Tujuh

849 50 7
                                    

This is gonna be the best day of my life
My li-i-i-i-i-ife

Sudah dua jam lamanya aku memutar lagu Best Day of My Life milik American Author sambil sesekali berteriak mengikuti irama lagu tersebut. Hari ini memang benar benar hari terbaikku. Belum pernah aku sebahagia hari ini.

Setelah selesai latihan basket pagi tadi ia mengajakku pergi berdua seharian penuh yang mungkin boleh kusebut berkencan. Ternyata ada untungnya juga ketiga sahabatku meninggalkanku dengannya tadi.

Tring.
Aku memeriksa handphoneku, melihat chat yang baru saja masuk.

From : ♡Hamids♡
Sorry ya kalo baliknya kemaleman. Lo gak dimarahin kan?
Btw tft ya {}

Aaakkkkk..
Aku memekik kegirangan begitu melihat isi pesan yang ternyata dari Hamids. Apa dia mengkhawatirkan ku? Oh Tuhan, ditambah dengan emot peluk yang ia berikan, ah makin membuatku melompat lompat seperti anak autis.

To : ♡Hamids♡
Engga dimarahin kok Mids
Tft too :)

Aku tak sabar menunggu balasan darinya. Dengan gelisah aku memandangi layar handphoneku takut ia tak lagi mengirimiku pesan

From : ♡Hamids♡
Ok.

Huftmids. Aku menghempaskan tubuhku kekasur. Memandangi layar handphoneku dengan tatapan sendu. Tetapi mengingat kejadian tadi seketika rasa kecewaku hilang.

-Flashback-

"Mau kemana nih kita?" tanyanya yang masih sibuk mengendarai motor ninjanya

"Terserah kamu deh aku mah nurut aja" tiba tiba ia langsung mempercepat laju motornya sehingga membuatku makin mengeratkan kedua tanganku dipinggangnya

Aku melihat ke pemandangan sekitar jalan, sangat tak asing bagiku. Ini jalan yang hampir setiap bulan aku lewati bersama keluargaku kala waktu liburan tiba.

Kini Hamids sudah mematikan motornya dan mengajakku segara turun. Tak jauh dari sini terdapat sebuah patung patung bergambar hewan yang dibawahnya bertuliskan "Kebun Binatang". Ia menarik tanganku menuju tempat pembelian tiket.

Baru kami berdua memasuki area kebun binatang ini tiba tiba hujan turun. Sambil berjalan mencari tempat untuk berteduh tiba tiba ia memakaikan snapback yang ia pakai ke kepalaku. Aku menatapnya bingung.

"Biar kepala lo gak basah"

"Tapi.." aku mengembalikan snapback miliknya

"Udah pake aja, lagian kegantengan gue gak bakal ilang kok" ia mengacak acak rambutku dengan gemas, membuatku sedikit -berpura pura- kesal

Kami berteduh dibawah pohon besar. Disini sangat sepi, wajar karena hujan belum juga reda. Tiba tiba datang seorang bocah kecil menawarkan payung pada kami. Tanpa berpikir lagi ia langsung membelinya.

"Kita keliling yuk?" mana mungkin aku menolak ajakannya, langsung saja kuanggukkan kepalaku dengan yakin

Dengan tangan yang merangkul bahuku ia memegangi payung yang sedari tadi melindungi kami dari hujan yang tak kunjung berhenti. Kami berkelilingi melihat semua binatang yang ada disini. Mulai dari jerapah, singa, simpanse, zebra, panda bahkan unta sekalipun. Hanya ada kami berdua disini, mungkin karena orang lain masih sibuk berteduh dan lebih memilih untuk menunggu hujan reda.

Aku merasa seperti tempat ini hanya dikhususkan untukku dan Hamids. Terasa mewah karena seakan akan hanya dibuka untuk kami berdua. Ah senangnya~

Ia melirik jam tangan warna birunya yang sudah menunjukkan pukul 16.30. Ia terlihat sedikit kaget. Kemudian ia mengajakku kesuatu tempat yang ternyata adalah mesjid. Rupanya ia ingin beribadah sebentar.

I'm Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang