08. affected.

1.2K 124 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Lisa terbangun dari tidurnya dan merentangkan kedua tangan seraya menguap puas, ia merasa sangat segar karena terlelap dari pukul delapan malam. Lebih awal dari waktu tidur yang biasa ia gunakan.

Matanya mengarah ke jam dinding, Lisa mengumam malas kala tahu sekarang masih jam enam pagi.

Ia melihat ke samping, Jungkook masih terlelap dalam tidurnya. Mungkin lelaki itu juga sama lelahnya karena harus bolak-balik naik pesawat demi menjemput dirinya.

"Kalau tidur begini kau terlihat seperti anak baik ya?" Gumamnya pelan, "But, nope. Aku tetap membencimu." Ujar Lisa. Jari lentiknya menari di wajah rupawan tersebut, mengagumi bertapa sempurnanya pahatan yang Tuhan berikan untuk pria itu.

Setelahnya Lisa bergerak ke kamar mandi, berniat mencuci muka serta menggosok gigi.

Menatap wajahnya di cermin, Lisa tertegun. Bukan, bukan wajahnya atau apa, hanya saja ia melihat titik merah yang terpantul di cermin.

Melihat ke sekeliling sudut, ia tak berhasil menemukan asal sinar itu.

Lisa tidak bodoh, ia tahu itu tanda adanya kamera tersembunyi di ruangan ini. Tapi yang benar saja? Kamar mandi?

Apakah Jungkook memang sebegitu takutnya dia kabur?

Atau kamera ini untuk keperluan lain ?

"Jeon Jungkook otakmu tak lebih dari otak hewan, huh? Dasar mesum." Geramnya kesal.

Menghela nafasnya dalam-dalam, kali ini Lisa harus bersabar. Karena ia dipantau tanpa henti disini, sekali kesalahan saja maka akibat terburuk bisa datang menghampiri.

Ia langsung teringat kalau semalam ia menelepon Jennie secara diam-diam memakai ponsel Jungkook. Mengigit bibirnya gelisah, Lisa takut kalau pria itu tahu.

"Kepalaku rasanya mau meledak kalau begini terus!"

Untuk sementara ini ia enggan untuk mandi, terlalu paranoid akan kamera yang mungkin juga Jungkook pasang di shower.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Menuruni anak tangga, Lisa mendapati beberapa pelayan yang tengah membersihkan lantai dan jendela. Lisa menyapa mereka dengan senyum manis.

"Permisi," Ujarnya melewati mereka dan lekas menuju dapur.

Para pelayan itu ikut tersenyum dan membungkuk hormat. Wanita cantik itu sangat ramah, begitu pikir mereka.

Bittersweet || Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang