1. First warning

3.8K 564 38
                                    

Pada sebuah kehidupan dengan cakrawala sebagai pengamat aktifitas dunia. Memberikan kesan sedih dan bahagia, satu dua kali pada manusia atas pembelajaran dari sebuah alur cerita. Terkadang tawa dijadikan penutup duka lara, dijadikan tameng untuk terlihat baik-baik saja, dan memang selalu begitu adanya.

Manusia adalah sebuah kolaborasi kisah antara baik dan buruk, tersanjung dan terkutuk, menyesal dan bersyukur, diremehkan dan di agungkan, terbuang atau di istimewakan... Semuanya punya alur masing-masing pada sebuah cerita yang entah bagaimana akhirnya.

Dan pada suatu waktu tepat sebelum swastamita menyapa setiap pasang mata... Lalisa sang tokoh utama, tengah berjalan menuju taman kota. Sembari menenteng sebuah kresek putih kecil berisi kotak strawberry, dan tas di punggung nya, sepertinya ia baru pulang sekolah. Sesekali ia mengambil satu persatu strawberry di kresek tersebut dan di makan saat berjalan menuju taman kota. Ia telah tiba di depan taman kota, namun atensi nya teralihkan ke arah sebelah kiri, menatap trotoar pinggir jalan.

Gadis itu melihat seorang anak kecil yang tengah berdiri di tepi jalan, dengan sigap Lisa pun menghampiri nya.

"Mau nyebrang ya dek?"

"Iya kak...."

"Ayo, kaka bantu ya?"

"Um!" Anak kecil itu pun mengangguk antusias, merasa senang.

Karena kondisi jalanan yang cukup padat di sore hari itu, Lisa pun dengan sabar menunggu kendaraan aga sepi sedikit, hingga akhirnya Lisa mengangkat tangan kanan nya, dan tangan kiri nya menggandeng lelaki kecil di sebelah nya... Mereka pun menyebrang dengan selamat. Kemudian anak kecil itu berterimakasih pada Lisa, lantas setelah itu Lisa kembali menyebrang menuju taman kota di depan sana.

Setelah itu... Lalisa memilih sebuah kursi panjang di taman itu, dekat dengan taman bermain anak-anak. Ia menyandarkan punggung nya dan kini membuka sebuah novel berwarna putih dari dalam tas nya. Kini ia membaca nya, sesekali mengambil strawberry di dalam kresek dengan kotak kecil di sana. Sesekali ia menoleh ke arah kerumunan anak kecil yang tertawa riang bermain seluncuran, ayunan, dan sebagainya di depan sana.

"Aduh!"

Lisa pun dengan sigap melepas novel nya dan segera menghampiri gadis kecil yang terjatuh karena berlarian.

"Adek gapapa? Sakit ga?" Lisa memanyunkan bibirnya di sana, dan membantu gadis kecil itu berdiri. Lisa membersihkan baju gadis kecil itu yang terkena debu.

Gadis itu lantas menunjuk teman nya, "Lyo nakal! Dia kejer aku karena gamau kasi permen!" Terlihat gadis kecil itu kesal, dan Lisa pun menoleh ke arah teman gadis kecil yang dipanggil Lyo itu.

Lyo, si gadis kecil satuan nya pun menghampiri Lisa bersama gadis kecil yang terjatuh tadi.

"Miya sih, pelit!"

Dengan keributan kecil itu, Lalisa dengan cepat mengeluarkan satu buah permen rasa strawberry dan diberikan kepada dua anak gadis itu, dan berhasil berdamai tanpa keributan lagi. Lalisa pun tersenyum.

Dengan kejadian itu, Lalisa pun tak jadi melanjutkan bacaan novelnya. Ia kini bermain dengan anak-anak kecil di sana, dan kini Lisa di kerubungi anak kecil itu... Mereka menyentuh blazer uniform warna mocca yang tengah Lisa pakai. Mereka memuji nya dengan antusias.

"Seragam kaka bagus banget!"

"Pasti sekolah nya keren!"

"Kaka sekolah di mana?"

Lisa mengelus surai seorang gadis yang bertanya, "di SMA Clavusha."

"Wahh! Kata mama, itu sekolah orang-orang pintar dan kaya!"

Lisa hanya terkekeh menanggapi nya. Mereka kini tengah duduk melingkar di atas rumput, dan beberapa saat kemudian, anak-anak di sekitar Lisa mulai terbatuk saat asap rokok beterbangan di bawa angin, dan secara tak sengaja terhirup oleh mereka. Lisa pun menoleh ke arah dimana sumber asap itu berasal. Dan Lisa pun menemukan seorang lelaki yang kini duduk di sebuah ayunan orang dewasa yang tak jauh dari tempat Lisa duduk sekarang.

Awalnya Lisa mengacuhkan hal tersebut, ia berpikir mungkin lelaki itu akan mematikan rokok nya beberapa saat lagi. Namun beberapa menit telah berlalu, angin kencang membawa asap rokok itu kembali membuat anak-anak di sekeliling Lalisa terbatuk, Lisa pun jadi kesal. Lantas Lisa pun berdiri, berjalan menuju lelaki itu yang kini asik menatap jalanan kota, dengan sepuntung rokok di sela jarinya.

"Ga sopan ya Mas ngerokok di depen anak kecil."

Lelaki itu pun mendongak di sana, dan melihat seorang gadis tengah berdiri sembari memegang sebuah kotak.

"Kalo di depen Mba, boleh?"

Lisa pun mengernyit, "hah?"

Selanjutnya lelaki itu hanya mendengus di sana.

"Kalo ngerokok ngerugiin orang sekitar Mas, lebih baik telen asepnya... Ga usah di bagi-bagi." Lisa alhasil mengomel karena lelaki itu nampak acuh pada peringatan Lisa.

"Terus?" sebelah alis lelaki itu terangkat.

"Mas nya juga masih sekolah, pake seragam SMA pula," tambah Lisa.

"Ini di luar sekolah."

Sebelum lelaki itu hendak memasukkan lagi rokok itu ke sela bibirnya, Lalisa dengan cepat mengambil paksa rokok itu, setelahnya ia menggantikan rokok tersebut dengan strawberry yang Lisa bawa. Strawberry itu kini membungkam mulut si lelaki.

"Lebih enak strawberry, mas."

Setelahnya Lisa pun balik badan, lantas pergi dari hadapan lelaki itu... Hendak membuang puntung rokok di bak sampah. Namun lelaki itu pun menahan pergelangan tangan Lisa, menatap mata nya dengan tajam, dan kini melirik ke arah nametag Lisa di sana.

Pandangan mereka bertemu lebih dari lima detik, setelah itu, lelaki tersebut tersenyum miring, sembari mengambil kembali rokok yang Lisa pegang. Rokok itu kembali di masukkan ke dalam mulutnya, dan asap nya ia hembuskan dengan sengaja di depan wajah Lalisa sembari berkata,

"Jangan sokap ya, Mba."

Lelaki itu pun melenggang pergi dari hadapan Lisa, meninggalkan protes karena gadis itu terbatuk di belakang sana. Ingin rasanya Lisa melepas sepatu nya dan melempari lelaki itu, namun itu akan jadi contoh yang kurang baik bagi anak-anak kecil di belakang sana.

Lalisa pun hanya bisa mengingat nametag lelaki itu yang sempat Lisa baca dalam hati, Lisa pun berdecih kecil.

"Taeyong Almero Zhain... Gw tandain lo."

Cerita ini di dedikasikan untuk memperingati ulang tahun Lee Taeyong yang ke 28 tahun (usia di korea)Enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini di dedikasikan untuk memperingati ulang tahun Lee Taeyong yang ke 28 tahun (usia di korea)
Enjoy~

ayuri.

Strawberry and CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang