Lima

812 40 3
                                    

Cesen mencatat daftar kriteria pacar idaman Hamids disebuah kertas berukuran A3 yang lalu ia tempelkan didinding dekat meja belajarku. Hanya ada 4 buah tetapi menurutku itu butuh proses yang sangat panjang untuk kulakukan itu semua.

"Kita mulai dari mana dulu nih?" setelah selesai dengan kegiatannya Cesen duduk diantara kami

"Gimana kalo mulai besok Gracia pake kacamata?" Sofia memberi ide

"Gracia kan matanya gak apa apa masa pake kacamata sih? Brarti kita harus buat mata Gracia rusak dulu dong biar dia bisa pake kacamata?" gubrak. Sepertinya kebiasaan buruk Cesen mulai kambuh lagi

"Gak gitu juga Cesennnnn" kami menatapnya dengan gemas

"Gak semua kacamata itu dipake buat yang matanya plus atau minus, kan ada juga yang buat mata normal" ia hanya mengangguk tanda mengerti walaupun kami sedikit tak yakin

"Tapi aku gak biasa pake kacamata, gimana dong? Lagian buat apa kalo cuma biar keliatan pinter didepan dia?"

"Oh ya sebentar lagi kan ujian kenaikan kelas tuh, nah kamu harus bisa dapet peringkat satu. Buktiin sama Hamids kalo kamu itu pinter"

"Hah! Mana mungkin dari peringkat 20 langsung dapet peringkat satu. Jangan ngaco deh"

"Jadi nyerah nih?" Elaine meledekku

"Bukan nyerah Len tapi kamu harus realistis juga dong"

"Gre kita masih punya waktu tiga bulan lebih sebelum ujian, kamu harus manfaatin waktu itu buat belajar yang tekun. Didunia ini gak ada yang gak mungkin apalagi buat cinta, harus diperjuangin lah"

Sepertinya ucapan mereka ada benarnya. Tak apalah jika aku turuti semuanya toh ini juga untuk kebaikanku.

***

Kami sudah menyusun rencana tentang apa saja yang harus aku lakukan sesuai dengan apa yang ada didaftar yang sudah kami buat.

Satu. Gracia Harus Mendapat Peringkat Pertama Pada Ujian Kenaikan Kelas

Karena itu yang paling membebaniku maka hal itu lah yang harus aku lakukan dari jauh hari agar bisa mencapainya. Kini setiap hari saat jam istirahat ataupun saat jam kosong selalu kami gunakan untuk belajar. Dan belum lagi saat pulang sekolah kami masih harus mengulang pelajaran yang masih belum ku pahami. Beruntunglah ada Elaine yang bisa menguasai hampir semua mata pelajaran, jadi kami tak perlu repot repot untuk menyewa guru les.

Awalnya memang agak sulit tetapi karena kesabaran mereka mengajariku semua hal yang belum kumengerti dapat kupahami secara perlahan.

Sejujurnya aku sedikit merasa tidak enak karena kesibukan dan ambisi mereka untuk membuatku mendapat peringkat bagus justru malah membuat mereka melupakan kekasih kekasih mereka.

"Maaf ya gara gara bantuin aku kalian jadi gak ada waktu buat pacaran"

"Santai aja kali Gre, mereka pasti ngerti kok. Lagian juga kalo latihan aku pasti ketemu sama Mario"

"Iya Gre, Andrew juga kalo malem sering kerumah ku jadi gapapa lah"

"Aku juga gapapa Gre. Kan ada Mario pacar kedua Okta" Sofia langsung menatap kearah Cesen

"Biasa aja dong Sof liat Cesennya lagian mereka berdua kaya orang pacaran sih. Kemana mana berduaan mulu. Mana si Okta manja banget ke Mario"

"Eh? Bener juga sih tapi masa mereka berdua itu hom..." Sofia agak ragu mengucapkannya

"Biarin aja si Sof daripada Mario bareng Ayana atau cewe lain trus kamu cemburu mending dia sama Okta kan?"

"Iya juga ya. Ah udahlah yang penting sekarang kita fokus ke Gracia aja"

I'm Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang