[END]
Kita sama-sama gila.
Penuh dengan dosa, bahkan dengan setitik darah kita mencerminkan neraka yang membakar raga. Kau dan aku adalah sebuah rasa cinta yang indah tanpa cela, sempurna walaupun tanpa warna.
Pengkhianatan, keji, semuanya ada di si...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
─━━━━ ⋆ · · ❅ · · ⋆ ━━━━─
Bandara Manhattan, 08.00 pagi.
"Hey, Kim! Tolong pikiran baik-baik soal ini!" Ucap Mingyu yang sedari tadi kewalahan menahan adiknya untuk tidak lagi kabur sembari menarik backpack untuk pergi ke Seoul.
Mingyu tahu adiknya itu ingin mengejar kekasihnya yang dibawa kabur secara paksa, tapi sekarang ini Taehyung seharusnya lebih fokus ke job nya sebagai aktor film yang akan tayang bulan depan.
Ini adalah salah satu proyek berharga Taehyung sebagai salah satu artis terkenal, la tentu saja tak akan membiarkan saudara lelakinya itu bertingkah bodoh.
"The fuck! Aku harus menemui Lisa. la tak bisa kuhubungi sejak ia dibawa lari oleh bajingan itu!" Pekik pria dengan kacamata hitam menghiasi wajahnya. la emosi setengah mati. Belum lagi orang tuanya yang kecewa padanya, menganggap dirinya berbohong mengenai gadis yang ia ingin perkenalkan sebagai calon istri.
Bahkan orang tuanya malah merekomendasikan untuk mencari gadis lain yang katanya lebih menarik dan cantik.
Tentu saja Taehyung tak mau, ia hanya mau Lisa. Wanita itu sungguh berbeda hingga Taehyung bertekad untuk serius. Tapi sialnya kekasihnya justru dibawa lari oleh orang yang paling ia benci.
"Tae, dengar. Ini adalah salah satu film yang kau impikan sejak lama, jangan bodoh." Mingyu berusaha mengingatkan, tak habis pikir bagaimana bisa seorang wanita membuat saudaranya menjadi gila seperti ini.
Walaupun Mingyu akui, Lisa memang seksi. Tapi tetap saja, wanita bukan cuma satu..
"No, she's my soul. And nothing can stop me."
Menarik backpack nya kembali, Taehyung kaget saat tiba-tiba Mingyu sengaja menarik lengannya.
"Aku bersumpah untuk meninju wajahmu jika kau mencoba menghentikan ku lagi." Seru Taehyung sembari menatap tajam kakaknya.
"Eee..begini.. bagaimana jika aku saja yang menjemput Lisa, berikan alamatnya dan alamat rekan-rekan mu di sana. Lalu semuanya beres."
Taehyung lantas terkejut mendengar penawaran yang saudaranya berikan.
"Are you sure, brother? Sejak kapan kau peduli begini?" Tanyanya dengan nada curiga.
"Aku tidak akan mau jika bukan kau, idiot. Projek itu tidak akan berjalan tanpamu."
Setelah menimbang-nimbang cukup lama, Taehyung menyetujuinya. Berfikir bahwa ini adalah satu-satunya opsi yang aman, lagipula tidak ada salahnya membiarkan kakaknya menjemput kekasihnya di sana.
Jungkook juga belum terlalu kenal dengan kakaknya, otomatis pria itu akan lengah kala Mingyu meyelinap masuk.
"Baiklah, kuberikan alamat Lisa dan tempat kuliahnya serta alamat teman-teman ku. Bawa dia kembali, brother."
