02-DITENGAH BANYAKNYA KEHILANGAN

1.2K 109 93
                                    

Hallo bung!

Follow dan vote dulu sebelum baca!

Senang sekali rasanya karna alhamdulillah sudah banyak yang tau si pemilik mata elang itu.

Bismillah, selamat membaca bagian kedua dari perjalanan UNTUK ATROSKA.

Terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih.

"Bagian dari manusia adalah egoisnya dan bagian dari masa adalah orangnya."
**

02-DITENGAH BANYAKNYA KEHILANGAN

Belanda, dengan langit yang mendung. Sosok cowok dengan tatapan sayunya hanya bisa tersenyum kecut melihat perempuan kesayangannya yang masih berjuang di dalam sana.

"Nea, bangun." ujarnya yang terdengar seperti lirihan, dia Aga, Angola Dilaga.

Banyak bahagia yang sudah Aga janjikan untuk Nea, banyak senyum yang sudah Aga susun cara menciptakannya, Namun perempuan itu masih tetap gigih untuk menutup mata.

Derap langkah yang semakin jelas masuk ke dalam telinga membuat Aga mengalihkan pandangnya.

"Aga, bagaimana perkembangannya? " tanya sosok itu.

"Sudah lebih baik dari seminggu pasca drop, Om." jelas Aga kepada sosok laki-laki dengan jas hitam yang melekat ditubuhnya.

Bian Jursia, Adik dari Deran Jursia Asheva. Om Bian tidak bisa seperti Aga yang selalu ada di sini. Sembilan belas hari Nea disini dan ini adalah kunjungan ke-4 Om Bian. Dari lubuk hatinya, ia ingin selalu ada disebelah keponakannya, namun Om Bian harus mengurus perusahaan miliknya dan juga milik keluarga Nea.

"Terima kasih atas waktunya Aga, Om tau kamu butuh istirahat, jika ingin kembali ke Indonesia jangan sungkan untuk mengatakannya."

Aga mengeleng, "Aga nggak akan kembali ke Indonesia kalau bukan sama Nea, Om." balas Aga. Seakan tubuhnya tidak membutuhkan istirahat. Seakan pendidikannya bukan hal yang penting.

"Kamu sudah terlalu direpotkan."

"Nea nggak pernah repotin Aga, Om. Nea itu mandiri."

Om Bian menganguk sebagai persetujuan dari ucapan Aga. Om Bian tau persahabatan keponakannya dengan Aga sudah sangat lama.

"Bagaimana keadaan mu? Sehat? "

Aga mengangguk, rasanya jika ditanya pada diri sendiri tubuhnya tidak baik-baik saja, wujud yang sering menjadi tempat Nea berkeluh itu mulai susut sekarang, "Aga sehat, Om."

"Aga, ada yang ingin Om tanyakan."

"Apa Om?"

Om Bian berdehem singkat, "Kamu menyukai Nea?"

UNTUK ATROSKA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang