Satu

2.5K 61 2
                                    

Banyak orang yang mengatakan bahwa yang spesial akan kalah dengan yang selalu ada. Lantas apakah bisa yang selalu ada dikalahkan dengan yang selalu berusaha?

***

Aku Shania Gracia seorang siswi kelas 11 yang bersekolah di Emerald School. Sebuah sekolah bertaraf internasional yang bertempat disudut kota Gingham yang tak begitu jauh dari rumahku. Sejak TK aku sudah bersekolah di Emerald School karena disini disediakan dari mulai TK hingga SMA. Maka dari itulah yang menyebabkan teman temanku tak berganti karena dari tahun ketahun yang kutemui hanya mereka mereka saja. Bahkan yang akrab denganku pun hanya itu itu saja. Tetapi aku sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka walaupun aku sadar aku tak seberuntung mereka. Ketiga sahabatku mempunyai wajah yang cantik, teman yang banyak bahkan bisa mendapatkan lelaki incaran mereka tanpa harus mengemis ngemis cinta layaknya perempuan murahan. Sangat berbanding terbalik denganku, aku jelek, kulitku gelap, tak ada yang mau berteman denganku kecuali mereka bertiga. Jangankan mempunyai pacar, untuk berteman denganku pun orang orang sepertinya enggan.

Akan kuceritakan sahabat sahabatku satu persatu. Pertama ada Elaine, walaupun tubuhnya mungil seperti anak SMP tetapi diantara kami ialah yang paling dewasa pemikirannya. Ia juga termasuk yang paling pandai diantara kami karena ia termasuk dalam jajaran murid teladan di Emerald School. Saat ini Elaine sedang menjalin hubungan dengan kapten tim basket Emerald yaitu Andrew.

Kedua ada Sofia. Banyak yang bilang wajahnya mirip dengan artis korea yang namanya sangat sulit untuk kusebut. Ia sangat hobi dan mahir berolahraga terutama basket makanya tak heran jika ia didaulat sebagai kapten tim basket putri Emerald. Menjalin hubungan dengan Mario, salah satu pemain basket paling handal di Emerald. Mungkin karena satu bidang itulah yang menyatukan mereka.

Terakhir ada Cesen. Diantara kami hanya dia yang daya tangkapnya kurang sehingga bisa dikatakan 'lemot'. Tetapi biarpun begitu jiwa seninya cukup tinggi. Ia sangat mahir dalam mengarang puisi ataupun membuat lirik lagu. Ia polos, penurut dan sangat pasrah bila sudah kami bully. Bahkan sekarang ia berpacaran dengan Okta -yang notabene nya juga anak basket- pun itu kami yang memaksa dan ia hanya menuruti apa yang kami sarankan.

Itulah sedikit tentang ketiga sahabatku beserta kisah cintanya. Bagaimana denganku sendiri? Walaupun aku tak seberuntung mereka dengan segala kelebihannya tetapi aku tetap bersyukur. Karena dengan keadaanku yang seperti ini mereka masih mau berteman denganku bahkan lebih mementingkan aku dibanding dengan kekasih kekasih mereka.

Contohnya saat jam istirahat, harusnya bisa saja mereka pergi kekantin bersama pasangan pasangan mereka tetapi mereka menolak dan lebih memilih bersama denganku. Pada saat pulang sekolahpun begitu mereka lebih memilih berjalan kaki bersamaku dibanding naik mobil dengan kekasih kekasihnya.

Setiap hari hanya ada satu topik pembicaraan yang selalu kami bahas disela sela waktu kosong kami yaitu seorang laki laki yang juga anggota tim basket Emerald yang selalu menjadi sorotan utama jika sedang dilapangan. Dia adalah Nino -atau yang lebih akrab disapa Hamids- seorang siswa yang sekalipun tak pernah menjadi teman satu kelasku. Dia juga termasuk siswa yang paling sering membuat masalah disekolah namun karena keaktifan dan prestasinya dibidang olahraga sangat hebat maka itu yang jadi pertimbangan sekolah untuk tidak mengeluarkannya. Menurut cerita dari Elaine, seharusnya ia adalah kapten tim basket Emerald namun ia menolak dengan alasan ia tak cukup rajin dan bertanggung jawab sebagai kapten makanya jabatan itu ia serahkan kepada Andrew.

Jika diingat kebelakang sudah hampir 4 tahun aku menyukainya. Berperawakan tinggi walaupun sedikit kurus, berhidung mancung, kulitnya kuning langsat serta senyumnya yang sangat manis membuat siapapun yang melihat bisa dibuat meleleh olehnya. Wajar saja banyak yang tergila gila padanya termasuk aku salah satunya. Ketiga sahabatku selalu memaksa agar aku segera mengungkapkan perasaanku padanya tetapi aku sadar aku tidak ada apa apanya dibanding dengan perempuan perempuan cantik yang selalu mengelilinginya.

I'm Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang