5. Forseeable Future (Unbreakable Love)

681 101 21
                                    

EPILOG

Natsu, 27 Juni, Sasuke 27 tahun, Hinata 25 tahun.

Apartemen Sasuke di Kyoto tergolong besar. Memiliki tiga kamar dan dua kamar mandi, apartemennya terletak di pusat kota. Akses ke segala tempat menjadi lebih mudah.

'Tinggal di Kyoto bukanlah pilihan yang buruk,' ujar Sakura dalam hati. Malam ini ia memutuskan menginap di tempat Sasuke. Sakura memiliki pekerjaan di Kyoto dan memutuskan untuk menginap di tempat Sasuke, bukannya hotel.

Sakura menekan sandi dan membuka pintu apartemen. Lampu yang menyala menandakan sang pemilik apartemen sedang berada di tempatnya. Sepertinya Sasuke tidak lembur malam ini. Sakura menemukan Sasuke di meja makan. Pria itu kelihatan mabuk. Beberapa kaleng bir berserakan di atas meja. Sakura mendesah malas. Sasuke dan alkohol benar-benar bukan kombinasi yang pas. Sakura melihat ke sekeliling dan memutuskan untuk meletakkan dulu barang bawaannya di kamar baru setelahnya memindahkan Sasuke.

Sakura cukup terkejut melihat kamar yang biasanya dikatakan Sasuke sebagai gudang terbuka lebar. Sasuke tidak pernah mengizinkan Sakura masuk ke situ dan selalu menguncinya. Sakura bahkan curiga Sasuke menyimpan uang di sini. Atau mungkin saja berlian. Dilanda penasaran yang luar biasa, Sakura mendekati kamar itu.

Barang bawaan Sakura terjatuh. Wanita itu terkejut. Apa yang dilihatnya lebih mengejutkan dari pada berlian atau tumpukan uang. Sakura menatap ke seluruh dinding kamar dan menemukan apa yang paling ditakutkannya selama ini. Foto Hinata memenuhi kamar itu. Dimulai dari foto Hinata saat balita sampai foto Hinata berusia dewasa.

Sakura tahu bahwa Sasuke menyukai fotografi tapi tidak tahu bahwa objek foto Sasuke hanya satu, yaitu Hinata. Setidaknya itulah yang dapat Sakura simpulkan mengenai kamar ini. Sakura dilanda amarah, kesal, dan kecewa pada Sasuke. Ia segera keluar dari kamar itu, kemudian menuju Sasuke yang masih belum sadar.

Sakura menyentuh bahu Sasuke, namun ia tidak juga sadar. Bodoh sekali, Sakura. Pria itu mabuk berat. Mana mungkin dia sadar dengan hanya disentuh bahu. Sakura tidak boleh kehilangan akal. Ia bisa menanyai Sasuke masalah ini. Ia akan menunggu esok hari.

28 Juni.

Kepala Sasuke begitu sakit ketika ia bangun di pagi hari. Sepertinya ini akibat dari alkohol semalam. Sambil mengerang, Sasuke memijat kepalanya. Setelah dirasa sudah mulai membaik, Sasuke keluar dari kamar. Agak terkejut, ia melihat Sakura sedang memasak di dapur. Ia segera duduk di kursi, menunggu Sakura menghidangkan sesuatu.

"Sup pengar," ujar Sakura pelan. Sakura sepertinya sedang badmood. Biasanya setelah lama tidak bertemu, mereka akan saling melepas rindu dengan memeluk. Sasuke segera menghabiskan sup itu. Setelah selesai ia menatap Sakura yang sedang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Tajam dan menusuk.

"Apakah Hinata kemari?" tanya Sakura akhirnya. Sasuke menggeleng. Hinata tidak kemari. Gadis itu menjauhinya dua tahun belakangan dan itu membuat Sasuke merasa kehilangan.

"Oh, jadi dia tidak pernah kemari, ya. Makanya kau membuat studio foto kecil-kecilan di apartemen ini dan meletakkan fotonya di sana agar ketika kau rindu, kau bisa langsung melihatnya, begitu?"

Pertanyaan sekaligus pernyataan Sakura barusan membuat Sasuke terkejut. Ia kemudian melihat ke arah kamar yang dia gunakan sebagai 'studio foto' yang dikatakan Sakura. Sasuke menyesali keputusannya mabuk semalam. Pasti ia membuka kamar itu tanpa sadar dan lupa menutupnya kembali.

"Kita putus," tandas Sakura akhirnya. Mutlak. Sakura berpikir Sasuke akan mengatakan tidak dan memohon atau apapun itu mengingat hubungan mereka yang sudah berlangsung sembilan tahun.

Namun Sasuke hanya menunduk dan tidak mengatakan apa pun. Sakura frustrasi. Semudah inikah hubungan mereka berakhir?

"Lantas kenapa kau menerima cintaku saat SMA dulu kalau kau memang mencintai Hinata?"

Too Many Seasons to RealizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang