2

513 56 43
                                    

Request by Phi Hiyunta
BTS - Hold Me Thing
.

.

.

"Mew berhentilah minum. Kau sudah sangat mabuk bodoh!"

"Ya."

Aku hanya mampu menyahut singkat. Kembali ku kosongkan minuman yang ku pesan dengan rasa kesepian. Suara musik yang awalnya terdengar memekakkan telinga, kini terdengar samar-samar. Benar, aku memang sudah teramat mabuk hingga membuat ku mengalah untuk berdebat.

"Gulfff~"

"Gulf lagi Gulf lagi, berhenti memikirkan tentangan, Mew! Kau bisa gila nanti!"

"Ya..."

"Ahhh sial! Jangan hanya 'Ya' kau harus melakukannya juga!"

Tidak. Bagaimana mungkin aku bisa melupakannya. Semua yang kulakukan sebelum ini hanyalah mewarnai dirinya pada kertas putih ku yang kosong. Kertas yang ku gambar dengan dibumbui senyum setelah aku memeluknya sepanjang malam. Kepala ku selalu bisa membayangkan wajahnya, senyumnya, cara dia menatapku dan cara dia memanggil nama ku.

Lekuk tubuhnya, sisi lemak yang menumpun yang menjadi tempat favorit ku meletakkan tangan di sana. Sesekali mengusapnya sebelum mencubitnya gemas. Itu menjadi gambaran sempurna tentangnya. Hanya saja kini aku hanya bisa mengingat aromanya. Gulf, bisakah kau memeluk ku agar aku tidak melupakan mu?

"Mild, aku hanya ingin Gulf."

"Tapi Gulf sudah-"

"Aku hanya ingin melihatnya. Tidak bisa dengan yang lain. Lihatlah, aku bahkan tak pantas dengan siapa pun selain dia, Ai'Mild. Bahkan aku tidak bisa hidup sehari saja tanpa dia. Kumohon biarkan aku bertemu dengan Gulf ku~"

"Dasar bodoh! Ayo ku antar kau pulang."

Ku kira Mild akan mengantar ku menemui mu. Sayangnya aku kembali berakhir di rumah kita. Sendirian lagi. Bisakah hari ini juga hujan?

"Gulf, Phi rindu krab~"

Ini bukan karena efek alkohol. Ini sungguh kerinduan terbesar ku. Aku hanya ingin dipeluk oleh mu, Gulf. Kumohon.

"Phi kenapa mabuk lagi?"

Aku tersenyum. Tanpa harus melihat keluar jendela, aku tahu malam ini kota kita kembali dituruni hujan lebat. Dan malam ini kau masih terlihat sama. Indah seperti bunga matahari. Milik ku.

"Ini sudah kedua kalinya dalam seminggu ini, Phi."

Aku tetap tersenyum. Sedangkan kau menunjukkan wajah marah sambil ikut berbaring dihadapan ku.

"Gulf, Phi rindu. Bisakah kau memeluk ku?"

Ku tunggu. Tapi kau terlihat ragu. "Tidak apa-apa, peluk saja. Phi ingin merasakan mu." Terakhir kali aku memeluk mu, kau malah menghilang. Aku tak ingin hal itu terjadi lagi. Jadi biar kau saja yang melakukannya. Lalu jangan pergi lagi ya.

Akhirnya kau sedikit mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya kau sedikit mendekat. Kulihat saat tangan mu datang merengkuh tubuh ku. Tapi kenapa terasa dingin? Kenapa tidak sehangat yang biasanya. Mungkin Gulf kurang erat memeluk ku.

"Tolong, peluk Phi lebih erat na?" Aku memang terlalu banyak meminta tapi dia menurut dengar sendirinya. Kau mendekat sangat dekat. Bahkan kulihat kau memeluk ku sangat erat. Ternyata, tak hanya aku yang memiliki keinginan yang sama.

Namun akhirnya aku hanya bisa menangis dengan kuat. Aku menjadi gila karena memikirkan mu. Lelah dengan semua hal tanpa mu, Gulf. Aku selalu memikirkan mu tiada henti. Hingga membuat ku benci hari-hari seperti ini.

Aku bahkan sangat takut jika hari ini cerah. Aku takut tidak bertemu dengan mu. Padahal kau tahu jika kau tak di sini, aku hanya mayat, bagaimana bisa aku bernafas?

"Harusnya kau tetap di sini, Gulf. Kalau tidak Phi akan terus seperti ini," ancam ku.

"Phi mengancam ku?"

"Ya!" Tegas ku.

"Apa Phi rasa itu perbuatan yang benar?" Raut wajah mu berubah dingin. Tapi ku sadar semua terlihat jelas di sana.

"Kau pasti kecewa lagi dengan ku kan? Aku memang pria lemah yang buruk dalam urusan merindu, Gulf."

"Mai."

"Em?"

"Phi selaku menjadi pria hebat yang menyinari ku yang lemah ini. Aku lah pria lemah itu dan bukan Phi."

Aku kalah. Langsung ku tunjukkan tanda mengalah dengan tubuh ku. Kupeluk dia dengan resiko kehilangan. Kupeluk sangat erat dan berharap aku dapat menangkapnya dikesempatan selanjutnya.

Saat itu aku berjanji akan berlari untuk mu lebih dulu. Waktunya akan dimulai dari sekarang. Kini hanya tinggal hitungan mundur. Aku siap walau tau aku akan kehilangan mu, aku tidak akan melepasmu.

Jangan bicara, jangan pergi, peluk saja aku dalam diam, Gulf.
.

.

.

.

.
T
B
C
.

.

.
4 Apri 2022
Phi-nya TanaponKana

LOST WITH THE RAIN [MewGulf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang