Bertemu dengan_mu adalah kebahagian tersendiri untukku:)Selamat membaca
Suara lantunan ayat suci al'Qur'an terdengar sangat merdu. sungguh siapapun yang mendengarnya pasti sangat kagum
"Masya Allah"
Gadis itu Begitu sangat penasaran dengan sang pemilik suara. Lalu dengan langkah kakinya, kini ia Menunju arah suara.
Masjid Jami Al_Hidayah namanya. Masjid besar dengan warna hijau emas, sangat cantik dan megah. Sungguh sangat indah.
"Masya allah" lagi lagi gadis dengan baju gamis panjang itu terpana oleh sekitar masjid ini.
Gadis tersebut tersenyum, kala melihat banyak nya seorang santri yang masih di bawah umur.
"Assalamualikum" ucapnya.
"Waalaikumssalam" jawab anak anak tersebut.
"Wah massya allah, Adek adek lagi ngaji ya?" Tanyanya.
Anak anak itu mengangguk. "Iya kakak cantik, kami sedang belajar mengaji"
Gadis itu tersenyum, "kalo boleh tau, siapa ya guru kalian?" Tanyanya.
"Disana" tunjuk salah satu anak itu.
"Disana?" Ulang Gadis itu.
"Iya kak"
"Baiklah, kalo begitu apa boleh kakak ijin masuk"
Anak tersebut tersenyum, "Silahkan kak, lagi pula di dalam banyak santri yang sudah seumuran kakak" ucapnya.
Gadis tersebut tersenyum, "terimakasih, kalo begitu kakak masuk dulu, Assalamualikum" pamitnya.
"Waalaikumssalam"
.........
Suara itu, sungguh semakin terdengar di indra pendengarannya.
Langkah kaki gadis ini semakin cepat, ia ingin segera melihat siapakah dia.
"Assalamualaikum"
Lelaki itu menengok ke arah suara, Sungguh siapapun yang melihat lelaki ini Akan begitu terpesona.
Lelaki dengan peci warna putih dan koko putih serta sarung yang melipat di tubuhnya sangat Menawan.
Ah tidak kenapa jadi seperti ini.
Gadis itu kembali menundukkan kepalanya malu.
"Waalaikumssalam" jawab lelaki itu.
"Dengan siapa?" Tanya lelaki itu.
"Ah iya, perkenalkan Saya Nur Aisyah, Insya allah saya santri baru disini"
Lelaki tersebut tersenyum. "Alhamdullilah, Semoga Betah" ucapnya.
Aisyah tersenyum dan mengangguk, Canggung sekali rasanya. "em, kalo boleh tau pemilik Pesantren ini siapa ya" tanya Aisyah polos.
Lelaki tersebut tersenyum, meski tak melihat ke arah Aisyah. "Pemilik pesantren ini Adalah Kiyai Hamzah.
Sebetulnya aisyah sudah tau, tapi ini hanya bentuk basa basi saja.
Aisyah mengangguk, "Zira" panggil lelaki itu.
Wanita dengan baju khimar dan cadar yang menutupi wajahnya mendekat. "Iya kenapa?" Tanya Wanita yang di panggil zira itu.
"Tolong kamu antarkan dia ke kamarnya, mulai sekarang insya allah dia akan belajar di sini" Titahnya
Zira mengangguk, "Mari neng" ajaknya. Aisyah mengangguk. Kemudian ia pamit kepada lelaki itu, dan pergi mengikuti kemana zira membawanya.
.......
Sepanjang perjalanan menuju Kamar santriwati, Aisyah merasa sangat canggung.
"Ah iya, saya belum tau nama kamu siapa" Ucap Zira.
Aisyah tersenyum. "Nama saya Nur Aisyah, Panggil aja Ais, Nur, Sya juga boleh, gimana enaknya aja hehe"
Zira tersenyum, meski terhalang oleh cadarnya, Sudah dipastikan jika wanita ini begitu cantik.
"Emmm, kalo gitu, aku akan panggil kamu Aisyah aja ya"
Aisyah tersenyum. "iya kak, kalo bole tau nama kakak siapa ya?"
"Nama aku, Zira Az_Zahra. Panggil aja zira"
"Nama kakak cantik, sama kayak orangnya hehe"
Zira tertawa pelan. "Bisa aja kamu ini, kamu juga cantik kok"
"Ah kakak, pasti cantik lah, namanya juga perempuan" ucap aisyah.
Lalu sepanjang perjalanan mereka mulai mengakrabkan diri.
Hingga tawa kecil sering terdengar, di indera pendengaran santriwati lainnya.
••••••••
Terimakasih sudah membaca
Sebelum baca cerita ini, Jangan lupa baca Al-Qur'an dulu ya temen temen.
Selamat menjalankan ibadah puasa
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR SANG ARSY
Ficção AdolescenteKetika kamu memilik takdir yang tepat sungguh itu adalah sebuah nikmat, Namun apalah jadinya jika takdir yang kamu dapatkan tidak sesuai dengan harapan. Cerita Ini Hanyalah Sebuah kisah tentang Seseorang yang berusaha mendapatkan cinta dari sang kek...