Prolog

5 0 0
                                    


Ketika kamu mengangumi seseorang dengan kemampuannya, Sungguh kamu begitu ingin menyaksikannya.

Suara lantunan ayat suci al'Qur'an terdengar sangat merdu. sungguh siapapun yang mendengarnya pasti sangat kagum

"Masya Allah"

Gadis itu Begitu sangat penasaran dengan sang pemilik suara. Lalu dengan langkah kakinya, kini ia Menunju arah suara.

Suara itu, sungguh semakin terdengar di indra pendengarannya.

Langkah kaki gadis ini semakin cepat, ia ingin segera melihat siapakah dia.

"Assalamualaikum"

Lelaki itu menengok ke arah suara, Sungguh siapapun yang melihat lelaki ini Akan begitu terpesona.

Lelaki dengan peci warna putih dan koko putih serta sarung yang melipat di tubuhnya sangat Menawan.

Ah tidak kenapa jadi seperti ini.

Gadis itu kembali menundukkan kepalanya malu.

"Waalaikumssalam" jawab lelaki itu.

"Dengan siapa?" Tanya lelaki itu.

"Ah iya, perkenalkan Saya Nur Aisyah, Insya allah saya santri baru disini"

Lelaki tersebut tersenyum. "Alhamdullilah, Semoga Betah" ucapnya.

•••••••••••

"Maaf" Suara itu, Sungguh membuat Hati Zira begitu sakit.

"Maaf kan saya zira" Ucapnya penuh sesal.

Zira tidak menoleh sedikitpun, Mata nya memerah, ia menahan supaya cairan bening itu tidak keluar.

"Saya tau saya Tidak bisa menepati janji saya Zira, Dan maafkan saya karena saya tidak berani Mengatakan kepada Abi Bahwa Saya Mencintai kamu"

Zira tersenyum. Pedih sekali mendengarnya. "Tidak Apa Gus, Saya mengerti, Dan Saya juga sangat tau diri" Ucap Zira tanpa menoleh.

Gus Al menggeleng. "Jangan Bicara seperti itu zira, saya tidak suka" Bantah Gus Al.

"Saya permisi" pamit Zira yang sudah tak tahan dengan keberadaan Gus Al.

"Zira saya tidak mencintainya, saya hanya mencintaimu" lirih Gus Al.

"Astagfirullah. Seharusnya kamu tidak bicara seperti itu Gus Al, Sungguh Saya benar benar kecewa kepadamu, Jangan Sakiti dia, Seperti kamu menyakiti perasaanku" Ungkap Zira, kemudian ia pergi begitu saja.

••••••••

Ketika kamu memilik takdir yang tepat sungguh itu adalah sebuah nikmat, Namun apalah jadinya jika takdir yang kamu dapatkan tidak sesuai dengan harapan.

"Bagaimana mungkin Aisyah Mempunyai Suami yang tidak mencintai aisyah Sedikitpun Hiks hiks"

"Sekarang Aisyah harus bagaimana?, Apakah Gus Mau menceraikan aisyah hiks hiks"

Gus Al menggelengkan kepalanya kuat. "Tidak, Saya Tidak Akan menceraikan kamu Aisyah, Jangan Bicara Seperti itu" Tolak Al.

"Lalu sekarang bagaimana Gus Hiks Hiks"

"Bantu Saya"

✓••••••••••••••••••••••••••••••••••✓

|| TAKDIR SANG ARSY ||

HAPPY READING

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKDIR SANG ARSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang