Bagian 3

29 0 0
                                    

Hari itu juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu juga. Detik itu juga. Setelah prosesi akad nikah, Twinkle langsung di terbangkan ke korea bersama Langit.

Tak di sangka. Dalam sehari hidupnya sudah berubah. Tanpa aba, tanpa siaga, tanpa cinta. Semua terjadi dalam sekejap. Drama pernikahannya di atur dengan sempurna oleh para tetuanya.

******

Ini kali pertamanya Twinkle berada di suatu tempat yang jauh tanpa sang Ayah. Rasanya canggung sekali baginya menghadapi situasi yang ada. Berdua saja dengan Langit, membuatnya tidak bisa berkutik.

Tak ada sepatah katapun yang ia ucapkan selama perjalanan. Hanya kebisuan dan keheningan. Ia bingung harus bagaimana menentukan sikapnya terhadap Langit. Sesekali iya hanya bicara sekedar menjawab apa yang di tanyakan oleh Langit.

"𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒂𝒖 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒎𝒊𝒏𝒖𝒎 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖?"

Gadis itu hanya menggeleng kepala. Tapi sepertinya Langit tidak menyerah gitu aja untuk menarik perhatiannya.

"𝑻𝒘𝒊𝒏𝒌𝒍𝒆.!!"

"𝑴𝒂𝒂𝒇!! 𝑨𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒖𝒓 𝒔𝒂𝒋𝒂. 𝑩𝒂𝒏𝒈𝒖𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊"

Tidak ada gairah bagi Twinkle untuk mengobrol dengan Pria itu. Dia mencoba mengalihkan diri untuk berpura-pura terpejam. Sungguh! Ini perjalanan terberatnya. Bukan sebab di mana ia pergi dan akan mendarat jauh dari negaranya. Tapi karena perjalanan hidupnya yang kini sampai di titik prahara rumah tangga.

******

20 tahun. Inilah usia yang sama sekali tak di perhitungkan Twinkle akan menikah di usia itu. Menyakitkan sekali di desak keadaan untuk melangkah lebih cepat daripada yang di rencanakan.

Entah sudah berapa jam ia berada di pesawat itu. Rasanya waktu berputar melambat lama sekali. Tak terasa gadis itu benar-benar tertidur pulas. Entah sejak kapan kepalanya menyender pada bahu kokoh milik Langit. Saat ia terbangun tiba-tiba tubuhnya sudah menempel begitu dekat dengan suaminya.

"𝑨𝒔𝒕𝒂𝒈𝒂!! 𝑨𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏?" Gumamnya.

Twinkle terkejut saat membuka matanya, tiba-tiba kepalanya sudah menyender di dada bidang Langit. Perlahan ia mendongakkan kepalanya. Terlihat si Langit tertidur pulas. Malu sekali rasanya jika Langit melihatnya seperti ini.

Hatinya berdegup kencang saat ia menemukan siluet wajah polos Langit saat tertidur. Putih bersih kulitnya dan di tumbuhi bulu-bulu tipis di area kumis dan bewoknya. Sejenak ia terhipnotis dengan aura ketampanan Langit saat tertidur.

"𝑩𝒂𝒏𝒈𝒖𝒏 𝑻𝒘𝒊𝒏𝒌𝒍𝒆.!! 𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒃𝒂𝒑𝒆𝒓 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒈𝒊𝒏𝒊. 𝑰𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒎𝒊𝒔𝒊𝒎𝒖. 𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒑𝒓𝒊𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒖𝒏𝒅𝒖𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌𝒍𝒖𝒌 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒎𝒖. 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒃𝒂𝒔𝒂𝒏𝒎𝒖!!!" Gadis itu menyemangati dirinya sendiri. Menyadarkan dirinya agar tidak bertindak lebih jauh.

𝕄𝔸ℝℝ𝕀𝔸𝔾𝔼 ℤ𝕆ℕ𝔼 | 웨딩존Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang