang hari ini. Bahkan jika hujan harus turun lebih deras, jujur aku tidak apa-apa. Biarlah dia turun menemani ku menangis dan lebih baik lagi turunnya dia membuat orang-orang tidak akan melihat kesedihan ku. Walau sebenarnya aku berharap seseorang mau menangisi ku hari ini.

"Nong Gulf ... kau di mana?" suara ku direndam derasnya rintik hujan yang membasahi jalanan.

Aku sudah berjalan sepanjang jalan trotoar ini dengan pakaian basah yang membalut tubuh. Namun aku tidak temukan apa yang sedang kucari. Hujan di kota sebelumnya, berlanjut ke kota ini dan semoga saja kota selanjutnya pun masih sama. Karena kau selalu datang saat hujan turun.

"Phi benar-benar tidak paham...."

"Semua orang bilang kalau kau sudah tiada. Padahal kau ada dan bahkan kita sering mengobrol banyak di malam hari saat hujan turun."

"Tapi beberapa hari ini kenapa kau tidak datang lagi, Nong? Padahal hujan terus turun sederas ini."

"Hahhh!"

Kau memang pembohong yang hebat Nong Gulf. Kau bilang kau adalah harapan ku, kau bilang kau adalah sumber bahagia ku lalu sekarang kenapa aku hanya bisa mendudukan kepala ku. Seakan aku tak punya harapan untuk hidup lagi. Yang tersisa hanya kesedihan yang semakin memupuk tiap harinya.

Jangan tanya kenapa kau masih bernafas hingga hari ini. Jangan tanya bagaimana keadaan ku. Karena aku akan menjawab kalau aku masih terbelenggu karena mu. Agar kau tahu juga aku hidup bukan karena aku tidak bisa mati, tapi aku masih terjebak pada sesuatu yaitu kamu, my sunflower.

"Gulf ... sebenarnya kau ini orang baik atau jahat?"

"Kenapa kau membuat ku kesepian seperti ini?"

"Kenapa kau membuat ku ingin hidup tanpa warna lagi? Apa karena aku baru menyadari tak ada yang namanya keabadian?"

"Phi Mew!"

"Phi Mewwwww!"

Deg!

Aku menoleh dan akhirnya menemukan mu berlari mengejarku sambil membawa payung putih di tangan kanan mu kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menoleh dan akhirnya menemukan mu berlari mengejarku sambil membawa payung putih di tangan kanan mu kali ini. Sekarang milik siapa? Phi Grace? Mild atau siapa? Aku juga bingung apakah aku harus berlari juga untuk menghampiri mu. Aku takut saat ku sentuh kau akan hilang lagi seperti kemarin.

"Jangan bunuh diri, bodoh!!"

"Ha?" aku tampak linglung dengan kalimat mu. Ku lihat sekitar dan tersadar aku sedang berdiri di atas pembatas jembatan sebuah sungai.

"Sejak kapan aku di sini?" batin ku.

"Tolong! Tolong kami!" Ku rasakan tarikan kuat dan punggung ku langsung membentur kerasnya trotoar. Belum sempat membaca keadaan, sosok yang berteriak pada ku tadi mulai memukuli tubuh ku.

"Jangan mati! Jangan!" Aku tersadar dia bukan Nong Gulf-ku. Mereka hanya terlihat mirip tadi. Sialnya saat aku ingin memastikan siapa dia, beberapa orang datang dan ikut memukuli ku.

"Beraninya kau mencuri tas pria ini! Rasakan ini, rasakan!"

"Akh! Ampun Paman saya tidak mencuri!"

"Mengakulah pencuri!"

"Aiss!!"

"Ehh! Hentikan Paman dia tidak mencuri tas ku. Hehehe, kalian salah paham." Rasa ingin mengumpat datang lebih besar pada pria ini. Bisa-bisanya dia tertawa setelah membuat orang-orang memukuli ku barusan.

"Aku Type. Aku yang menolong mu tadi. Kau tidak apa-apa kan?" Bibir ku pecah, kening ku tergores dan badan ku sakit semua akibat dipukuli tapi aku tidak bisa berucap kalau aku baik-baik saja. Tak tahu alasannya, aku menangis kencang dengar air mata setelah itu. Persetan dengan rasa malu karena dia menatap ku aneh sekarang.

"Hei luka mu tidak parah, kenapa kau menangis sekencang itu?"

Aku juga tidak tahu. Mungkin karena kau memeluk ku sekarang. Lalu membuat ku merasakan kembali hangatnya tubuh Gulfku dari mu.

"Phi Mew tersenyum lah, jangan menangis di bawah guyuran air hujan lagi ya." Samar-samar suara Nong Gulf terdengar untuk yang terakhir kalinya karena sejak itu sebuah matahari baru memaksa untuk menerangi ku. Membuat hujan di hati ku mengering tak tersisa. Membantu ku berhasil mengukir senyum paling tulus saat menyebut satu nama yaitu kau, my sunflower.

.

.

.

.

.

.
E
N
D
.

.

.
Udah gak ada request lagu lagi jadi kita akhiri sampai di sini na ja
Semoga suka sama end nya
Kalau memang ada ide nanti deh Lee pikirkan lagi 😅✌️
SeeU kesayangan Lee
Makasih dah mampir na

Udah gak ada request lagu lagi jadi kita akhiri sampai di sini na jaSemoga suka sama end nyaKalau memang ada ide nanti deh Lee pikirkan lagi 😅✌️SeeU kesayangan LeeMakasih dah mampir na

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehilangan adalah rasa sakit yang teramat menyiksa. Melupakan bukanlah cara yang terbaik. Tapi berdamai dengan hati yang sakit adalah jalan keluarnya.

5 April 2022
Phi-nya TanaponKana

LOST WITH THE RAIN [MewGulf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang