4. Winter

644 97 9
                                    

Haru, 23 Maret, Sasuke 27 tahun, Hinata 25 tahun.

Musim semi adalah hal yang selalu ditunggu Hinata sepanjang tahun. Dia suka memandangi tsutsuji yang bermekaran di sepanjang taman. Seperti saat ini, Hinata sedang duduk di bawah pohon di taman dekat apartemennya. Menggelar tikar untuk piknik sendirian. Entah kebetulan seperti apa yang menjeratnya, baru beberapa saat ia duduk, Hinata secara tidak sengaja bertatapan dengan seseorang yang sangat dikenalnya. Orang itu mendekati Hinata, membuatnya sedikit panik.

Dengan senyum kecilnya ia berujar, "Sudah lama sekali ya, Hinata."

"Iya, Gaara-kun." Hanya itu yang keluar dari mulut Hinata. Mereka akhirnya duduk bersama dan berbincang ringan. Sebenarnya Hinata merasa bersalah pada Gaara. Ia memutuskan Gaara tanpa alasan. Hinata meminta maaf pada Gaara atas masalah sembilan tahun yang lalu. Gaara hanya tersenyum mendengar ucapan Hinata.

"Lantas, apa sekarang kau memiliki kekasih?" tanya Gaara kemudian.

Hinata menggelengkan kepalanya. Gaara adalah orang pertama dan terakhir yang pernah menjadi kekasihnya. Hinata tidak tahu apa yang merasukinya. Setiap kali ada orang yang ingin mendekatinya, Hinata selalu menjauhkan diri. Hinata selalu menyibukkan diri dengan berbagai hal, namun ia tidak pernah mau repot-repot pacaran.

Gaara tersenyum melihat gelengan Hinata. Semoga saja kali ini kesempatan baik datang kepadanya.

Aki, 12 September, Sasuke 27 tahun, Hinata 25 tahun.

Musim gugur kali ini, Hinata memutuskan untuk kembali ke rumah. Ayah dan ibu sangat senang dengan keputusannya. Hinata sudah membawa beberapa barang kecil miliknya yang dapat ia bawa sendiri. Neji juga menyambutnya seolah-olah Hinata tak pernah kembali ke rumah selama 5 tahun. Neji dan segala tindakannya yang hiperbola.

Hinata juga sering mengunjungi rumah Bibi Mikoto dan Paman Fugaku. Mereka hanya tinggal berdua karena Itachi sudah menikah dan tinggal bersama istrinya sementara Sasuke hanya mampir sesekali. Sasuke melanjutkan bisnis keluarga mereka di Kyoto. Hinata tidak tahu apakah Sakura juga sudah tinggal di Kyoto. Ia juga tidak pernah melihat Sakura mengunjungi Paman dan Bibi Mikoto lagi, mungkin saja Sakura sudah tinggal di Kyoto karena biasanya walaupun Sasuke tidak ada di rumah, Sakura tetap menyempatkan diri untuk bertemu calon mertuanya.

Pasangan itu sepertinya masih sangat lengket namun mereka belum menikah. Pertunangan sudah berlangsung selama 2 tahun dan tidak ada tanda-tanda mereka juga akan menikah tahun ini. Entahlah. Memikirkannya membuat suasana hati Hinata menjadi buruk.

Kenapa perasaan Hinata pada Sasuke tidak hilang-hilang juga?

Hinata ingin memaki dirinya sendiri. Ia sudah mencoba segala hal namun sulit sekali mengenyahkan Sasuke dari pikirannya. Kenapa Hinata harus mencintai Sasuke. Kenapa Sasuke berpacaran dengan Sakura. Kenapa?

13 September.

Hari Minggu adalah hari yang tepat untuk memindahkan semua barang sisa dari apartemen ke rumah. Hinata sudah bersiap-siap dan meminta bantuan Neji. Ia tidak bisa melakukannya sendiri. Ia menuju lantai atas untuk memanggil kakaknya. Hinata mendengar sayup-sayup dua orang sedang mengobrol. Hinata sudah bisa menebak siapa yang pagi-pagi begini sudah di kamar Neji. Hinata menguatkan hati, meyakinkan diri untuk biasa saja.

Hinata sudah memegang knop untuk membuka pintu namun diurungkannya ketika ia mendengar Neji berujar, "Jadi kau sudah mantap menikah?"

Seketika kaki Hinata melemas. Dengan langkah gontai ia menjauh dari kamar Neji. Air matanya mengalir. Hinata menuruni tangga dengan langkah yang benar-benar lemas. Ia berjalan menuju halaman belakang rumahnya. Di sana daun-daun dari pohon sakura sedang berguguran, seperti cintanya yang juga harus gugur di musim gugur pula.

Too Many Seasons to RealizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang