#4

64 5 1
                                    

"Gue ke toilet dulu ya"

"Ok"

Lalu Leon pun berjalan ke toilet. Sedangkan Enjel memainkan ponselnya.

"Hai Enjel"

Sontak Enjel menoleh ke sumber suara. Dan ia terkejut melihat seorang cowok muncul dari belakangnya dengan senyuman yang menawan menurut Enjel.

Entah kenapa tiba-tiba Enjel salah tingkah dengan kedatangan cowok tersebut.

"Eh? Hadid?"

Hadid terkekeh melihat tingkah Enjel yang malu-malu.

"Iya, ini gue. Btw boleh duduk gak?" tanya Hadid.

Enjel mengangkut cepat. "Boleh kok"

Hadid pun langsung duduk di depan Enjel, tepatnya di kursi yang Leon duduk tadi.

"Kesini dengan siapa?" tanya Hadid lagi.

"Dengan Leon" jawab Enjel.

Hadid mengangguk.

"Kalo lo sendiri?" tanya balik Enjel. Dia sedikit canggung.

Hadid menunjuk dengan dagu, bahwa ada seorang wanita yang sedang mengantri untuk membeli sesuatu.

Sontak Enjel pun menoleh ke arah yang di tunjuk cowok tersebut.

'Hah? Dia udah punya pacar ya?'. Batin Enjel entah kenapa di dalam hatinya dia begitu kecewa. Lalu kepalanya menoleh lagi ke Hadid, seolah meminta jawaban tapi tetap mempertahankan eskpresinya.

"Hmm.... dia siapa lo? Pacar?" tanya Enjel ragu-ragu. Berharap Hadid berkata bukan. Tapi dugaannya salah, cowok itu mengangguk.

"Iya, dia pacar gue" jawab Hadid dengan santai.

Deg

Hati Enjel terasa di cubit sesuatu. Sakit sekali. Tapi dia bertanya kenapa dirinya merasa sedih.

'anjing! gue kenapa sih?!'. batin cewek itu.

"Tapi tenang aja, gue bakal putusin dia demi lo" perkataan Hadid membuat Enjel terdiam kaku.

Enjel bertanya, wajahnya binggung melihat perkataan aneh cowok itu. "Maksudnya?"

Hadid tertawa pelan. "Lo tau lah maksud gue"

"Su-sumpah, gue gak tau a-apa maksud lo. Tolong jelasin"

Dia tidak mau kegeeran, tapi perkataan Hadid yang ingin memutuskan pacaran demi dirinya itu membuat Enjel salah tingkah. Ini berarti Hadid emang suka padanya bukan?.

"Kalo gue suka sama lo, ada yang marah enggak?" Enjel menggeleng dengan polos. "Nah gue suka sama lo, tapi sayang gue udah punya pacar. Tapi gue gak begitu cinta sama dia, makanya gue bilang gue suka sama lo dan bakal mutusin dia. Lo paham kan?" Hadid menjelaskan dengan nada serius.

Enjel dibuat terdiam oleh perkataannya.

"Lo.... beneran suka sama gue?" tanya Enjel.

"Iya enjellll" Hadid gemas sendiri dengan tingkah Enjel. Cewek itu menundukkan kepalanya. "Gue bakal deketin lo terus dan tunggu aja lo bakal jadi milik gue"

'dan gue bakal singkirin cowok bernama Leon terlebih dahulu. Kalo gak disingkirkan rusak rencana gue dan gue benci liatnya'. Batin Hadid dengan seringai kecil yang semua orang tidak bisa melihatnya.

"Ngapain lo disini!" tiba-tiba seseorang ada dengan suara tegasnya membuat Hadid dan Enjel menoleh.

Dibelakang Hadid ada Leon yang sedang menatap Hadid dengan tajam. Hadid pun langsung berdiri dan tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akhir Tak BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang