Bagian 2

13 0 0
                                    

Altar pernikahan sudah di siapkan dengan sempurna. Akan tetapi suasana masih terlihat sepi di bawah sana. Jam 18. 30, bakda maghrib ini semua akan menjadi saksi di mana ia akan menjadi isteri dari sosok pria bernama Langit Angkasa. Pria yang masih teka-teki sosoknya. Pria yang hanya ia tahu namanya tanpa tahu wajahnya. Pria yang kini umurnya terpaut 10 tahun lebih tua darinya.

Twinkle menghadap cermin riasnya dengan penuh kegusaran, ketakutan dan kekecewaan. Semua menjadi satu menekan batinnya. Hingga gadis itu tak kuasa terus mengalirkan butiran air mata di pipinya. Sampai-sampai sang MUA kualahan merias wajahnya.

Kebaya putih dengan paesan manik cream

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebaya putih dengan paesan manik cream. Membuat gadis itu terlihat cantik dalam kesederhanaan. Polos namun elegan.

Twinkle Starla. Sang bintang gemerlap itu, kini sedang meredup binarnya karena mendung. Gadis energic itu, sekejab berubah menjadi sosok yang pendiam. Sebab, tiba-tiba 90° hidupnya telah berubah drastis. Dia terjebak oleh nasib yang harus membawanya menjadi isteri seseorang yang sama sekali tak ia kenal.

Langit Angkasa. Sosok yang menjadi pusat pikirannya.  Pria pilihan sang Ayah yang di kata sang Oma, Dia adalah pria yang tampan rupawan, mapan dan berwawasan.

"𝑼𝒅𝒂𝒉𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 ... 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒏𝒈𝒊𝒔 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔. 𝑶𝒎𝒂 𝒋𝒂𝒎𝒊𝒏, 𝒔𝒊 𝑳𝒂𝒏𝒈𝒊𝒕 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒄𝒐𝒄𝒐𝒌 𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒔𝒖𝒂𝒎𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒖." Kata Oma kembali merayunya

"(𝑩𝒐𝒅𝒐 𝒂𝒎𝒂𝒕!! 𝑰𝒏𝒊 𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒂𝒌𝒔𝒂𝒂𝒏. 𝑴𝒂𝒖 𝒅𝒊𝒂 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒂𝒑𝒂 ...𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒖𝒉 𝒈𝒂𝒌 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒊𝒂)" Gumam Twinkle menahan sumpah serapahnya pada si Oma yang sedari tadi cerewet mempresentasikan sosok si Langit Angkasa.

("𝑳𝒂𝒏𝒈𝒊𝒕 𝑨𝒏𝒈𝒌𝒂𝒔𝒂, 𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒋𝒂 𝒂𝒏𝒆𝒉. 𝑮𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂? 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏-𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒂𝒏𝒆𝒉 𝒌𝒆𝒈 𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏𝒚𝒂. 𝑨𝒕𝒂𝒖 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒖𝒉 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒐𝒏𝒈𝒐𝒏𝒈. 𝑻𝒂𝒑𝒊 ...𝒌𝒂𝒍𝒐 𝒅𝒊 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓-𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝑵𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒕𝒂𝒖 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒏𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒏𝒂𝒎𝒂𝒌𝒖.)" Twinkle mulai menerka-nerka sendiri. Walau batinnya bilang gak peduli siapa si Langit. Tapi tetap saja ada rasa penasaran dalam dirinya.

"Tok tok!"

Ketukan pintu itu cukup mengagetkan Twinkle. Gadis itu membulatkan matanya menatap sosok di ambang pintu itu. Daddy-nya yang lemah itu duduk di kursi roda dan di dorong oleh Bi yeyen. Matanya sayu saat tertuju pada bingkai foto almarhumah mamanya yang di peluk sang Ayah. Mamanya yang tidak pernah ia temui sosoknya. Ny. Mira Oberoi

𝕄𝔸ℝℝ𝕀𝔸𝔾𝔼 ℤ𝕆ℕ𝔼 | 웨딩존Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang