PROLOG

2.5K 156 71
                                    

Bertemu kembali, bersama kisah tentang cowok bermata elang, Atroska Galastares Agni.

Sebelum ikut sejajar dengan kisah pada bagian 2, sudah prosedurnya untuk tau bagian 1, jadi untuk yang belum membaca silahkan baca.

Untuk Atroska 2 adalah jawaban tentang banyak harap pada bagian pertama.

Tugas sebagai manusia bukan hanya menjalani dan menerima, namun juga harus bisa menjaga, menjaga hati sendiri dari banyak kemungkinan yang ternyata tidak nyata.

Atau bahkan hal buruk kemarin adalah ingatan yang tidak pernah tercipta sebelumnya.

INFO PENTING: UA 2 SUDAH SELESAI AKU TULIS, BAGI PARA PENCINTA UA MUNGKIN JUGA SUDAH TAU BAHWA KISAH INI PERNAH AKU UP DULU. SEMOGA BAB AKHIR DALAM CERITA INI BISA KALIAN PELUK DENGAN SENYUM!

Syarat untuk up next part:
-Follow
@tiktok laabsrd

-Ramaikan komen dari part 1-72 di UA 1, minimal secara keseluruhan 100 komen baru aku up bab 1 di UA 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ramaikan komen dari part 1-72 di UA 1, minimal secara keseluruhan 100 komen baru aku up bab 1 di UA 2.

Selamat membaca, senang bisa kembali menyapa, harapannya semoga suka, AAMIIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca, senang bisa kembali menyapa, harapannya semoga suka, AAMIIN.

**
PROLOG.

Senyum kecil terbit di bibir perempuan dengan jacket hitam yang ia kenakan. Lambaian tanganya mengarah pada sosok yang semakin berjalan mendekat kearahnya.

"Maaf, gue buat lo nunggu lama." ujarnya dengan ekspresi yang tentu saja ada rasa bersalah.

Nea menyilangkan dua tangannya di dada, "Dimaafkan tapi bersyarat."

"Syaratnya apa? " tanya Atroska, apapun, terserah, asal favoritnya senang.

"Terus Sama-sama." balas Nea sembari merapikan rambut cowok itu yang sedikit acak-acakan.

"Gue rasa, kita sama, selamanya, selama-lamanya." Atroska dengan senyum kemenangannya.

"Permintaan maaf diterima." balas Nea dengan senyum khasnya.

Atroska menganguk kecil, "Gue sayang sama lo."

"Terima kasih." balas Nea yang membuat Atroska terkekeh.

Atroska menggenggam tangan Nea kemudian membawa tangan itu untuk menuju dadanya, "Nea, untuk semua sedih kamarin, simpan sebagai peristiwa yang membawa lo kuat untuk gue, sampai sekarang."

Nea mengedarkan pandangannya, sengaja memutuskan eye contact antara keduanya. Mengingat tentang banyak makna dari kemarin yang Atroska suarakan membuat matanya memanas.

"Nea, bisa tolong lihat gue? " intruksi Atroska pelan yang mendapatkan gelengan dari Nea.

Atroska tersenyum kemudian membawa perempuan itu kedalam pelukanya, "Nggak ada yang boleh membuat air mata sedih lo jatuh. Termaksud diri gue sendiri."

"Kalau air mata sedih gue jatuh dan lo adalah penyebab utamanya, gimana?" tanya Nea dengan nada sesak.

Atroska tertegun, "Dengan penuh kesadaran, gue tidak akan membuat air mata sedih lo jatuh namun jika gue sedang tidak sadar maaf karna sudah mengecewakan telinga yang mendengar pernyataan gue tadi."

"Seengaknya yang harus lo ingat dengan jelas adalah gue tidak mau air mata sedih lo itu jatuh."

Obrolan ini membuat pikiran mereka mengudara begitu tinggi. Tentang selanjutnya yang akan jadi seperti apa. Tentang kemarin yang mungkin saja akan ikut atau bahkan dibiarkan hilang pada bagian terbelakang.

Karna sebenarnya yang menciptakan sedih dalam periode kehidupan adalah diri sendiri. Diri yang sibuk dan angkuh, seakan memiliki kuasa dalam angan yang diyakini untuk nyata.

"Gue beruntung kenal sama lo, Nasyra Eurleska Asheva. Terima kasih sudah buat gue senang."

Kesanya sederhana, ketika sudah sampai pada suatu titik untuk menetap, sialnya waktu adalah sementara yang memberi kesan sangat lama.

"Semua yang kita lalui adalah bagian terbaik untuk dikenang. Bersama dan sendirian."

**

Sampai jumpa dan jumpa lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai jumpa dan jumpa lagi

Bingung? Atau bagaimana brodi?

Menerka-nerka adalah kepandaian manusia.

Tolong vote, share, comen and follow

Siap untuk ikut sejalur?

Comen "NEXT OR UNTUK ATROSKA 2"

UNTUK ATROSKA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang