"Ku mohon kasihanilah aku, ku mohon jangan bunuh aku"pinta gadis muda yang terpojok oleh pria kurus yang lumayan tinggi,di sebuah gang kecil.
"Oh maafkan aku, tapi jika aku tidak membunuhmu, aku lah yang akan di bunuh, jadi ku harap kita saling mengerti,Oke??" seringai pria tersebut.
Pria tersebut menodongkan pistol ke arah gadis muda tersebut,sebelum sempat menarik pelatuk, terdengar suara tembakan, tapi bukan dari pistol pria tersebut, melainkan dari seseorang yang membuat si pria merasakan timah panas masuk ke dalam tenggorokan dari bagian belakang, membuat pria tersebut memuntahkan darah, dan tembakan kedua tepat di dada sebelah kiri,membuat pria tersebut mati seketika.
Terjadi keheningan antara gadis muda dan penembak. Tapi si gadis muda dengan wajah ketakutan langsung berlari menuju penembak dan memeluk nya. Seorang gadis mungil, dan cantik, menerima dan membalas pelukan dari gadis yang lain .
"Dimana rumah mu, biar ku antar kau" tanya sang gadis mungil.
"Di Croydon" jawab gadis yang lain, yang masih menangis terisak.
"Baiklah ayo kita jalan" .
Gadis yang lain hanya mengangguk, tanda mengiyakan. Mereka berdua berjalan berirama, sang gadis muda mengikuti si gadis mungil.Dan tidak berbicara satu sama lain. Malam yang sungguh hening, walaupun tadi sempat terpecah oleh suara tembakan.
Jam menunjukan pukul 22.30.
Dan kedua gadis tadi sampai di depan salah satu rumah. Dengan cat hijau lumut yang sudah pudar meninggalkan beberapa lapisan cat yang terkelupas."Baiklah, jaga dirimu!! Aku masih ada pekerjaan, ku rasa kakakmu juga mengkhawatirkan mu ".
"Terima kasih".
Dan si gadis mungil pun pergi dan menghilang dalam kabut malam.
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Cerita ini bakalan nyusul 'THE KEY' , baru awal doang, ada hubungannya juga kok ama THE KEY, di tunggu aja, makasih.-indahtrstnt.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Do This For Her
Misterio / SuspensoSatu perintah dari satu kepala, meninggalkan banyak luka, fisik maupun batin, tak pernah disangka bahwa kita berdualah penyebabnya. Tapi kita hanya menjalankan perintah , entah sampai kapan kepuasan ini akan berhenti, mungkin sampai Sang Kepala mati...