I Wanna be Your Slave (Seo Seongeun × Reader) ✓

𖠁 . # 01. Wanna Be Your Slave

Chapter 01
⸺⸻ 𖠁 ⸻⸺
I Wanna Be Your Slave
⸻ 𖠁 ⸻⸺ 𖠁 ⸻⸺ 𖠁 ⸻

"Terimakasih sudah berbelanja, datang lagi ya!"

Tring—

Suara helaan napas lembut terdengar dari seorang wanita usai pintu minimarket tertutup. Ia mendudukkan dirinya di atas kursi. Bulir-bulir keringat menuruni wajah ayunya perlahan-lahan. Helaan napas pelan kembali terdengar, ia mengecek jam di arlojinya.

Sekitar tiga menit lagi pergantian shift, tetapi tumben sekali Hyungseok belum datang. Kemana bocah yang bahkan datang selalu diatas 15 menit sebelum pergantian shift itu sekarang?

"Hah ...."

Dua menit telah berlalu, sekarang tinggal semenit lagi menuju jam pergantian shift. Sang wanita mulai menggigit kuku jarinya yang sedikit panjang dengan resah. Tak berhenti-hentinya ia melirik ke pintu dan arlojinya secara bergantian. Ia gelisah akan suatu hal.

Tring—

"Ah, akhirnya kau datang! Selamat datang Hyu ... eh?"

"Halo!"

Bukan sosok Hyungseok yang datang, melainkan orang lain. Sosok pemuda dengan paras yang tampan dan tubuh yang tinggi.

"Oh ya ampun, aku nggak menyangka akan ditungguin cewek cantik. Sudah aku duga kau pasti akan jatuh cinta juga padaku." Pemuda tersebut tersenyum kecil, berjalan mendekati lokasi sang kasir berada.

Sedangkan (Name) sendiri terdiam dan langsung terduduk kembali dengan lemas, wajahnya mulai memucat. Ia melirik arlojinya dengan kaku, lantas meneguk liurnya sendiri. Nasib sial mendatanginya.

"Hei, makanya jadi cewek jangan sombong-sombong." Pemuda tersebut bersidekap dada dengan senyuman miringnya. "Kepincut juga kamu."

"Maaf, tolong jaga jarak anda."

"Astaga (Name), masih aja sombong ya." Sang pemuda memegang ujung rambut sang wanita yang panjang lantas mengedipkan sebelah matanya. "Makanya jangan sok jual mahal dong!"

Plak!

"Jaga tingkah laku anda, saya tidak segan-segan untuk melapor bila anda melakukan hal yang tidak pantas kepada saya." (Name) menepis kasar tangan kotor yang berani-beraninya menyentuh rambutnya. "Dan saya memang mahal, anda tidak akan bisa membeli saya walaupun sudah mendapatkan uang hasil menjual organ dalam tubuh anda sendiri."

"Hah! Cewek sepertimu ini pasti selalu begini! Kau mau uang berapa? Ayahku punya harta segunung, melebihi organ dalamku dan organ dalammu!"

"Maaf ... tapi, ayah? PFFFT!" Sang wanita spontan tertawa lepas sampai sebulir air mata mencuat dari ekor matanya, ketakutannya sirna dalam sekejap. "HAHAHA! Maaf banget ya! Orang seperti anda ini pasti juga selalu begini! Menjijikkan banget!"

(Name) melirik pemuda di depannya yang tampak terdiam. Dasar anak muda bau kencur, mau melawannya yang sudah hidup selama 20 tahun lebih? Yang jelas sudah lebih banyak pengalaman? Haha! Dia salah pilih lawan!

Sang pemuda di depannya tampak mengepalkan tangannya, tubuhnya bergetar. Demi Tuhan, (Name) ingin tertawa lagi! Biasanya, orang sepertinya akan pergi dengan rasa malu yang meletup-letup. Darimana (Name) tahu?

Jelas dari pengalaman dong!

"Hei!"

"Apa lagi? Kau mau lapor ke pak manager? Aku juga bisa lapor loh."

Sang wanita kembali melirik pemuda asing yang memanggilnya. Ah ... entah kenapa perasaannya jadi tidak enak.

"Lapor? Persetan dengan laporan!"