Para Karakter

3.7K 353 33
                                    

Dramanya dimulai



Happy reading




Waktu istirahat kali ini Cilla, Stev, Yana dan Afa berada di kantin. Bukan karena apa-apa hanya saja Cilla hanya ingin melihat tampang dari kedua tokoh protagonis dan teman-temannya. Sebab hari ini merupakan hari pertama pertemuan mereka. Hari pertama pertemuan mereka pada hari kedua masuk sekolah. Penulis menulis secara jelas dan terperinci mengenai kedua tokoh utama itu sehingga aku bahkan sudah mengingatnya diluar otak.

Aku terkadang merasa aneh dengan sang penulis, bukannya antagonis juga merupanan peran penting? Peran yang setara dengan posisi protagonis. Tapi informasi mengenai antagonis sangat minim seakan sengaja di hilangkan. Padahal antagonislah yang menjadi titik mula terjadinya percintaan mereka berdua. Bayangkan saja kalau tidak ada antagonis, dijamin mereka tidak akan bersatu.

Karena itu aku yang saat ini menempati tubuh Cilla tidak akan mengikuti alur cerita. Kita lihat sampai mana sang penulis bisa ikut campur

Aku dan Yana duduk di bangku pojok kantin sembari menunggu Stev dan Afa yang memesan makanan. Aku memperhatikan sekeliling mencari orang yang sesuai dengan ciri-ciri seperti dalam novel. Belum juga kutemukan Stev dan Afa sudah datang dengan nampan penuh pesanan kami, mengambil makananku dan mengisi perutku yang sejak tadi sudah keroncongan sembari sesekali melirik kesana-sini mencari keberadaan protagonis.

Dapat kulihat gerombolan pria yang kira-kira terdiri dari 5 orang masuk kedalam kantin diiringi dengan suara teriakan para wanita. Itu pasti mereka

Semua orang terlihat antusias menyambut mereka, lebih tepatnya para wanita. Ayolah mereka bahkan bukan presiden atau idol kpop yang harus disambut secara meriah. Walau tak dapat dipungkiri tampang mereka yang luar biasa ditambah dengan postur tubuh yang waw sehingga dapat merusak mata, sayangnya biasa saja bagiku

Haruskan aku mengenalkan mereka satu-persatu? Baiklah

Mereka adalah geng Mazvil yang terdiri dari

Alexander Zender Chest
Ketua sekaligus pemeran protagonis pria. Memiliki sifat yang cuek, dingin, tapi akan berubah lembut pada Aca dan keluarganya. Dia juga sangat posesif. Pria ini juga yang sangat dicintai antagonis wanita

Revil Andy Vcroy
Berperan sebagai wakil komandan sifatnya berbanding terbalik dengan Xander. Memiliki sifat yang ramah, baik, tapi juga sangat menyeramkan kalau sedang marah

Chandra Walls
Informan yang sekaligus sebagai hakers. Dia sangat peduli pada Aca karena terus dibully oleh Cilla. Dia juga sangat benci pada Cilla

Jimmy Aroon Vond
Anggota dari Mazvil. Pria yang paling suka mengoceh dan juga seorang playboy

Haikal .K Redolf
Anggota dari Mazvil. Sifatnya 11 12 dengan Xander. Tidak ada yang datap menebaknya, dia sangat misterius.

Diantara mereka berlima Revil dan Xander sajalah yang paling ia kenal, kalau melalui ingatan Cilla. Sebab mereka berdua sudah berteman dari lama. Tapi sepertinya mereka semua sudah mengenaliku, karena Cilla suka menempel pada Xander sejak lama.

Mereka duduk pada tempat yang jauh dari tempat dudukku. Aku menunggu sebentar lagi, sebentar lagi, itu dia. Akhirnya si protagonis wanita datang Aca Sarasya Nozi, bagus sekali dia sepertinya sudah memiliki teman yang nantinya wanita berkacamata yang menjadi temannya itu akan jadi salah satu pendukungnya, tentu saja.

Mereka berdua duduk disalah satu meja yang berdekatan dengan pemeran pria dan gengnya sama seperti yang dijelaskan pada novel excapt for antagonis. Seharusnya aku berdempetan dengan pemeran pria tapi sekarang tidak, mari kita lihat apakah alurnya masih sama atau akan mengalami perubahan.

5 menit..

10 menit..

15 menit..

Tidak terjadi apa-apa disana, sudah kuduga mereka pasti gak ak..eh?

Tunggu apa itu!?

Waw si author sia*an itu benar-benar ikut campur. Lihat di sana, bahkan tanpa campur tanganku pun kejadian itu tetap terjadi.

Tunggu tunggu tunggu....

Bukankan itu bagus?! Pikirku sembari mengunyah bakso yang sedari tadi belum juga habis

"Bukankan itu artinya aku tidak akan mati?! Hahaha tidak dapat dipercaya itu artinya aku tidak perlu ikut campur urusan mereka kan? Tapi gimana dong aku jadi semakin tertarik karena keikut sertaan penulis dalam skenario" batinku  meronta kesenangan

Akan ku jelaskan pada kalian, di sebelah sana, di tempat duduk protagonis sedang terjadi perkelahian tidak, itu lebih ke arah pembulian. Disana seorang wanita sedang duduk dilantai dengan rambut yang basah dan pakaian yang sedikit acak-acakan, bahkan dari tempatku masih dapat terdengan suara tangis pilunya

"Dasar tol** GAK PUNYA MATA LO ANJ***. GAK LIAT BAJU GUE BASAH KARENA ULAH LO" bentak wanita yang sejak tadi duduk bersama geng Mazvil, lebih tepatnya bergelantung manja pada lengan Xander

"Dia mengambil peranku, good job" aku tersenyum simpul

"Hiks..hiks.. maa..aaf kak, aku gak sengaja hiks hiks" ucap wanita yang tersimpuh di lantai itu

"MAAF MAAF, LO PIKIR MAAF LO BISA BIKIN BAJU GUE KERING LAGI. JALAN EMANG PAKE KAKI, TAPI GUNAIN MATA LO JUGA BODOH" emosi wanita yang merupakan kakak kelas itu semakin tersulut

Lihat orang-orang munafik disana, tidak ada seorangpun yang mau menolong, mereka hanya memandang dengan pandangan iba tadi tidak beranjak sedikitpun dari tempat duduk mereka.

Aku tidak termasuk salah satunya, tidak ada sedikitpun rasa iba dariku untuknya, yang ada perasaan jijik

Panggil aku jahat jangan munafik oke readers ?!

"Ak.. aku akan gan..ti baju kakak hiks hiks" ucapnya terbata-bata dengan kepala yang semakin tertunduk

Wanita itu menyisir rambutnya kebelakang menggunakan tanganya. Ku tatap jeli name tagnya tertanda Monika

"Oow namanya Monika ya, boleh juga" ucapku membatin

"Yang pertama gue kasih tau ke lo, berhenti menangis seolah-olah gue penjahatnya disini. Lo yang gak bisa jalan sampe minuman busuk lo itu tumpah kearah gue, dan yang ke dua lo bilang mau ngeganti baju gue?" Ucap monika mengangkat dagu Aca menghadap kearahnya

"Ia ka hiks" ucap Aca dengan suara bergetar

Menghempaskan wajahnya dan mengebaskan tanganya yang memegang dagu Aca seolah menyentuh serangga menatap nama yang tertera pada bajunya

"Asal lo tau aja Aca yang cantik dan mempesona, harga baju gue ini lebih mahal dari pada harga diri lo" sarkas Monika

"BERISIK"

Bentakan seseorang membuat semua orang mengalihkan pandangan kearah pria yang sejak tadi hanya diam itu

Pandang pria itu tajam kearah Monika

Monika terdiam kaku menatap pria itu dia tidak dapat berkata apa-apa akhirnya memutuskan untuk pergi dari kantin

"Lo, kalau masih mau nangis mending pergi dari sini. Lo bikin gue gak bisa makan karena eneg sama tagisan lo" ucapnya bangkit dan pergi yang di ikuti teman-temannya

Aca yang dikatakan begitu langsung bangkit dan berlari keluar dari kantin di ikuti temannya yang baru muncul entah dari mana

Pria itu adalah Xander, tidak di sangka pria yang seharusnya menjadi penolong bagi Aca malah sekarang menatapnya sarkas dan berbicara tajam

"Hahahah sangat menarik, dengan begini saja sudah merusak alurnya secara keseluruhan, apa kau lihat penulis? Karena ulahmu sendiri alurnya berantakan. Semakin kau ikut campur semakin melenceng pula jalannya, kau sepertinya harus bekerja keras"

Terima kasih untuk penulis karena membuat moodku menjadi sangat baik















Bersambung....

Tandai kalau ada typo

Jangan lupa Vote and Komen Byee

Antagonis CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang