Aku adalah gadis yang dibilang cantik di seumuran ku, namaku Rara menginjak umur 15 tahun membuat pikiranku berfikir aku harus melanjutkan SMA dimana, dalam pikiran ku aku ingin SMA yang jauh di kota sana dengan fasilitas yang memadai mengingat aku sangat suka akan busana, bahkan tak jarang mengikuti pose model suatu busana dengan merk tertentu, ya tapi aku tentu harus meminta ijin dari orang tua ku dulu sebelum benar benar mendaftar kan diri di SMA itu, aku pun mulai beranjak dari tempat tidurku untuk menghampiri bapak yang sedang berada di lahan padi, ya hampir setiap hari bapak dan ibuk selalu berada di lahan padi dari pagi sampai petang bahkan kadang Maghrib mereka baru pulang, ku turuni tangga menuju bawah kuambil sepedaku lalu bergegas menuju sawah untuk menemui bapak dan ibuk.
Panas nya sinar matahari ditambah dengan jarak tempuh antara rumahku dengan sawah lumayan jauh tak menjadikan niatku untuk meminta ijin ke bapak dan ibuk luntur, "Pakkk, Bukkkk Ara mau ngomong sebentar" teriakku sesampainya di tepi ladang, " sebentar nak, sebentar lagi bapak ibuk istirahat, kau disitu saja" titah bapakku sembari mengusir burung pemakan padi, hampir lima belas menit di dalam gubuk tempat biasa bapak dan ibuk istirahat membuatku sedikit jenuh, tapi mau bagaimana lagi, sedikit kesal dengan lamanya menunggu bapak ibuk istirahat membuatku semakin jenuh, aku pun bergegas keluar gubuk " masih lama pak? Kalau masih lama Ara mau balik aja nanti Ara ngomong dirumah" aku dengan nada sedikit jengkel " iya nak, kau pulanglah dulu nanti bapak dan ibuk nyusul" kata bapak, sedangkan dari tadi ibuk yang selalu ku perhatikan sedang membenahi saluran irigasi, ku kayuh sepedaku dan bergegas menuju rumah.
Di sepanjang perjalanan mulutku ini tak berhentinya ngomel sana sini nggak karuan, hatiku juga sedikit kesal tapi ya sudahlah aku tunggu di rumah saja.
Sesampainya di rumah, ku sandarkan sepeda ku ke dinding rumah lalu beranjak naik, sembari menunggu bapak ibuk untuk pulang sengaja aku beres beres rumah, cuci piring, nyapu lantai dan lain lain selagi aku masih bisa mengerjakannya, ya biar nanti ijinnya sedikit mulus aja dalam batinku, selesai beres beres langsung aku menuju kamar dan merebahkan badanku Whhoaaa seketika aku menguap dan beraat rasanya mataku untuk ditahan dan......
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas tali
AdventureNamaku Rara, aku yang berjuang untuk mendapatkan hak hak yang semestinya aku dapatkan dalam hidup, ya..bahagia, aku harus mendapatkannya. Namun Lika liku kehidupan yang entah berantah membuatku putus asa..sedemikian rupa.. Dan aku memilih untuk...?