Bagian dari manusia yang ingin abadi, senang dan lebih lama.
Kisah tentang senang yang belum selesai. Untuk Atroska dan Nea, perjalanan yang ternyata masih memiliki selanjutnya, tentang perempuan berjacket yang menanti pembenaran dari ungkapan yang...
Apa kabar pasukan ALLGRASR? Semoga baik selalu jadi milik kalian.
Follow dan vote dulu sebelum baca,wajib komen setiap paragraf!
Bismillah, selamat membaca bagian kedua dari perjalanan UNTUK ATROSKA.
Terima kasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SALAM ALLGRASR SALAM SATU JALAN
"Senang bersama kenangan yang tidak hilang lalu kembali terulang."
**
01-GEOGRAFIS YANG BERBEDA DARI BIASANYA
Sejak hari itu semua mulai berbeda, perlahan senyum mulai hilang dari wajah sekelompok manusia yang selalu setia untuk menanti waktu menawarkan jasa bersahabat lebih lama.
Suara detak jantung yang nyaring itu menghiasi ruangan yang sunyi ini. Tatapan redup dihadiahkan untuk sosok perempuan yang mereka sebut Ibu Negara.
Nasyra Eurleska Asheva.
Perempuan kuat, perempuan tangguh, perempuan baik hati dan perempuan yang sekarang sedang menyedihkan dimata semesta.
"Dua belas hari." suara itu memecahkan sunyi, Utra, Autra Alabumi, "--dan dia masih nggak mau natap kita."
"Dunia yang sedang lo rasakan dalam alam bawah sadar lo semenyenangkan apa sih Nea?" tanya Egon Ortler.
Utra menganguk, "Jangan lama-lama diamnya Nea."
"Belum waktunya, nanti kita kumpul lagi." balas cowok dengan hoodie hitam yang ia kenakan, Damapala Emilo, "Akhir-akhir ini Tuhan ngasih banyak kejutan yang harus kita terima dengan sabar."
Sudah sangat lama rasanya membawa rasa sesak itu setiap hari, "Semoga semua luka bisa berganti bahagia secepatnya."
Disetiap halaman akan selalu ada perbedaan rasa didalamnya. Setiap sedih selalu berdampingan dengan bahagia.
"Dia tetap cantik." puji Jeka terang-terangan. Jeka Kastria.
"Sepakat, tapi yang punya brutal, hati-hati Tra." kekeh Egon.
"Yang punya nggak ada disini." balas Utra ada warna berbeda dalam suaranya.
"Lo suka? " tanya Egon.
"Suka apa? "
"Nea? "
"Itu pertanyaan paling bodoh lo selama disini Gon." sentak Jeka.
