[END]
Kita sama-sama gila.
Penuh dengan dosa, bahkan dengan setitik darah kita mencerminkan neraka yang membakar raga. Kau dan aku adalah sebuah rasa cinta yang indah tanpa cela, sempurna walaupun tanpa warna.
Pengkhianatan, keji, semuanya ada di si...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . .
"Jangan bercanda Mingyu! Katakan dimana Lisa?!"
Taehyung cemas, ia hanya pergi sebentar dan kekasihnya sudah hilang keberadaannya. Ini benar-benar buruk, tidak ada jejak yang bisa gunakan untuk membawa Lisa kembali.
"Oh ayolah, siapa yang bercanda?! Kau kira aku memukuli diriku sendiri huh?!" Balas Mingyu sembari mengobati luka-lukanya, "ada lelaki asing yang tiba-tiba membawa kekasihmu, entah siapa orang itu."
Mingyu berdesis kesakitan saat mengobati lukanya dengan es batu, pukulan dari orang yang mengambil kekasih adiknya memang berbisa. Ia tebak lebam di wajah dan tangannya tidak akan sembuh dalam waktu singkat.
Melirik sekilas ke wajah adiknya yang begitu panik menghubungi keamanan apartemen, menanyakan tayangan cctv yang terpasang di sudut.
"Ck, sial! Kenapa cctv nya harus rusak di saat seperti ini!" Taehyung meremat ponselnya kuat, geram dengan semua kebetulan yang begitu merugikan dirinya.
"Oi, Tae. Aku baru ingat kalau kekasihmu itu menyebutkan nama Jungkook tadi."
