"Aby, dari mana saja kau?? " tanya seorang lelaki yang berada di balik pintu.
"Oh, maafkan aku, aku tadi terhambat saat pulang" jawab gadis muda yang baru saja membuka pintu rumah.
"Kau membuat ku khawatir,jika kau tau itu!"
"Kau terlalu berlebihan, aku sudah besar kau tau!!!" dari nada sang gadis seoalah seperti tidak terjadi apa-apa.
"Apa kau hampir di bunuh ?"
"Ya, seorang pria kurus, tetapi bukan jadi masalah lagi, karena target kita-lah yang membunuhnya,dan aku harus berpura-pura menangis,jika kau tau itu!"
"Apakah sesuai rencana?"
"Tentu saja,Abe" jawab si gadis sambil menyeringai.
Abe dan Aby adalah saudara kembar, mereka kakak beradik, Abraham Lestrade dan Abigail Lestrade, sudah di tinggal pergi orang tuanya meninggal,sejak kecil, dan hanya rumah ini lah satu-satunya peninggalan dari mereka. Abraham bekerja paruh waktu untuk menghidupi dirinya dan adiknya Abigail. Dan Abigail pun bekerja untuk biaya sekolah nya. Jika kalian bertanya-tanya apa pekerjaan mereka, tentu ada sangkut pautnya dengan gadis yang menolong Abigail.
Lisa Liana gadis yang menjadi target kakak beradik ini adalah pembunuh bayaran, dan juga sebenarnya Abe dan Aby ingin sekali bergabung dengannya, ya, Abe dan Aby adalah pembunuh bayaran juga, tetapai tak banyak yang tau soal itu. Bahkan mungkin Lisa pun tidak mengetahuinya .
Tetapi selain bekerja sebagai pembunuh bayaran Abe dan Aby masih memiliki pekerjaan yang lebih 'halal'. Abe bekerja di sebuah toko daging,dan Aby bekerja di florist. Tentu mereka tidak bisa hanya mengandalkan semuanya hanya sebagai pembunuh bayaran.
"Sebaiknya kau tidur sekarang, sementara aku akan mengecek sensor pelacak yang kau taruh di tubuh Lisa semoga saja kau berhasil, karena rencana sebelumnya gagal!" ujar Abe.
"Terserah sajalah, aku harus bangun pagi besok, gara-gara kau, aku jadi terlambat untuk tidur."
"Ini juga untuk kita, tapi untuk apa kau bangun pagi?"
"Charlie menyuruhku untuk datang ke toko lebih awal besok, jadi harus bangun pagi-pagi"
"Lalu bagaimana dengan kuliah mu??"
"Oh, aku baru ada jam pelajaran saat setelah makan siang jadi, setelah dari toko Charlie aku langsung kuliah, bagaimana denganmu?"
"Oh, aku, entahlah, Maria bilang akan ke Spanyol untuk menghadiri upacara pemakaman saudaranya, jadi kemungkinan besar toko tutup, jadi mungkin aku hanya akan di rumah, mengawasi pergerakan Lisa."
"Apakah kita tidak ada permintaan pembunuhan?"
"Untuk sekarang ini tidak ada, jadi mungkin kita, akan free sekali besok!"
"Hanya untukmu, tidak untukku!" Ujar Aby agak kesal.
"Kasihan sekali adikku ini, oh ya sebelum kau tidur maukah kau membuatkan kopi untukku, kau tau sendiri aku harus begadang untuk mengawasi pergerakan 'gadis ini'." Pinta Abe memohon.
"Bikin saja sendiri, aku lelah kau tau, aku harus mencari orang yang mau berakting akan membunuh ku!"
"Oh, ayolah!!" pinta Abe yang sudah ada di depan laptopnya.
"Tidak mau!!" sahut Aby yang sambil melengos, dan langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Abe hanya menggumam kesal sendiri di depan laptopnya, dan terpaksa harus membuat kopinya sendiri. Dan mulai mengutak atik laptopnya.
Aby yang sudah berada di kamarnya pun mencoba menutp matanya dan mulai memimpikan mimpi yang selalu sama.
Pria Ber-gas mask.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Do This For Her
Mystery / ThrillerSatu perintah dari satu kepala, meninggalkan banyak luka, fisik maupun batin, tak pernah disangka bahwa kita berdualah penyebabnya. Tapi kita hanya menjalankan perintah , entah sampai kapan kepuasan ini akan berhenti, mungkin sampai Sang Kepala mati...