Peck and Kiss

1.3K 111 56
                                    

Mobil itu begitu sepi karena tidak ada suara apapun yang melingkupi. Kecuali deru mobil dan suara klakson diluar mobil itu sendiri. Seokjin memainkan kuku-kuku jarinya, tak berani melirik ke samping untuk mencari tahu kenapa Jungkook sedari tadi menutup bibirnya rapat dengan alis yang bertaut seolah sedang kesal sekali. Seokjin duduk dengan gelisah karena merasa kunjungannya di rumah sakit untuk saudara laki-lakinya adalah sesuatu yang berlebihan untuknya. Namun, ia yakin sekali bahwa tidak pernah meminta hal itu. Serta Jungkook sendiri yang mengemudikan mobilnya ke rumah sakit tempat dimana Taehyung dirawat beberapa jam yang telah berlalu. Membuat kepalanya semakin berat karena harus berpikir untuk menerka apa yang sedang terjadi terhadapnya.

Mobil itu berhenti di depan rumah besar yang beberapa hari ini tidak ia lihat sama sekali. Sebelum bibirnya sempat mengeluarkan suara untuk menanyakan alasan kenapa Jungkook terlihat begitu marah dan ingin meminta maaf jika memang berlebihan untuk mengunjungi saudara laki-lakinya. Jungkook mematikan mesin mobilnya dan turun dengan cepat. Tanpa menoleh dan mengucapkan apapun padanya. Membanting pintu mobil dengan begitu keras hingga ia berjengkit kaget karena suara itu. Dilihatnya dari kursi penumpang, Jungkook hanya menyerahkan kunci mobilnya pada Ma Dong Seok yang sudah bersiaga berdiri didepan pintu seperti biasanya. Ma Dong Seok berjalan mendekati mobil setelah menerima kunci mobil di kedua tangannya.

Tok.

Tok.

Tok.

Seokjin mendorong pintu mobil disampingnya. Turun sambil menunduk kepada Ma Dong Seok yang dibalas dengan senyuman sopan. "Apa terjadi sesuatu di perjalanan pulang?"

Seokjin menggigit bibir bawahnya dengan resah. Kedua bola matanya bergerak tidak tenang dan kedua tangannya dibawah perut saling bertaut dan memainkan kuku-kukunya, "A-aku tidak begitu mengerti. Tetapi, kita sempat mengunjungi saudara laki-laki ku di rumah sakit."

Ma Dong Seok menggaruk pelipisnya pelan, "Aku tahu hal itu. Apa tidak ada hal lainnya yang terjadi?"

Seokjin memalingkan wajahnya. Memikirkan kejadian-kejadian setelah dirinya keluar dari rumah sakit hari ini. Menurutnya tidak ada yang janggal karena Jungkook sendiri yang mengantarnya untuk mengunjungi Taehyung. Bahkan tanpa bertanya kepadanya terlebih dahulu, langsung membelokkan setir mobilnya menuju rumah sakit Taehyung dirawat. Tidak ada hal yang aneh menurutnya. Atau karena Jungkook yang harus menunggu sedikit lebih lama karena dia berkunjung di rumah sakit? Tetapi seingatnya ia hanya menghabiskan waktu kurang dari 30 menit.

Ia menghela napas panjang dan meminta ijin untuk masuk ke dalam rumah pada Ma Dong Seok.

Apa waktu 30 menit terlalu lama untuknya ya?







Seokjin masih berdiri di tengah ruangan. Menghadap sebuah pintu yang tertutup rapat di lantai satu. Pintu yang ia ketahui disana ada seseorang selepas turun dari mobil yang sama dengannya. Ia menggigit bibir bawahnya, ingin melangkah lebih dekat pada pintu itu. Namun, ia benar-benar takut jika mendapat bentakan atau lebih parahnya pukulan pada tubuhnya yang belum kembali normal sepenuhnya. Beberapa kali ia merasakan kedua lututnya yang tiba-tiba terasa lemas dan kepalanya yang berputar meskipun perban yang mengitari kepalanya telah dilepas sebelum pulang.

Seokjin menghela napas berat. Ia meyakinkan dirinya bahwa harus meminta maaf karena telah membuat Jungkook menunggu lama karena dirinya. Setelah kakinya beranjak tepat saat itulah terdengar bunyi ketukan di pintu utama. Baru kali ini ia mendengar pintu itu diketuk. Biasanya orang-orang Jungkook hanya akan membuka dan keluar masuk sebebas yang mereka inginkan. Membuat langkah kakinya berbelok dan berjalan mendekati pintu masuk.

CEKLEK.

Dilihatnya seorang pria yang bertubuh lebih rendah darinya. Tersenyum dan mengangkat tangannya ke udara. "Ha-hai?" sapa pria itu dengan kikuk karena mendapatkan tatapan kurang nyaman dari Seokjin.

A WRONG STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang