FBW : 00

3.4K 217 123
                                    

-Prolouge-

Sehun tersenyum sinis saat melihat tubuh seorang pria muda tergeletak tak berdaya di depan nya. Dengan tidak berperasaan ia mendekati tubuh pria itu dan menginjak perut nya.

"Akhh...".

Nafas pria itu tercekat, hal itu semakin membuat Sehun senang, dan tersenyum miring.

"Katakan siapa yang mengirim mu?".

Desis Sehun. Darah segar keluar dari mulut pria itu namun ia tetap bungkam dan enggan mengeluarkan sepatah kata pun, sorot matanya menunjukkan kebencian yang begitu mendalam. Pria itu tertawa sinis dan darah yang memenuhi rongga mulut nya.

"Lebih baik aku mati daripada tidak bisa membawa pulang mayat Tuan mu biadab!!".

"Sialan...".

Sehun langsung mengeluarkan pistol dan menodongkan pistol tepat di kepala pria tersebut, ia bertugas menghabisi siapa saja yang berani mengusik Tuan nya.

"Ternyata kau sangat pemberani".

Ucap sebuah suara yang berasal dari arah masuk basement. Sehun menoleh ke arah sana, ternyata itu Loey Tuannya. Loey melangkahkan kaki panjangnya yang di balut sepatu pantofel mahal itu dengan tenang. Rambut hitam legam yang di sisir kebelakang itu membuat aura Loey semakin terlihat dingin, dan suasana menjadi semakin mencekam.

Beberapa orang bodyguard mendampingi Loey dan berjaga di sisi kiri dan kanan pria itu. Loey tersenyum dan menepuk bahu Sehun seolah ia bangga kepada anak buah nya itu. Loey kemudian menatap pria muda yang di injak oleh Sehun dan kemudian ia mendecih. Loey mengisyaratkan kepada Sehun agar menyingkirkan kaki nya yang berada di perut pria itu. Akhirnya Sehun mematuhi Tuan nya.

Loey tersenyum remeh, ia meraih rambut hitam pria itu dan menjambaknya dengan kuat.

"Sekarang katakan siapa Tuan mu? Jika kau tetap ingin hidup?".

Pria muda itu terkekeh sinis, dan ia tetap bungkam.

"Lebih baik aku mati, daripada harus mengatakan nya pada mu brengsek!!".

Loey tertawa. "Ternyata kau anjing yang sangat setia".

Ucap Loey sambil terkekeh sinis, sebelum akhirnya ia mengantukkan kepala pria ke lantai basement yang keras. Kemudian Loey berdiri dan meletakkan kaki nya yang di balut sepatu pantofel itu di kepala sang pria.

"Baiklah jika itu yang kau mau, tapi maaf tidak ada pemakaman yang layak untuk mu".

"Arghh!!!!!".

Pria itu menjerit kesakitan saat merasakan tulang rahang nya remuk perlahan.

"Bagaimana? Masih ingin mati? Sialan!!! Kau sangat membuang tenaga ku hari ini!!".

"Arghhh!!!".

Jeritan itu terdengar sangat pilu, Loey menginjak kepala pria itu berkali-kali sampai darah segar mengucur membasahi lantai basement. Hingga akhirnya pria itu pun merenggang nyawa, tangan nya pucat terkulai lemas dan kepalanya berhamburan darah.

Loey menendang tubuh pria tak berdaya itu kesisi kiri nya.

"Sehun coba kau periksa apakah dia benar sudah mati?".

Sehun mendekati mayat tersebut dan memeriksa nadinya.

"Dia sudah mati Tuan".

"Bereskan semuanya, ini sangat melelahkan".

"Baik Tuan".

Loey langsung melenggang pergi begitu saja dengan santai. Sedangkan Sehun langsung bergegas menelfon orang kepercayaan nya untuk membereskan kekacauan yang terjadi di basement club. Berawal dari Sehun yang di sergap oleh 5 orang pria berpakaian hitam, Sehun menghabisi mereka semua dengan mudah, namun yang terakhir tadi seperti nya antek-antek kepercayaan, Sehun masih ingat bagaimana pria itu menatap nya dengan penuh kebencian.

Forbidden WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang