Dua bocah kecil tengah tertawa dibawah deras hujan.Mereka saling meneriakan candaanya dibawah deras nya tangisan sang awan.
"Asraal,kamu senang bisa main hujan sama Anaaya!"teriak gadis kecil yang memanggil dirinya Anaya tersebut.
"Hmmm,Asrar senang banget!"angguk bocah satu nya.
Mereka asik dengan dunianya.Namun,orang tua dari salah satu bocah tersebut datang yang membuat tawa bocah tersebut terhenti.
"Anala!"teriak mama Anala.
"Cepat pulang!"suruh nya
Anala hanya menatap ibu nya tersebut tanpa berkata-kata,lalu ia melirik Asrar.Asrar yang dilirik hanya menatap sedih karena ia Anala pasti dimarahi ibunya.
"Anaya ndak mau!"tolak Anala.
"Ohhh ngelawan ya,udah mama bilang kamu jangan main sama bocah itu.Kamu jadi ngelawan sama mama gara-gara main sama bocah itu!"Bentak Bu Ina,mama Anala.
Asrar yang mendengar itu rasa nya ingin menangis,namun ia tahan karena tidak ingin terlihat cengeng.
"Sudahlah pulang aja,lain kali Anala main lagi sama Asrar ya.Nanti mama Anala marah lohh. . . memang nya mau dimarahin mama?"bujuk Asrar.
Anala menggelengkan kepala nya"tapi nanti Asrall gimana?"tanya Anala.
"Ngak papa nanti Asrar juga pulang kok,"senyum Asrar.
"Benelan?"selidik Anala.
"Huum,"
"Ywdah,Anayaa puyaang:("
Anala melihat dari kejauhan ibu nya sudah nampak marah besar,Anala berjalan meninggalkan Asrar yang masih berada dibawah guyuran Hujan.
"Dadahhh Anala cantik!"teriak Asrar dari kejauhan.
"Dadahhh juga Asraall manis!"Balasnya.
'Hah?kok manis?'batin Asrar.
Asrar pun berjalan kearah yang berlawanan dengan Anala.
<◇>
"SUDAH MAMAH BILANG,KAMU TIDAK BOLEH MAIN DENGAN BOCAH ITU!"bentak Bu Ina.
"hikdd. . . hikddds,tapi kenapa mama?anaya kan cuman ingin main dengan Asrall,"isak si gadis kecil.
"Pokoknya mama tidak mau tau,kamu tidak boleh main dengan anak itu.Dia bawa pengaruh buruk untuk kamu Anala."ucap Bu Ina sambil berkacak pinggang.
"Mama jahatt,mama tidak bisa mengelti Anayaa!"nada bicara Anala mulai meninggi.
Kenapa?padahal Anala hanya ingin bermain dengan Asrar.Apa salah nya kenapa orang-orang melarangnya?Memang ada apa dengan Asrar.
"Anala nurut ya sama mama,ini demi kebaikan kamu sayang,"Bu Ina mulai melebutkan nada bicara nya.
Anala hanya menatap mama nya,ia melihat kesedihan dimata mama nya.Anala pergi begitu saja meninggalkan mama nya,Anala bahkan sudah melupakan sopan santun terhadap ibu nya sendiri.
Anala masuk kedalam kamar nya dan mandi lalu memaikan piyama nya,dan tidur agar merasa lebih baik.
ceklek
Ibu Anala memasuki kamar.Bu Ina tersenyum melihat anak nya sudah tertidur dengan damai,ia mengusap rambut sang anak.
'Anala,maafkan mama nak.Mama hanya tidak ingin kamu sakit hati.banyak masa lalu yang menyakitkan tentang hubungan keluarga kita dan Asrar nak.Asrar itu sudah dewasa karena keadaan dan dia bisa mengerti dengan semua yang terjadi,tapi mama tidak yakin dengan kamu nak,mama tidak yakin kamu akan menerima semua masa lalu itu.Saat ini kamu masih kecil mama belum bisa cerita apa-apa nak.Maaf kan mama nak"batin bu Ina.
Perlahan air mata Bu ina berjatuhan,ini terlalu menyakitkan.Ia tak bisa membayangkan jika anak nya tau tentang masa lalu sang suami.
eyyyoyy Fiksi kombek dengan cerita baru,walau yg itu blm selese tapi ngak papa.
Baca ini semoga suka mon maaf jikalau ini jlg,tapi dicerita ini kita bakal maen tebak-tebakan hihi...
tbc. . . . .
*nunggu votmen^^
KAMU SEDANG MEMBACA
TEDUH[on going][berhenti sementara]
Ficção AdolescenteJadi dicerita aku bakal angkat tentang LGBT.Nah kan aku sebagai fujoshi cuman mau memberikan tanggapan tentang LGBT dicerita ini,mungkin untuk awal dari cerita ini bakal menjijikan buat beberapa orang,tapi aku juga mau selipin beberapa pesan moral d...