00.01(ada apa dengan Anala?)

8 2 0
                                    

Mentari terlihat malu-malu untuk menampak dirinya.Seorang pemuda yang tengah tidur merasa terusik karena cahaya mentari yang menembus sela gordeng.

Pemuda tersebut mengerjapkan matanya perlahan,ia melirik jam di nakas yang menunjukkan pukul enam pagi.

'Jam 6'batin nya.

Pemuda tersebut kemudian mengambil handuk yang tergantung dibelakang pintu kamar,seperti yang kalian ketahui pemuda tersebut akan mandi sebelum berangkat sekolah.

Lima belas menit kemudian pemuda tersebut keluarga dari kamar mandi dan mengambil seragam sekolah yang bernam tag-kan 'Asrar Dentana Bumantara'.

Ya pemuda tersebut adalah Asrar.Kini ia sudah siap untuk berangkat sekolah,Asrar sekarang sudah duduk dibangku kelas 3 SMP.

Asrar mengambil selembar roti yang tersedia dimeja makan dan lekas memakai sepatu agar tidak terlambat.

<◇>

Sampai didepan gerbang sekolah ia bergegas masuk.Ia menaiki tangga,kebetulan kelas Asrar adalah kelas 9B yang berada dilantai tiga.

"Pagi Sara,"Sapa teman sebangku sekaligus teman dekat Asrar,Shino.

Asrar hanya mendelik,ia sudah maklum dengan panggilan yang Shino berikan.Shino bilang nama Asrar terlalu manly untuk dia yang berwajah manis.

"Sara~~"panggil Shino dengan nada yang manja.

"Apa?ish."balas Asrar ketus.

"Minta contekkan dong,gw lupa ngerjain hehe,"cengirnya.

"Lupa atau males?"sinis Asrar.

"Keduanya nwehehe,"

Sudah Asrar duga.Temannya yang satu ini memang pemalas,namun meski begitu Asrar tetap memberikan contekkan kepada Shino.

Shino yang diberikan contekkan tentu saja senang,ia tidak akan kena hukum pak Wirawan.

Dan akhirnya bel masuk pun berbunyi, menghentikkan aktivitas berbicara Asrar dan Shino.

<◇>

"AHK !,akhirnya pelajaran Bu Erna beres juga."Shino menguap lebar-lebar.

Tanpa banyak basa-basi Shino menarik lengan Asrar untuk kekantin.Shino berlarian dikoridor sambil menarik lengan Asrar,yang ditarik hanya pasrah saja.

Sampai dikantin Shino buru-buru menarik Asrar untuk duduk dibangku paling pojok.

"Mau makan apa?gw pesenin,"tanya Shino.

"Kayak biasa aja,minumnya mah chocolatos green tea yang dingin"request Asrar.

"Okeh tunggu,"Shino pergi untuk memesan makanannya dan Asrar.

Sambil menunggu Shino kembali Asrar memainkan ponselnya.Saat tengah asik memainkan ponselnya tiba-tiba-

'bukkk'

-seseorang menepuk bahu Asrar.

"Ehh lagi maen hape nih anak,"celetuk pemuda yang tadi menepuk bahu Asrar.

Asrar memutar bola matanya malas.Ia sudah menduga pasti pemuda ini akan mengahampiri nya untuk bertanya tentang Shino.

"Mending lhu pergi sebelum Shino balik kesini,"usir Asrar.

"Ahk lhu mah,ngak azekk ahk."kecewa pemuda tersebut.

"Bodo amat,udah lhu mending pergi aja Harsa Nabastala Chandra alias Basta."

Basta hanya menatap sedih kearah Asrar.

"Tuh Shino udah datang.Sekarang lhu pergi ya Basta."bujuk Asrar.

Basta yang melihat kedatangan Shino pun menjadi berkeringat,ia mengingat bagaimana Shino pernah menghajar nya karena dia terus memaksa Asrar untuk berbicara tentang Shino.

Karena Shino semakin mendekat akhirnya Basta mengalah dan meninggalkan tempat duduk Asrar.

"Habis ngapain lhu sama ntu anak??"

"Ngak apa-apa kok,"

Shino mengangguk.Mereka menyantap hidangan yang Shino bawa tadi,Shino mengobrol dengan Asrar hingga mereka selesai makan dan bel masuk pun berbunyi.

<◇>

Asrar sampai didepan rumahnya,ia membuka gerbang rumahnya yang tak terkunci.Jika tidak terkunci berarti dirumah ada orang,pikir Asrar.

"Asrar pulang,"Asrar menaruh sepatu di tempat nya,ia melihat Bi Mira tengah membersihkan ruang tamu.

"Bi,Daddy belum pulang ya?"tanya Asrar dengan perasaan kecewa.

"Belum den,kayaknya bapak akan lembur lagi."jawab Bi Mira.

"Oh gitu ya Bi,"Bi Mira hanya mengangguk.

"Yaudah kalo gitu Asrar kekamar dulu ya Bi,Asrar capek."pamit Asrar.

"Iya,aden istirahat dulu aja."

Asrar hanya menanggapi nya dengan anggukan.Ia menaiki tangga dan masuk ke kamar.

Asrar menyalakan shower,air mulai berjatuhan dari Shower.Asrar berkali-kali menghela napas,ia masih memikirkan tentang sahabat kecilnya yang pergi begitu saja tanpa berpamitan.Ia tidak mengerti kenapa Anala pergi setelah kelulusan SD pada saat itu,apakah Asrar punya salah besar kepada Anala sehingga membuat Anala sakit hati dan pergi.

Asrar mematikkan kran shower,ia mengambil training hitam dan kaos navy,lalu memakainya .Ia keluar dari kamar mandi dan mulai menyalakan pengering rambut untuk mengeringkan rambut nya yang basah.Setelah selesai Asrar merebahkan tubuh nya diatas single bed nya,lalu perlahan memejamkan matanya dan tertidur.Ia terlalu untuk memikirkan dimana Anala berada saat ini.



Eyyyeoyyy,padahal Fiksi kemaren baru up😭,tapi ngak gapapa mumpung Fiksi lagi santai dan mood nya bagossss ,ywdah up aja deh.

Kira-kira kemana dan apa alasannya Analapergi yaaa??

tbc. . . . . .
*nunggu votmen^^

TEDUH[on going][berhenti sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang