menceritakan tentang aiden yang dibuang oleh keluarganya karna kesalah pahaman
Setelah beberapa tahun kemudian anak yang bernama Aiden itu dicari kembali oleh sang keluarga
Apakah Aiden mau mengikuti kehendak keluarganya itu?
atau malah sebaliknya...
Maaf kalau ada kesalahan kata seperti typo dll Dan maaf kalau kata katanya ada yang sama, kayak cerita dulu, soalnya author bingung mendeskripsikannya gimana makanya kata katanya itu itu mulu 😥
Okey deh selamat membaca
Stelah sekitar setengah jam menangis sekarang Aiden sudah berhenti menangis
"Krukkk, krukkk", Perut Aiden berbunyi menandakan ia lapar, ia baru ingat kalau ia belum makan sedari tadi
Aiden langsung mengambil kresek belanjaan miliknya dan membawanya kedapur
Di dapur
Aiden membuka almari dan menyusun makanan instan yang sempat ia beli
Ia membeli
-mie instan yaitu mie goreng dan mie kuah yaitu ramen -telur -snack -chiki -wafer Dll -susu coklat -kopi susu instan
Kalian tanya kenapa ia membeli makanan instan saja? Jawabannya ya karna itu untuk dia dalam keadaan darurat, darurat yang dimaksud adalah seperti lapar ditengah malam, lapar disaat sedang magernya menyerang itu yang ia maksud darurat (agak lain emang🗿)
Aiden menyusun makanan instan nya di lemari, sedangkan minuman dan telur ia letakkan dikulkas
Lalu Aiden mengambil mie kuah ramen Lalu Aiden langsung memasaknya , sekitar 5 menit mie pun jadi Aiden langsung membawa mie itu ke meja makan dan iapun memakannya dengan lahap
Saat sedang nikmatnya makan tiba tiba ponsel yang ada disaku celananya berbunyi Aiden langsung mengambilnya dan ternyata ada yang menelpon dan itu adalah bestienya siapa lagi kalau bukan varo
"Hmm,apaoan", ucap Aiden karna di mulutnya ada mie
" Nanti malem lu free kagak? ", varo
"Iya free gue kalau malem, ngapoa emang? "
"Ada jub nih nanti malem lu ngikut kagak", varo
" Ya, ikut lah", Aiden
"Ooh oke deh ", varo
Aiden hanya berdehem
" Itu mulut makan dulu yang bener lu ngomong aneh jadinya ", varo
" Iye iye udah dulu ye gue mau lanjut makan bye", Aiden,
Aiden langsung mematikan telepon sepihak Dan lanjut makan
"Ck ni anak kebiasaan ", varo
Stelah makan " Eughhh wueank tenan, eh ganti baju dulu kali yah, kan gue ada shift kerja hari ini", aiden
Aiden langsung berganti baju
Setelahnya ia menuju garasi miliknya dan menaiki motor and pergi ke cafe milik zora
Sesampainya dicafe
Aiden masuk dan ia langsung bekerja menjadi barista disana
Skip malam hari
Aiden sudah pulang kerja ia langsung mandi dan ia langsung bersiap siap pergi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Outfitnya Aiden
Aiden pun mengambil helm fullfacenya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dan memakainya lalu ia memasukkan handphone miliknya kesaku jaketnya dan mengambil kunci motor dan lest goo
Sesampainya di arena balap
Aiden langsng mendekati varo "Dah dateng aja lu", varo Aiden membuka helmnya dan berkata
" Mana lawan gua? ", Aiden
"Noh yang rambut coklat ", ucap varo dan ia menujuk kearah Alvin
Aiden mengangguk dan mendekati orang yang dimaksud
"Hai kenalin gue Aiden lu lawan gue kan? ", Aiden
Orang itu menatap kearah Aiden, dan orang orang yang ada didekat pemuda itu terdiam
'Aduh dek kasian ye lu moga abis ini kaga koid'
'Aduh dek kasihan deh lu moga abis ini masih bisa ngomong ye'
Itulah yang ada dipikiran orang orang disekitar pemuda itu
Aiden mengulurkan tangannya " Salken, lu siapa? ", Aiden
" Gue Alvin, salken juga", Ucap Alvin ia menjabat tangan Aiden
Para pemuda yang ada disamping Alvin sedikit terkejut
Aiden sendiri juga ikut terkejut, ia seperti pernah mendengar nama itu
Aiden langsung menepis pikirannya ia langsng kembali mendekati varo
Pemuda yang ada didekat Alvin langsung bertanya
"Lu kenapa?, tumben mau nyapa orang gak dikenal, biasanya aja kaga mau, ngomong dikit besoknya koid anak orang",
" Lu gak akan apa apain itu anak kan?"
"Ya gak lah, gila lu"
"Bagus deh kalau gitu, kasian soalnya "
Alvin hanya berdehem
Setelahnya balap dimulai dan yah, yang menang adalah si Aiden
Dan Alvin memberikan uang taruhan yang sudah ia janjikan yang bernilai 16 juta
Aiden menerimanya dengan senang hati
"Makasih yah bang Aiden pamit bye", ucap Aiden
Aiden langsung memakai kembali helm full facenya dan langsung mengendarai motornya meninggalkan arena balap
Alvin masih diam terpaku ada perasaan hangat didalam hatinya saat mendengar Aiden memanggilnya dngan sebutan bang